8. Please, Hug Me!

827 134 43
                                    

Setelah makan malam usai semua orang berpencar untuk mengurusi urusan masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah makan malam usai semua orang berpencar untuk mengurusi urusan masing. Kebanyakan orang tua membicarakan tentang bisnis.

Lalu yang muda, seperti contohnya si gadis bermulut pedas tadi sedang mojok sambil men-scroll media sosialnya. Dia menunggu orang tuanya selesai bicara agar bisa cepat pulang dari rumah sang kakek.

Di rumah yang besar dan mewah ini memang tidak semua orang betah berada di dalamnya.

Termasuk juga Mia, dia juga ingin segera pulang dari sini. Tapi sayang sekali karena Jeremy punya rencana lain untuk menginap di sini.

Setidaknya satu malam, katanya. Sebagai seorang istri yang baik pastilah Mia menurut saja.

Sekarang Jeremy dan Karalyn sedang mengobrol di ruang tamu. Pembicaraan mereka pasti tidak jauh-jauh dari project series itu. Karenanya Mia tak mau menganggu meski Karalyn sejak tadi ingin menempel padanya.

Itu bisa nanti. Kalau saja Karalyn juga berencana menginap di sini, mereka bisa mengobrol sepanjang malam. Itu akan terasa sangat menyenangkan.

"Ulang tahun Mia, bulan depan ya?" ucap Karalyn antusias.

"Ulang tahun lo juga," balas Jeremy.

Pembahasan mereka ternyata jauh dari apa yang ada dipikiran Mia. Jeremy dan Karalyn sedang membahas tentang ulang tahun.

"Hehe iya sih. Tapi kan duluan Mia. Jadi mari pikirkan apa yang harus kita lakuin buat ulang tahun Mia kali ini." Karalyn berpikir keras.

Lalu saat melihat Sagara kembali setelah berbincang dengan para orang tua, Karalyn segera memanggilnya.

"Ulang tahun?" Sagara yang tipe masa bodoh mana peduli dengan hal-hal seperti itu.

"Gue ngikut aja deh. Susah nentuin selera Mia."

Jeremy dan Karalyn menatap Sagara datar. Apa Sagara pikir cuma dia yang tak mengerti dengan selera Mia?

"Argh! Gue juga nggak punya ide!" Karalyn mendesah kesal.

Karalyn yang sudah lama berteman dan sering bermain dengan Mia saja juga tak banyak tahu tentang kesukaan Mia.

Setiap kali Karalyn ingin memberi pakaian, produk hasil review-nya, ataupun hadiah Mia selalu menolaknya.
Kenyataanya memang Mia tak terlalu menyukai barang-barang mewah.

"Gue enggak mau Lyn. Gue udah seneng banget lo selalu ada di sisi gue, jadi temen curhat gue. Gak perlu hadiah-hadiahan segala."

"Gue udah cukup sama waktu yang lo kasih ke gue. Itu lebih dari sekedar hadiah."

Sedangkan Jeremy hanya tau jika Mia menyukai sesuatu yang manis seperti permen dan langit.

Permen? Itu terlalu sepele untuk diberikan kepada Mia.

Langit? Jika saja Jeremy bisa membelinya... bodoh! Mana bisa!

"Gitu ya? Sulit-sulit." Jeremy bergumam sembari menyandarkan kepalanya ke sofa.

JEREMIAWhere stories live. Discover now