Chapter 16.

4.4K 173 8
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Gilang tengah bermain game online dia terus cekikikan karena memainkan karakter perempuan dan bermain dengan laki-laki lain di game, rasanya lucu menggoda laki-laki di game online sejak awal bermain Gilang selalu mendapat gombalan receh.

Karena tidak ada kegiatan lain dan Rizal juga sedang bekerja makanya Gilang memilih bermain game dan mengerjai banyak remaja laki-laki dengan mengaku sebagai perempuan. Untungnya saja suaranya termasuk netral bukan tipe suara yang berat dan serak jadi saat berbicara mereka tidak menyadari jika dia laki-laki.

"Hahaha mereka kenapa lucu-lucu sih pada baper semua" Gilang tertawa saat banyak yang menanyakan username Instagram bahkan nomor telepon nya.

Gilang benar-benar asin dengan gamenya sampai tidak sadar jika Rizal masuk ke kamar setelah pulang kerja. Rizal langsung masuk ke kamar mandi dia baru saja pulang dari rumah sakit jadi harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum memeluk Gilang.

Rizal tidak tau jika Gilang menyamar menjadi perempuan di game online dan menggoda banyak remaja laki-laki jika Rizal tau jelas Gilang akan mendapatkan hukuman.

Setelah mandi Rizal keluar hanya mengenal celaka pendek tanpa atasan, saat di rumah Rizal jarang mengenakan baju, sudah jadi kebiasaan hanya memakai celana pendek terkadang dia juga mengenakan kaos tanpa lengan.

"Kamu lagi apa? seru banget kelihatannya" Rizal menunduk untuk mencium pipi Gilang.

"Lagi main game pak dokter" Gilang memundurkan kursinya dan berbalik menghadap Rizal.

"Gigi kamu lagi bicara sama siapa?" Terdengar suara dari komputer sepertinya lawan maunya mendengar percakapan keduanya jadi Gilang mematikan mikrofon nya.

Rizal mengerutkan keningnya saat mendengar panggilan Gigi, apa itu nickname Gilang saat bermain game?.  seingatnya Gilang hanya memakai nama aneh sebagai nickname.

"Siapa Gigi?"

"Hehehe gue pak dokter, kan waktu main game ini gue jadi cewek" Gilang tertawa tanpa dosa.

"Berapa banyak cowok yang tadi kamu godain?" Sebagai pemain game online Rizal juga paham jika banyak laki-laki yang akan menggoda pemain perempuan di game.

Tidak semuanya sih tapi ada beberapa dan kebanyakan mereka remaja, Rizal sendiri tidak pernah seperti itu dan mungkin dia terkesan kasar saat mendapat tim bermain yang hanya jadi beban tim.

"Gak banyak kok tadi cuma satu anak kuliahan terus dua anak SMA" Gilang menatap Rizal dengan polos, dia suka menggoda Rizal dengan membuatnya cemburu. Gilang jadi merasa dicintai dengan Rizal yang cemburu dan suka mengaturnya.

"Nakal ya kamu" Rizal langsung menyerang Gilang dengan kecupan basah pipi Gilang juga sempat mendapatkan gigitan, tangan Rizal juga bergerak aktif menggelitik pinggang dan perut Gilang.

Gilang sendiri hanya tertawa karena saat Rizal memberikan kecupan di leher rasanya geli ditambah dengan serangan lain yang diberikan Rizal, tawa Gilang memenuhi satu kamar. Rizal yang mendengarnya merasakan kehangatan di dadanya, Gilang benar-benar memberikan warna untuk hidupnya dengan tingkahnya yang suka di luar dugaan.

"Hahahaha udah pak dokter nanti gue ngompol" Gilang terengah-engah karena tertawa, perutnya terasa sakit karena banyak tertawa tapi meski begitu Gilang menikmati waktunya dengan Rizal.

"Jangan nakal lagi atau saya akan memberikan hukuman yang lebih dari ini" Rizal mengangkat Gilang agar dia bisa duduk di kursi dan Gilang di pangkuannya.

Love DiagonosisWhere stories live. Discover now