BAB 40

22.2K 2K 866
                                    

Hari ini double up (39, 40) jadi buat kalian yang belum baca bab 39, bisa dibaca dulu biar nggak bingung.

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

Sea menggeliat pelan, ia sedikit terganggu dengan suara Sean yang tengah berbicara dengan seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sea menggeliat pelan, ia sedikit terganggu dengan suara Sean yang tengah berbicara dengan seseorang. Gadis itu membuka matanya dan menatap Sean yang berdiri membelakanginya sambil berteleponan dengan seseorang.

"Gue mau hari ini beres, nggak usah nunggu lagi. Gue udah muak sama mereka, tuntasin sekarang juga dan kirim ke Papa!" kata Sean kepada seseorang di seberang sana.

"Kabari kalau semuanya udah beres, gue hari ini sibuk!" pemuda itu mematikan panggilannya dengan sepihak.

Sean membalikkan badannya, pemuda itu sadar kalau dirinya diperhatikan oleh istrinya. Ia menaiki tempat tidur dan memeluk Sea tidak begitu erat, karena takut menekan perut gadis itu.

"Mau makan apa?" tanyanya sambil mencium pipi berisi Sea.

"Mau makan soto ayam," jawab Sea yang mencoba menjauhkan wajah suaminya.

"Gue pesen dulu, habis makan kita cari baju buat anak kita," ujar Sean yang merubah posisinya menjadi duduk.

Pemuda itu meminta Yoshi untuk membawakan makanan yang diinginkan Sea, karena tempat ini adalah milik keluarga Yoshi. Sean bisa memesannya langsung ke restoran yang ada di bawah, tetapi akan lebih cepat kalau Yoshi sendiri yang disuruh membawanya.

"Mau kemana?" tanya pemuda itu saat Sea turun dari tempat tidur.

"Ke kamar mandi," jawab gadis itu.

Sean memperhatikannya sampai sang istri masuk ke dalam kamar mandi, pemuda itu tersenyum tipis melihat penampilan Sea yang terlihat semakin cantik dengan kemeja hitam yang kebesaran di tubuhnya. Gadis itu memang sangat cocok memakai pakaian milik Sean, apalagi kemeja berwarna hitam.

Pemuda itu mendengar suara Yoshi, ia turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu. Sean membuka kunci kamarnya dan saat ia menarik pintu berwarna putih itu, sosok Yoshi langsung menyembulkan kepalanya ke dalam.

"Siang Bos, tumben sarapannya jam dua belas? Biasanya paling siang bangun jam tujuh, ngapain aja semalem? Tuh lehernya kenapa merah-merah? Habis disedot apaan?" tanya Yoshi yang menyadari kalau leher Sean terdapat ruam merah yang cukup banyak, sesekali pemuda itu melirik ke belakang Sean untuk mencari keberadaan Sea.

"Berisik! Pergi sana, sebelum kepala lo hilang!" kata Sean yang membuat Yoshi langsung memegangi lehernya.

"Santai dulu, Bos. Gue cuma nganterin pesanan lo," Yoshi langsung mendorong troli makanan.

"Bawa masuk!" suruh Sean yang malas mendorong benda tersebut.

Yoshi dengan semangat mendorong troli tersebut ke dalam, entah kebetulan atau tidak—pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Sea yang terlihat baru selesai mandi, gadis itu masih memakai kemeja milik Sean.

The Villain's Obsessed (End)Where stories live. Discover now