NB.08

6.6K 818 12
                                    


Author pov.

"Nanti malam kita menghadiri acara ulang tahun Mr Lee, dia rekan kerja sekaligus sahabat Appa. Usahakan jangan telat dan berdandan lah serapi mungkin" kata Jennie tanpa melihat Lisa.

Saat ini Jennie sedang bertukar pesan dengan Mark, gadis mandu itu sesekali tersenyum saat menerima balasan dari Mark.

Lisa yang berdiri di hadapan Jennie mengangguk sambil menatap Jennie yang tampak asik dengan benda pipih di tangannya.

"Iya nona bos. Kalau tidak ada keperluan lagi saya permisi" Lisa bersikap formal tidak seperti biasanya yang akan tersenyum lebar dengan sedikit candaannya.

"Hem" Jennie tak kalah cuek menanggapi Lisa.

Lisa sedikit membungkuk dan berlalu keluar setelahnya.

Di luar Lisa melemaskan tubuhnya, rasanya menyesakkan melihat Jennie yang cuek dan sibuk bertukar pesan dengan Mark.

"Apa sesakit ini saat jatuh cinta?" Lisa mengusap-usap dadanya.

"Huh rasanya sesak sekali" lirih Lisa sambil berjalan melangkahkan kakinya menuju taman.

"Lisa, hai" Jaehyun teman satu kantor Lisa menyapa dan menghampirinya.

"Oh Jae" Lisa tersenyum tipis.

"Mau kemana?" Tanya Jaehyun.

"Ke taman untuk mencari udara segar. Kamu mau ikut ke sana?"

"Kajja" Jaehyun pria tampan berlesung pipi itu tersenyum, langsung menarik lembut tangan Lisa menuju taman.

Lisa tidak protes hanya membiarkannya saja.

"Kita berada di kantor yang sama tapi kita jarang sekali bertemu. Apa sesibuk itu menjadi sekretaris nona bos?" Jaehyun menatap Lisa.

"Hahaha benar juga ya, padahal dulu sebelum aku di angkat jadi sekretaris nona bos kita sering ngumpul dan mengobrol santai dengan teman yang lainnya. Ya sangat sibuk Jaehyun, kamu tahu aku harus mengatur jadwal nona bos dan menghafal materi untuk meeting selanjutnya"

"Jangan terlalu lelah, jaga kesehatan dan juga.. jangan melupakan kehadiran ku hehehe" Jaehyun menyengir.

Lisa mengernyit lalu tertawa memukul pelan pundak Jaehyun.

"Yaak mana mungkin aku melupakan mu, Jung Jaehyun. Kamu teman pertamaku di kantor ini"

"Yaa siapa tau karena sibuk kamu jadi lupa dengan ku. Mulai besok ayo sering bertemu dan mengobrol santai seperti biasanya"

"Hem aku tidak janji tapi aku akan mengabari mu jika aku bisa" Lisa tidak ingin memberikan janji yang nantinya malah dia ingkari dan hubungan pertemanannya dengan Jaehyun malah merenggang.

Jaehyun tersenyum pahit.

"Ya baiklah. Atau di hari weekend ayo pergi denganku ke sesuatu tempat"

Lisa menghela nafas pelan lalu menganggukkan kepalanya.

Jaehyun tersenyum lebar, senang mendapatkan anggukan dari Lisa.

"Terimakasih. Duduklah princess" Jaehyun membersihkan tempat duduk untuk Lisa.

"Hahaha yaak tidak perlu seperti itu, tapi karena sudah terlanjur aku menghargai usahamu, prince" Lisa mengedipkan mata sedikit menggoda Jaehyun.

Wajah Jaehyun memerah salting dengan godaan Lisa.

Lalu Jaehyun mengulum bibirnya duduk dengan kaku di samping Lisa.

"Ahahaha w-wajahmu Jae, lucu sekali saat salah tingkah pfft-bwahaha hahaha" Lisa tertawa sambil memegangi perutnya.

"Yeppo" gumam Jaehyun menatap Lisa yang tertawa lepas.

-

Jennie pov.

Aku barusan tiba di acara ulang tahunnya Mr Lee, mataku menatap sekeliling dan tidak menemukan keberadaan Lisa.

Dengan anggun aku berjalan dan tersenyum tipis saat para investor menyapaku.

"Nona bos sangat cantik"

"Cantik sekali tapi aku tau diri tidak akan bisa memilikinya"

"Aigoo Jennie cantik sekali, putraku mungkin cocok dengannya"

"Anggun dan sangat elegan"

"Auranya terlihat sangat mahal"

Aku hanya mengabaikan orang-orang yang memujiku dan berusaha dekat denganku.

"Nona bos, maaf sedikit telat tadi ada sedikit kendala" aku tersadar lalu menatap Lisa yang barusan tiba di hadapanku.

Mataku menatapnya dari atas sampai bawah, aku tau ini tidak sopan tapi.. Lisa sangat cantik dan menawan!

Aku bahkan terpesona melihatnya.

"Nona bos?" Lisa memanggilku.

Aku berdehem menetralkan raut wajahku.

"Sudah kubilang untuk tidak telat, Lalisa Manoban" aku bersikap dingin.

"Sekali lagi maaf nona bos" Lisa menunduk dan hei, dia menggemaskan seperti anak ayam yang takut di marahi induknya.

"Sudahlah aku tidak ingin membahasnya lagi. Ayo cari tempat duduk acaranya sebentar lagi di mulai" aku berjalan duluan dengan Lisa mengikuti ku dari belakang.

Kami berdua mulai duduk, tak lama dari itu Mr Lee dan istrinya naik ke atas panggung lalu memberikan kata sambutan dan selebihnya bercerita tentang keromantisan dan kisah cinta di masa muda sampai mereka bisa bersama sampai sekarang ini

Setelah mereka berceritakan semuanya bertepuk tangan dengan meriah.

"Wah aku sangat terharu" Lisa tersenyum menatap pasangan itu.

Aku ikut tersenyum melihat senyum tulus Lisa.

"Jennie-yaa, terimakasih telah hadir di acara ulang tahun paman" aku berdiri saat Mr Lee menghampiriku bersama istri dan putranya.

"Ah paman, aku senang bisa di undang datang kesini. Paman luar biasa" aku tersenyum.

"Hahaha kamu bisa saja. Ah iya ini Jeno anak paman, Jeno ayo berkenalan dengan Jennie agar kalian lebih dekat"

Aigoo aku sudah tau ini akhirnya seperti apa. Tapi aku akan menegaskan bahwa aku tidak mau di jodohkan dan bersikeras akan menemukan cinta sejati ku sendiri.

Jeno mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis padaku.

"Hai Jennie"

"Hai Jeno"

Aku membalas uluran tangannya lalu menarik tanganku setelahnya.

Entah ini perasanku saja, tapi seperti ada yang menatap kami dengan tajam.

"Permisi saya ingin ke toilet" Lisa tiba-tiba berdiri dan melangkahkan kakinya.

"Yaak perhatikan jalan mu" protes Jeno saat Lisa menabrak bahunya.

"Ah mianhe" Lisa berwajah datar saat mengatakannya.

Aku mengulum bibirku, percayalah aura Lisa sangat menyeramkan saat ini.

Lalu mata kami bertemu dan Lisa memberikan tatapan dinginnya sebelum akhirnya pergi ke toilet.

Huh.. kenapa aku jadi cemas begini? Aku seperti tertangkap selingkuh oleh pacarku. Padahal tidak sama sekali!

Shit ini membingungkan bagiku.

•••

Tbc

03/03/24

Tanda-tanda nona bos 😻

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Where stories live. Discover now