The Truth Untold || Jinkook

Decision

Setelah perjalanan 30 menit dari tempat konser tadi akhirnya mobil soekjin sudah masuk ke area basemen apartemennya. Mereka segera menuju ke unit apartemen jin. Sesampainya disana jin langsung menuju kamarnya untuk mengganti bajunya sebelum berangkat tidur. Sedangkan jungkook langsung menuju ke dapur mencari camilan untuk menemaninya menonton film. Setelah mengganti bajunya, jin menuju ke ruang tv menemani jungkook yang sedang menonton film. Karena sedang tidak ada film yang ingin mereka tonton akhirnya mereka lebih memilih menonton acara variety show mereka sendiri. Selama menonton itu mereka hanya sesekali berinteraksi karena mereka terlalu fokus melihat bagaimana tingkah mereka dan member selama acara.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, jin yang sudah mengantukpun segera beranjak menuju kamarnya. Saat jin sudah naik ke atas kasurnya dan memakai selimutnya tiba tiba saja dia merasa ada yang mengikutinya naik ke tempat tidur. Dia tau itu jungkook, dan itu membuatnya sedikit agak kaget. Sebenarnya selama ini juga sudah tidak terhitung berapa kali jungkook ini selalu menyusup ketempat tidurnya, tapi sejak dia tau tentang perasaan jungkook kepadanya membuat perasaannya berbeda setiap jungkook tiba tiba saja tidur disampingnya. Hal itu membuat sesuatu menjadi bereaksi.

"Ya jungkook a, sedang apa kau disini? Bukankah ada kamar lagi di sebelah." Jin yang menjadi salah tingkah berusaha mengalihkan perhatian jungkook.

"Ha? Mau tidur hyung, aku juga sudah mengantuk mau tidur. Wae? kan biasanya juga aku selalu tidur disini" Jungkook terkejut juga dengan reaksi jin sekarang, dia merasa aneh karena selama ini juga mereka sudah biasa tidur bersama.

"Andwe..andwe..sana kau tidurlah dikamar sebelah."

"Wae? Apa ada yang salah hyung?" Jungkook semakin bingung dengan sikap jin.

Jungkook yang adalah seseorang dengan type keras kepala itu tidak beranjak sedikitpun dari tempat tidur jin, malah tanpa aba aba segera menarik jin yang masih duduk itu agar berbaring disebelahnya dan memeluknya dari belakang.

"Beginikan lebih nyaman hyung,daripada tidur sendiri sendiri." Jungkook dengan santai malah membenamkan mukanya di ceruk leher jin dan menghirup aroma parfum jin yang masih menempel dibadannya. Tingkah jungkook ini membuat jantung jin berdetak sangat kencang, bahkan jungkook saat ini pasti bisa mendengarnya. Bukannya berhenti jungkook malah semakin berani, dia mulai menciumi tengkuk jin sampai jin merasa badannya menjadi merinding. Sejenak jin hampir kehilangan akal, tapi dia cepat cepat sadar dan segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Yak bocah nakal, kalau kau mau main main lebih baik kau cepat keluar. Haish." Jin kembali berteriak ke arah jungkook dan berdiri agak menjauh agar bisa menghilangkan panas tubuhnya akibat tindakan jungkook tadi. Jungkook yang melihat reaksi jin malah tertawa tanpa merasa berdosa karena sudah berani menyalakan api diantara mereka. Dia bahkan semakin berani menggoda jin yang saat ini sudah berdiri di ujung dinding.

"Hei jin, memangnya apa yang sudah aku lakukan?" Senyum licik jungkook terlihat sangat menyebalkan bagi jin, kalau saja saat ini dia belum tau perasaan jungkook mungkin saat ini juga dia akan memberikan pukulan kasih sayangnya ke kepala si bungsu tercintanya ini. Tapi apa daya, alih alih memukul bahkan untuk mendekat saja jin masih belum berani.

"Ya jungkook a, sebaiknya kita bicarakan dulu semuanya. Kau tau kan resikonya seperti apa jika kita mengambil keputusan terlalu jauh. Bagaimana respon orang orang, hubungan seperti itu belum dan sepertinya tidak akan pernah bisa diterima oleh semua orang. Aku takut itu akan mempengaruhi masa depan kita, bahkan lebih buruknya akan berpengaruh dengan para member." Setelah jin merasa sudah tenang dia mulai membicarakan kembali tentang masalah mereka.

"Hemm.. hyung, duduklah dulu disini, aku mau menunjukkanmu sesuatu." Jungkook yang tiba tiba saja berdiri dan mengambil handphonenya yang ada ditasnya. Terlihat dia sedang membuka buka sesuatu dan menunjukkannya kepada jin.