Prolog

1K 139 25
                                    

Jeremy Agaskar Ariendra

Cowok tampan, mapan, dan mempesona yang juga merupakan aktor muda terkenal di negara ini.

Pekerjaanya sebagai artis, model, dan influencer berbakat diakui oleh semua orang. Tentu saja hal itu didukung dengan wajah rupawannya dan nama keluarga Ariendra.

Ariendra, keluarga terpandang yang orang-orangnya banyak bekerja dalam bisnis dan pemerintahan negara.

Kecuali si Jeremy. Cucu tersayang yang dibiarkan melanglang bebas mengikuti impiannya.

"Hah? Lo bilang apa barusan?!"

Jeremy mengorek telinganya. Pria yang diajak bicara adalah sepupunya, Sagara.

"Gue denger dari kakek sih lo mau dijodohin. Katanya biar lo nggak makin kelewat bebas dan nabrak batas."

Tuh kan bener. Telinga Jeremy masih berfungsi dengan normal. Dia tadi hanya berharap salah dengar saja.

"Sejak lo masuk dunia entertainment nama keluarga Ariendra kan banyak diseret kemana-mama."

"Gue nggak ngapa-ngapain ya anjir!"

"Kalau nggak ngapa-ngapain kenapa sampai ada skandal lo ciuman sama Brian?!"

"ITU YANG NULIS NGARANG BANGSAT!" Jeremy kembali mengingat berita yang heboh dua minggu yang lalu. "ARH SIAL! MERINDING GUE!"

Memang hanya di sinilah Jeremy bisa mencak-mencak tidak karuan. Jika di luar bahaya. Takut image-nya rusak.

Jadi yang membuat Jeremy marah adalah artikel yang begini kira-kira judulnya.

Potret aktor favorite remaja—cucu keluarga Ariendra yang tertangkap mencium seorang lelaki. Keduanya ternyata pernah membintangi series yang sama tahun lalu.

"Gue tuntut dia anjing! Siapapun yang nulis artikel nggak bermutu tentang gue harus dimusnahkan."

Jeremy tantrum. Sama seperti dua minggu yang lalu. Reaksinya masih saja menggebu-gebu.

Oh tentu saja tidak kalau di depan kamera. Senyum manis dan wajah pengertian yang dia tampilkan.

"Biarkan agensi yang menangani."  Huek.

Tolong! Selama sepuluh tahun karirnya di dunia hiburan. Baru kali ini Jeremy merasa di permalukan.

Lagipula Jeremy ini cowok normal. Normal banget!

"Lo tau siapa yang jadi tunangan gue?!" Jeremy meraih pundak Sagara, sedikit menekannya. "Siapa? Cepet bilang ke gue!"

"Tunangan? Gue denger kakek udah nyiapin pernikahan."

Jeremy super duper kaget sama kata 'pernikahan'. Ada gila-gilanya memang si kakeknya!

Bukan lagi bertunangan tapi langsung pernilkahan?! Fak!

"Calon istri lo tuh!"

Sagara mengendikkan dagunya ke arah pintu dimana seorang gadis tengah berjalan santai membawa laptop di pelukannya.

Jeremy menoleh dan lebih dari yang pertama, kali ini dia sangat amat syok saat melihat orang yang dimaksud oleh Sagara.

Ya setelah menyipitkan matanya dia akhirnya melotot karena sosok itu.

MIA!?

MIA ANEMIA—SALAH! MIA AMORA!

"WOI!!" Jeremy berlari secepat kilat menghampiri Mia.

Mia menatap datar dua manusia berjenis kelamin cowok itu. Yang satu super aktif, satunya lagi diam di tempat.

"LO! LO NGAPAIN DI SINI HAH?!"

JEREMIAWhere stories live. Discover now