14. Selalu Dibenci

649 124 42
                                    

Hari ini adalah hari yang sudah direncanakan. Tanggal 15 dimana mereka akan merayakan ulang tahun bersama di rumah mewah keluarga Ariendra.

Satu bulan telah berlalu sejak makan malam pertama Mia bersama keluarga ini. Semua orang telah berkumpul di sini.

Setidaknya itu yang Mia tau karena dia belum masuk ke dalam dan malah menunggu di luar dengan kedua mata yang ditutup kain tebal.

Jujur Mia merasa pusing harus berlama-lama dengan kegelapan seperti ini. Tapi Karalyn juga melakukan hal yang sama. Dia sangat excited dengan pesta kejutannya.

Mia juga tidak tau keluarga Ariendra menyiapkan pesta semacam ini. Mereka benar-benar niat sekali, Mia jadi deg-degan sendiri dibuatnya.

Kapan lagi ulang tahunnya akan dirayakan dengan menyenangkan seperti ini?

"Gandeng tangan gue," ucap Jeremy ke Mia.

"Lo juga Lyn." lalu ke Karalyn.

Jadi Jeremy ada di tengah-tengah mereka?

"Sagara mana sih? Gue mau gandengan sama Saga!" ucap Karalyn mempoutkan bibirnya sebal.

"Udah lah gandeng aja tangan gue, Saga mulu." Jeremy kesal, sakit hati nih dia.

Dia mengenggam tangan Karalyn dengan lembut. "Sagara di dalem, jaga-jaga kalau kalian ada yang nyusruk nanti."

Mia menahan diri untuk tidak tertawa. Ribut tuh Jeremy dan Karalyn berdua.

Lalu terdengar suara pintu di buka, Mia merasakan keheningan yang mendalam. Suasana hening yang familiar. Mia menikmatinya, tapi tidak dengan kegelapan di matanya ini.

"Udah siap?" tanya Jeremy, sekarang Mia tidak hanya mendengar suara cowok itu saja.

Sepertinya Sagara juga ada di sini. Jeremy ada di belakangnya, jadi yang berada di belakang Karalyn pasti Sagara.

"Satu... dua... tiga!"

"HAPPY BIRTHDAY!!!"

Begitu penutup mata mereka dilepas, suara teriakan riuh itu terdengar bersahutan dengan suara terompet dan taburan konfetti.

Indah sekali.

"Happy Birthday Karalyn!"

"Selamat ulang tahun Karalyn!!"

"Aaaa seneng banget bisa ngerayain ulang tahun bareng kak Karalyn!!"

"Happy birthday artis baru kita semua!!"

Mia terdiam di tempatnya sementara banyak dari keluarga Ariendra memberikan selamat kepada Karalyn tapi tidak untuknya. Dia tersenyum ikut bahagia untuk Karalyn.

Hari ini memang ulang tahun Karalyn, jadi tidak ada salahnya semua orang memberi ucapan selamat padanya.

Mia hanya senang dengan suasana hangat ini. Dia tidak pernah sekalipun merasa iri kepada sahabatnya Karalyn.

Memangnya dia siapa?

Mia juga tidak pernah berdoa dan berandai-andai memiliki hidup yang indah seperti Karalyn. Seperti tokoh utama dalam novel-novel.

Sekali lagi, memangnya dia siapa?

"Mia," panggil Jeremy.

Mia menoleh dan pipinya langsung dicubit dengan gemas oleh cowok itu. "Selamat ulang tahun Mia!"

Mia tersenyum lebar. Dia tidak tau apakah Jeremy sekarang berniat menghiburnya. Lalu Sagara juga memberinya ucapan selamat dan Karalyn memeluk Mia erat.

JEREMIAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz