Malam yang panjang 🔞

699 44 7
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 3 pagi, seluruh member sudah kembali ke drom dan beristirahat. Jin dan jungkook pun pulang ke apartemen milik jin. Malam itu mereka terlalu bahagia sampai terlalu banyak meminum alkohol, akibatnya hampir semua member kembali dalam kondisi mabuk berat. Hanya jin yang yang terlihat masih sadar, dia tidak mau ikut mabuk karena dia harus mengendarai mobil untuk pulang ke apartemen.

"Jiiinn..hari ini aku saaaangaaatt bahagia, apa kau tau itu, hahahahaha.." jungkook yang sedang mabuk itu berteriak teriak dan tertawa begitu masuk ke dalam apartemen. Jin yang melihatnya hanya tertawa dan menggelengkan kepala melihat kelakuan orang yang baru saja resmi menjadi kekasihnya itu.

"Iya, aku tau jungkook" jin yang hanya bisa tertawa itu segera pergi ke dapur mengambil minum untuk mereka. Setelah memberikan minum untuk jungkook, jin pun berniat pergi ke kamarnya untuk segera mengganti pakaiannya dengan piyama. Jin sudah lelah dan sangat mengantuk jadi dia ingin segera membersihkan badan dan pergi tidur. Baru saja jin melangkahkan kaki ingin menuju kekamarnya tiba tiba saja jungkook memegang pergelangan tangan jin dan menarik jin ke pelukannya.

"Aaaahhh.. aku benar benar bahagia yoebo, bisakah kita selalu bahagia seperti ini? Aku tidak ingin waktu cepat berlalu, aku ingin selalu seperti ini denganmu." Jin yang mendapat serangan tiba tiba seperti ini hanyaa bisa tertawa sendiri sambil membalas pelukan jungkook, tingkah jungkook yang sedang mabuk memang sering membuatnya gemas sendiri.

"Aku tidak bisa menjanjikan kalau kedepannya hubungan kita akan selalu baik baik saja jungkook, tapi aku janji akan selalu ada untukmu di setiap perjalanan hidup kita. Kita hanya harus lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi kedepannya."

"Hem..iya, aku mengerti." Terdengar sepertinya jungkook sudah mulai tertidur itu membuat jin segera membawa jungkook menuju ke kamar agar jungkook bisa segera tidur. Begitu jungkook sudah berada di atas tempat tidur jin kemudian bergegas kekamar mandi untuk membersihkan badannya.

"Hoaaah.. jungkook a, kenapa kau tiba tiba berdiri di situ? Kenapa kau bangun lagi? Astaga jungkook kau benar benar bisa memberikanku senam jantung kalau selalu mengagetkanku seperti itu." Jungkook yang tadi tiba tiba saja terbangun langsung menuju ke depan kamar mandi jin dan menunggunya selesai.

"Apa kepalamu masih pusing? Tidurlah sana, agar besok kita bisa kembali kerja dengan kondisi baik." Tanya jin sambil mengusak rambut jungkook.

"Tidak, tapi....." jungkook tiba tiba saja memeluk jin dari belakang.

"Jungkook ah, apa yang kau lakukan?" Jin sangat terkejut dengan tindakan jungkook yang mulai menciumi lehernya membuat jin hanya bisa diam mematung. Jungkook tidak mendengarnya, dia hanya fokus dengan kegiatannya, dia terus menciumi leher hingga punggung lebar soekjin. Jantung jin berdegup sangat kencang, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Jungkook yang sudah benar benar bernafsu langsung membalik badan jin agar menghadap dia. Jungkook menatap setiap inci wajah jin, mata hidung dan berhenti di bibir jin.

"Jungkook a, kau sedang mabuk. Lebih baik kita segera tidur. Ok?" Jin memilih mendorong pelan tubuh jungkook agar sedikit menjauh darinya. Dia masih ingin menjaga jungkooknya, dia tidak ingin melakukan hal hal yang lebih jauh.

"Kau kira aku semabuk itu yoebo?" Bukan menjauh tapi jungkook semakin mengeratkan pelukannya. Pelan pelan jungkook mendekatkan bibirnya ke arah bibir jin.

"Emmm.... jung....." suara jin terputus
jungkook menggigit bibir bawah jin mencoba melumat bibir jin lebih dalam. Tangan jungkook mulai mencoba membuka kancing piyama jin, jarinya mulai bermain di area dada jin, membuat semakin panas jantungnya semakin berdegup kencang.

"Stop jungkook.. hah..hah..hah.." jin menahan jungkook agar berhenti, dia tidak ingin melakukannya terlalu jauh. Tidak sebelum mereka benar benar yakin dengan keputusan mereka.

Jungkook yang merasa ditolak akhirnya memilih langsung melepaskan pelukannya dan kembali ke tempat tidur, menarik selimutnya dan membelakangi jin. Jin yang melihatnya menjadi khawatir jika jungkook marah atas sikapnya. Diapun menyusul jungkook naik ketempat tidurnya, memeluknya jungkook dari belakang.

"Apa kau marah kookie? Em?"

"Tidak"

"Lalu kenapa tidak mau melihatku?"

"Aku mau tidur"

"Hemmm... apa kau benar benar mencintaiku jungkook?"

"Pertanyaan bodoh macam apa itu hyung? Aku sudah pernah mangatakannya dan kau pun sudah tau jawabanku." Dengan kesal jungkook menjawab pertanyaan jin sambil menarik tangan jin yang sedang memeluknya dari belakang agar lebih erat.

"Kekeke,,iya iya aku tau. Tapi kookie, apa kau yakin jika kita melakukannya lebih jauh? Hyung hanya tidak mau kau menyesal kemudian hari, kau tau hyung sangat mencintaimu, hyung masih ingin melihatmu bahagia menikah dengan gadis yang kelak akan kau cintai dan mencintaimu dengan tulus."

"Apa yang kau bilang hyung? Aku tidak tau masa depanku seperti apa, tapi yang aku tau sekarang aku mencintaimu, aku hanya menginginkanmu, bukan orang lain." Tegas jungkook, dia tau kekhawatiran jin. Dia tau jin hanya masih ragu dengan jungkook. Jin yang mendengarnya hanya menarik nafas dalam dalam sambil mengeratkan pelukannya.

"Hyung..." jin mulai menenggelamkan wajahnya di punggung jungkook, pelan pelan dia memainkan tangannya di dada jungkook kemudian menuju ke area bawah jungkook. Jungkook yang sudah tidak dapat menahannya kemudian membalik badannya dan mengangkat badannya ke atas jin. Dia mulai mencium bibir jin yang hanya pasrah dibawah jungkook.

"Emmm...mmmmpphh...apa kau masih meragukan ku jin?" Tanya jungkook sambil tetap mencium jin dengan serakah.

"Aaahhh..ti.." belum sempat menjawab jungkook kembali mencium jin. Jungkook tidak membiarkan jin untuk bicara lagi, dia melepaskan ciumannya dan menyusuri leher jin. Jungkook mulai menciumi leher jin yang membuat jin semakin panas, dia hanya bisa menahan desahannya. Jungkook yang tau jin menahannya membuat jungkook semakin gila. Dia kemudian mulai turun ke bagian dada jin sambil menciuminya. Semakin ke bawah ke area perut.

"Aahhhh..jungkook...berhenti...aahh..." jungkook tak mau mendengar ucapan jin, dia terus melakukannya bahkan saat jin memegang rambutnya agar menghentikannya. Hampir saja jin menuju klimaksnya tapi dia sudah beralih menarik jungkook untuk kembali menciumnya, dia membalikan badannya sekarang posisi jin berada diatas jungkook ganti jin yang menciumi jungkook.dia melakukan sama persis seperti jungkook memperlakukannya, hanya bedanya dia melakukannya lebih halus dari jungkook. Pelan pelan dia menyusuri leher jungkook, turun ke dada dan terus turun hingga ke area bawah jungkook.

"Aaahhh"

"Jin"

"ahhh"

Malam itu menjadi sangat panjang untuk mereka, yang terdengar hanya suara desahan mereka berdua. Tidak ada lagi yang mereka pikirkan, mereka hanya ingin menikmati saat bersama mereka.

The Truth Untold || JinkookWhere stories live. Discover now