NB.22

4.6K 715 12
                                    


Lisa pov.

"Lisa bisakah kita bicara?" Aku menghentikan langkahku memasuki ruangan Jennie ketika Jaehyun memanggilku.

Aku mengangguk memberikan senyum tipis ku.

"Jadi rumor itu benar kamu mempunyai hubungan spesial dengan nona bos?" Jaehyun menatap sendu ke arahku.

Sebenarnya aku tidak boleh terlalu lama mengobrol dengan Jaehyun atau siapapun itu, Jennie akan cemburu dan merajut padaku.

"Ya itu benar jae" aku jujur.

Jaehyun menghela nafas berat.

"Kenapa jadi begini, aku menyukai mu Lisa tidakkah kamu melihat itu?" Lirih Jaehyun berkaca-kaca.

Aku cukup terkejut dengan pengakuannya, selama ini aku menganggapnya hanya sebatas teman tidak lebih.

"Maaf Jaehyun tapi aku hanya menganggap mu teman. Lebih dari itu aku tidak mempunyai perasaan apapun padamu"

"Huh.. kkkhh aku terlalu berharap" Jaehyun terkekeh hambar.

"Jae, aku tidak ingin pertemanan kita renggang karena ini, ayolah kamu teman baikku begitu juga dengan Irene"

Jaehyun memejamkan matanya sekejap.

"Aku akan menenangkan diri terlebih dahulu, berusaha membuang jauh-jauh perasaan ku padamu. Tenang kita tidak akan merenggang tapi beri aku waktu untuk sendiri. Semoga kamu bahagia dan hubunganmu dengan nona bos langgeng sampai ke jenjang pernikahan. Bye Lisa" Jaehyun tersenyum, mengusap kepalaku setelah itu pergi meninggalkan ku.

Aku menghela nafas panjang, maaf jae, ini pasti berat untukmu tapi kamu harus bisa menerimanya meksipun harus tersakiti.

Ceklek

"Sayang ternyata kamu disini, kenapa tidak masuk aku menunggumu dari tadi" Jennie mempoutkan bibirnya.

Aku tersenyum mengusap kepalanya.

"Ayo keluar, aku ingin mengajakmu makan di restoran" aku menggenggam tangan mungil Jennie.

Jennie tersenyum menampilkan gummy smile nya.

"Kajja.." Jennie menggunakan suara imutnya.

Aku tertawa mengacak-acak rambutnya.

Chup

Ku kecup pelipisnya.

"Ayo kekasihku" aku menarik lembut tangannya.

Jennie hanya tersenyum malu-malu menyandarkan kepalanya di lenganku.

-

"Jangan pakai nasi sayang aku sedang melakukan diet" tolak Jennie saat aku menyuapinya nasi.

"Ck aku tidak mengijinkan mu diet, ayo buka mulutmu" aku memberikan tatapan tegas ku padanya.

"Tapi sayang berat badan ku naik dan aku semakin gendut" rengek Jennie.

"Makan Jennie" datar ku.

Jennie berdecak, membuka mulutnya dengan terpaksa menerima suapan ku.

"Aku tidak suka orang kurus, aku lebih suka orang yang berisi. Enak di peluk dan pipinya chubby seperti mandu. Jangan menyiksa diri mu baby" aku dengan telaten menyuapinya, Jennie tetap menerima meskipun raut wajah tampak kesal.

"Aku tidak cantik lagi jika gemuk" sebal Jennie.

"Siapa bilang? Memangnya kamu ingin terlihat cantik untuk siapa? Aku atau orang lain, jika untuk orang lain maka kamu tidak mencintaiku dan hanya mementingkan pendapat mereka. Jika karena aku maka tidak perlu, aku menerimamu apa adanya, lagian aku tidak suka yang kurus, tidak enak di peluk" ketus ku karena memang aku tidak suka Jennie menyiksa dirinya dengan melakukan diet sialan!

Jennie memajukan bibirnya, memainkan jari-jarinya takut-takut.

"Maaf, aku tidak akan diet sayang. Aku mencintaimu dan aku ingin terlihat cantik untukmu saja. Maaf ya.." Jennie memelukku.

Aku berdehem.

"Sayang jangan marah" lirih Jennie.

Aku menggeleng lalu memberikannya air minum.

"Sayang bicara padaku.." rengek Jennie.

"Minum dulu" kataku.

Jennie menurut langsung minum airnya.

"Sudah" Jennie seperti anak kecil memberikan gelas kosongnya padaku.

Aku mengambil tisu menyeka menyeka mulut Jennie.

"Aku mencintaimu" aku tersenyum mengecup keningnya.

Jennie tersenyum lega akhirnya memelukku erat-erat.

"Baby aku ingin mengatakan sesuatu padamu" kataku sambil mengelus pipinya.

"Jangan bilang kamu mau selingkuh" tuduh Jennie.

"Ck yang benar saja Jennie Kim" aku menyentil keningnya, Jennie meringis mengusap keningnya.

"Sakit sayang" rengek Jennie.

"Makanya jangan asal bicara" aku mengelus keningnya dan memberikan kecupan setelahnya.

"Hihihi sowwy"

Aku berdehem.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan sayang?" Jennie mendongak menatapku.

Aku menatap dalam matanya sambil mengelus lembut pipinya.

"Aku ingin resign"

"Mwo!"

Mata Jennie membulat, dia melepaskan pelukannya kemudian menatapku tajam seolah-olah aku adalah musuhnya.

•••

Tbc

16/04/24

Sini sama aku aja jae, Nini ga boleh diet nanti ga gemoy lagi.

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon