7. Tidak Setara

537 140 35
                                    

Jeremy yang seminggu kemarin rajin bekerja sekarang mulai bermalas-malasan lagi. Staff bingung, manager bingung, semua orang pun bingung.

Haris, manager Jeremy dia salah satu orang yang tahu tentang pernikahan Jeremy. Dia saja menjadi tamu waktu itu.

Jeremy bilang dia tidak akan berubah apapun yang terjadi. Akan tetap profesional dalam bekerja itulah janjinya.

Benar sih memang. Tapi terkadang suasana hati Jeremy jadi sulit ditebak. Mana akhir-akhir ini Jeremy lebih banyak emosi dibanding santai seperti biasanya.

"Salah pasangan ya gini nih," batin Haris. Dia tentu saja tahu Jeremy Agaskar Ariendra menyukai siapa.

Tidak lain dan tidak bukan adalah model terkenal, Karalyn yang juga merupakan teman dekatnya.

"Yang bener aja? Masa penulis artikel yang ngatain gue demen cowok belum juga ketangkep! Agensi kerja yang bener nggak sih?"

Tuh, suara Jeremy yang sedang mengomel terdengar. Gawat, kalau ada wartawan di sini bisa rusak citra good boy nan menawan seorang Jeremy.

Tunggu sampai Jeremy tahu dia membawakan sesuatu yang menarik. Ada banyak sekali proposal yang masuk ke perusahan untuk Jeremy.

Ternyata skandalnya yang waktu itu tidak terlalu merusak citranya. Tapi mungkin melukai harga diri Jeremy. Toh pihak Brian juga sudah angkat bicara.

Lagipula itu hanya karena angle kamera saja yang salah. Makanya foto itu bisa terlihat seperti Jeremy dan Brian sedang bermesraan.

Foto yang diambil beberapa bulan yang lalu itu baru ramai setelah ada yang membuat berita konyol yang mempertanyakan hubungan dua aktor itu.

Ewh, lupakan saja!!

"Gue bosan... gue bosan," gumam Jeremy.

Rasa bosannya menghilang saat melihat sang manajer membawakan tumpukan dokumen kepadanya. Ini dia, pekerjaan yang sangat dia suka!!

Jeremy sangat menyukai perusahaanya yang membebaskannya memilih project-project selanjutnya.

Pertama perusahaan akan menyeleksi terlebih dahulu lalu Jeremy kemudian kembali dilimpahkan ke perusahaan.

Dua-duanya sama-sama diuntungkan. Jeremy jarang menolak tawaran karena dia sangat suka bekerja di dunia entertainment sedangkan perusahaan juga jarang menolak permintaan Jeremy.

Mereka sudah memiliki kepercayaan erat. Seolah apapun yang dipilih Jeremy pasti akan meledak di pasaran.

"Tawaran film baru, yang ini series baru, lalu ini iklan, dan satunya lagi photoshoot majalah." ucap Haris menatap satu persatu dokumen di atas meja.

Wah, Jeremy sudah ngiler melihatnya. Padahal ini hanya kertas, bukannya makanan.

"Thanks manajer terbaikku." ucapnya mengacungkan jempol.

Haris mendesah lega. Lega karena melihat mood Jeremy kembali membaik. Dan lega karena dia tidak ditanya-tanyai tentang urusan artikel yang pernah viral itu.

Jangan deh, jangan kalau bisa.

"Film horror? Gue suka nih sama sesuatu yang baru." Jeremy tersenyum-senyum sendiri.

"Iklan shampo? Bukannya aku masih ada kontrak sama brand X?" tanyanya ke Haris.

"Kontraknya habis bulan depan, karena itu perusahaan memasukannya ke proposal bulan ini. Pemotretannya juga dilakukan setelah putus kontrak dengan brand sebelumnya."

Oke Jeremy mengerti.

"Hmm series baru? Dari novel terkenal lagi ya? Cerita anak SMA?" Jeremy mengusap dagunya menimang-nimang.

JEREMIAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα