Malam yang Indah 🔞🔞🔞

681 42 4
                                    

Setelah meninggalkan dermaga, Jungkook mengajak jin kembali mengelilingi kota. Mereka mendatangi beberapa tempat yang pernah mereka dan para member datangi, mengingat semua momen saat bersama dan mengingat bagaimana perjuangan mereka semua.

"Jin, apa kau tidur?" Tanya Jungkook yang merasa jin sejak tadi hanya menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook.

"Hemm tidak, entah kenapa rasanya aku rindu."

"Padahal kita semua hampir setiap hari bersama, tapi kenapa rasanya aku merindukan mereka semua."

"Hem? Kau sangat aneh jin. Kekeke" mereka kembali terdiam, jin tetap menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook dan terus melihat pemandangan yang ada di depannya. Tidak lama setelah itu mereka akhirnya sampai di area basemen apartemen jin. Saat akan turun Jungkook merasa jika jin sudah tertidur hingga dia turun dari motornya dengan badan menahan agar jin tidak terjatuh. Jungkook menggendong jin menuju ke apartemennya dan segera menuju lift pribadi jin, di dalam lift hanya ada mereka berdua. Karena ini lift pribadi maka jelas tidak akan ada yang menggunakannya kecuali beberapa pemilik unit yang unitnya di lewati lift ini.

"Jin, kau bangun?"

"Jin, apa yang kau lakukan?" Jungkook terkejut karena jin yang sudah bangun tiba tiba saja menciumi leher Jungkook. Yang dilakukan jin membuat Jungkook meremang, seluruh badannya bereaksi. Sudah lama sejak terakhir kali jin melakukan itu, lebih tepatnya sejak sebelum adanya skandalnya itu terjadi. Jin tidak menjawabnya, dia hanya terus menciumi leher Jungkook, bahkan dia berani menarik sedikit kaos Jungkook di bagian punggungnya, dia memberikan sedikit tanda merah di bawah leher Jungkook. Jungkook hanya bisa mengeratkan lengannya yang masih menggendong jin di belakangnya.

Ting...

Suara pintu lift terbuka, dengan cepat Jungkook segera masuk ke unit apartemen jin dan menuju ke kamarnya. Jungkook kemudian menurunkan jin dan membalik badannya menghadap jin, lalu dia meraih tengkuk jin dan menghadapkan wajah jin kedepannya. Nafas Jungkook sudah tidak beraturan, dia masih menatap wajah jin.

"Aku sudah berusaha dengan keras menahannya jin, tolong jangan memulainya jika kau masih belum mau untuk melakukannya." Jin yang sejak tadi hanya menutup matanya akhirnya membuka matanya dan menatap Jungkook. Dia menatap Jungkook dengan yakin, jin tersenyum ringan penuh arti. Jungkook tau maksud jin yang kemudian membuatnya berani melakukan hal selanjutnya.

Jungkook mencium bibir jin dengan sangat liar, dia merindukannya. Tangan Jungkook mengangkat tubuh jin tanpa melepaskan ciumannya, di membawa jin ke atas ranjang dan berbaring di atasnya.

"Aku merindukanmu jin, apa kau tau?" Jungkook berpindah dari bibir ke leher jin.

"Emmp.. aku juga" jin sudah kesusahan menjawab Jungkook, seluruh badannya sudah panas. Tangannya masuk ke dalam kaos Jungkook mengelus perut hingga punggung Jungkook. Sedangkan Jungkook berusaha membuka kemeja jin mencari akses agar dapat menikmati seluruh tubuh jin. Setiap inci tubuh jin tidak luput dari bibir Jungkook.

"Jungkook a, ahh.. stop.." suara jin terdengar sangat berat, dia berusaha menghentikan tindakan Jungkook yang menciumi bagian perutnya dan menuju ke area intimnya. Jungkook tidak peduli dengan suara jin, dia kemudian membuka celana jin dan melepaskannya, di sentuhnya area intim jin dengan sangat lembut membuat gerakan mengusap benda yang sudah mengeras itu.

"Aahhh.. jungkookie" kepala jin pusing merasakan perlakuan Jungkook yang mulai mengulum benda miliknya, dia memainkan di jarinya di lobang belakang jin yang membuat jin semakin menggeliat.

"Hmmmpp..ahh..kookie stop..sial" Jungkook semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya jin mencapai klimaksnya. Jungkook membiarkan jin mengeluarkannya di mulutnya. Masih belum selesai Jungkook kembali ke arah atas jin lagi, dia kembali menciumi dada jin membuat jin kembali terangsang, satu tangannya mempermainkan nipple jin hingga membuat nafas jin kembali tak beraturan.

"Jin, bolehkah?" Jungkook menatap jin meminta ijin. Tampak dia berpikir sejenak dan akhirnya dia menganggukkan kepala. Mendapatkan ijin membuat Jungkook semakin bersemangat. Tangannya bergerak ke arah lobang belakang jin, pelan pelan dia memasukkannya satu persatu jarinya. Merasakan miliknya sakit jin meringis, Jungkook yang melihat itu membuatnya tidak tega. Jungkook menghentikan tangannya, dia hanya kembali mencium bibir jin.

"Kenapa kau berhenti kookie?" Jin melepas ciumannya, Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau menyakitimu." Jin bangkit dari posisinya dan berpindah ke pangkuan Jungkook. Dia mulai mencium Jungkook, tangannya melingkari leher Jungkook. Jin dapat merasakan milik Jungkook yang ada dibawahnya sudah menegang, dia menggerakkan bawah pinggangnya membuat Jungkook mengeratkan pelukannya pada jin. Tangan jin menelusup kedalam kaos Jungkook, dia kemudian melepaskan kaosnya membuat tubuh Jungkook terlihat jelas. Jin berhenti sejenak melihat sesuatu di lengannya.

"Eoh, apa ini Jungkook?" Jin menunjuk lengan Jungkook.

"Aku baru membuatnya, bagaimana? Apa menurutmu bagus?" Heran dengan Jungkook yang tiba tiba saja membuat tatto bergambar bulan di lengan kanannya.

"Kapan kau membuatnya? Itu masih merah Jungkook, apa kau tidak kesakitan? Ini sangat besar tattonya." Khawatir jika Jungkook kesakitan karena sejak tadi jin selalu memegang lengan Jungkook.

"Tidak apa apa jin, tidak sakit sama sekali." Tidak ingin menghentikan aktifitasnya, Jungkook kembali menarik pinggang jin dan kembali menciumnya. Kembali mereka meneruskannya hingga akhirnya Jungkook melepaskan kenikmatannya di mulut jin.

***

Saat ini mereka sudah kembali ke ranjang setelah membersihkan badan, jin yang baru keluar dari kamar mandi segera menyusul Jungkook yang sudah lebih dulu selesai mandi dan sedang bermain dengan hpnya.

"Jadi, sejak kapan kau membuat tatto itu kookie?" Jin memeluk pinggang Jungkook sambil menaruh kepalanya di perut Jungkook.

"Jin, tolong jangan tidur disitu. Sebentar aku akan tidur juga."  Jungkook membenarkan posisinya, dan sekarang dia sudah membaringkan badannya di samping jin sambil membiarkan jin tidur di lengannya.

"Sudah 3 hari lalu aku membuatnya, aku menemui ahli tatto yang dikenalkan Jimin Hyung."

"Ooh.. katamu tatto itu memiliki artinya masing masing, lalu arti tattomu ini apa?"

"Emmm. Entah ini bisa dibilang makna dari gambar bulan ini atau tidak. Kau tau, kau selalu mengatakan jika kau mengibaratkan dirimu bulan untuk army bukan? Dan kau selalu bilang jika bulan ini selalu sendirian mengawasi army, jadi aku memilih menggambar bulan di lenganku dan berpikir jika aku akan selalu membawa bulan bersamaku agar dia tidak merasakan kesepian." Mendengar itu jin tersenyum malu, dia langsung memeluk Jungkook.

"Uooohh jin, jangan seperti ini jika kau tidak mau aku memintamu melakukan itu lagi." Peringatan Jungkook keluar karena jin kembali menciumi lehernya.

"Badanmu harum Jungkook" jin kembali menyusuri leher Jungkook dan membuka satu persatu kemejanya. Mereka kembali melakukannya.

************

The Truth Untold || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang