Sisi Lain

325 35 0
                                    

Semua member sudah kembali ke rumah masing masing, dan tersisa Jungkook yang sedang membantu jin membersihkan apartemennya. Sejak tadi mereka hanya diam saja, tidak ada sama sekali percakapan yang terjadi antara mereka. Setelah membersihkan area ruang makan dan ruang tamu, Jungkook membawa piring piring kotor ke dapur untuk mencucinya.

"Kenapa kau diam saja baby?" Jungkook yang sedang mencuci piring terkejut dengan ulah jin yang tiba tiba saja memeluknya dari belakang.

"Hemm.. tidak apa apa, kenapa kau tidak memberitahukannya dulu kepadaku yoebo?" Ucap Jungkook sambil meneruskan kegiatannya.

"Kan tadi sudah ku bilang, ini semua atas permintaan Jihoon sendiri. Lagipula kamu juga kenapa tidak menanyakan dulu tapi malah lari begitu saja."

"Yah jin" Jungkook langsung membalikkan badannya mendengar pembelaan jin

"Tolong beri tahu aku, kalau yang di posisi itu aku dengan orang lain, kira kira apa yang akan kamu lakukan?"

"Emm mungkin aku akan menarikmu dan membawamu pergi jauh. Atau aku cium kamu saja didepan orang itu. Hahahaha" suara tertawa jin terdengar sangat puas menggoda Jungkook. Mendengar jin mengatakan itu membuat Jungkook merona bahagia, tapi dia cukup gengsi untuk mengakuinya.

"Yoebo!! Ah terserahlah, lebih baik aku pulang sekarang, bicara denganmu membuatku semakin kesal." Dengan kesal Jungkook segera menuju ke pintu. Jin memegang tangan Jungkook dan menahannya.

"Hahahaha,,kenapa kamu selalu marah seperti ini Jungkook a. Apa kau tidak merindukan ku? Hem?" Jin memeluk Jungkook dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook.

"Kau tau yoebo, kalau saja tadi aku tidak ingat jika masih di kantor tentu kamu sudah aku pukul kau tau?" Ucap Jungkook yang sudah balik badan memeluk jin sehingga posisi jin sudah ada di depannya.

"Jangan lakukan itu lagi jin, aku mohon. Kamu tidak tahu bagaimana hancurnya aku jika melihatmu dengan orang lain."

"Hahahaha,,,kenapa kamu merenggut seperti ini Jungkook. Ayolah, kamu tau aku seperti apa kan?"

"Justru karena aku tau kamu jin, karena itu aku sangat shock melihatmu memeluk orang lain bahkan mengatakan kau mencintainya didepan mataku."

"Ok..ok.. aku minta maaf ya baby. Sekarang sebaiknya kamu segera mandi dan gantilah bajumu itu, aku akan menyelesaikan sisa piring kotor ini." Jin melepaskan pelukannya dan segera mendorong Jungkook menuju kamar mandinya. Baru didepan pintu Jungkook sudah menahan jin.

"Yoebo, apa kau tidak merindukanku?" Jungkook tersenyum menggoda jin.

Cup...

"Sudah sana, segeralah mandi." Jin mengecup pipi Jungkook kemudian segera meninggalkannya.

"Aishhh.. sepertinya perjuanganku masih harus berlanjut. Yah, untuk permulaan ini sudah cukup baik Jungkook. La..la..la..la.." Jungkook bermonolog sendiri setelah ditinggalkan jin.
"YOEBO!!! Kamar mandi tidak ku kunci." Teriak Jungkook dari kamar mandi.

"Hahaha,,dasar anak bodoh." Sudah hampir satu bulan sejak keputusan jin yang menjeda hubungan mereka. Mereka masih tetap dekat, hanya saja untuk yang lebih jauh jin memang berusaha menjauhinya dulu, dia butuh waktu untuk meyakinkan dirinya sendiri, dan seperti yang dia bilang, dia butuh waktu untuk menyiapkan mentalnya.

Saat ini mereka sudah di atas ranjang, Jungkook sedang sibuk mendengarkan hasil rekaman lagu baru mereka, banyak yang harus dievaluasi kembali. Sedangkan jin juga sibuk dengan hpnya, dia sedang melihat artikel online yang menyinggung tentang wajib militer. Karena penasaran, jin membuka komentar para netizen. Dia melihat banyak netizen yang membicarakan tentang penghapusan wajib militer untuk jin dan para member. Karena rencana itu banyak sekali netizen yang menjelekkan jin dan membernya yang mendapatkan privilage itu. Sebenarnya jin juga tidak terlalu suka jika dia mendapatkan perlakuan khusus seperti itu, tapi pihak pemerintah sendirilah yang memberikannya.

Jin terlalu fokus dengan komentar komentar itu hingga tidak sadar jika Jungkook sudah menatapnya sejak tadi.

"Kenapa wajahmu tiba tiba sedih seperti itu jin? Apa yang sedang kau lihat?" Jungkook mencoba melihat layar hp jin, namun jin sudah lebih dulu menutupnya. Dia tidak mau jika Jungkook ikut melihat pemberitaan ini.

"Ah bukan apa apa Jungkook a. Em sebaiknya kita istirahat sekarang, besok jadwal kita juga sangat panjang. Ok?" Jin kemudian merebahkan badannya dan mencoba untuk segera tidur. Jungkook sepertinya bisa merasakan kalau jin sedang ada permasalahan, tapi dia tidak mau mengganggu istirahat jin bagaimanapun juga jin harus dalam kondisi baik, karena akan banyak jadwal yang harus mereka kerjakan.

****

"Kamu sudah bangun Jungkook?" Sapa jin saat melihat Jungkook keluar dari kamarnya.

"Eoh, kamu sedang apa jin? Apa ada berita penting?" Tanya Jungkook saat melihat layar hp jin, sekilas dia melihat jin sedang membaca artikel tapi dia tidak sempat membacanya karena jin sudah lebih dulu mematikan hpnya.

"Tidak ada. Yah, apa kamu mau sarapan dulu sebelum ke kantor?" Jin bergegas berdiri dan pergi ke dapur untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

"Hemm, boleh. Tapi apa boleh aku minta sesuatu dulu?" Jungkook mendekati jin yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Jungkook kemudian membalik badan jin dan melihat matanya.

"Jin, kamu tau aku akan selalu ada untukmu. Tolong jangan menyembunyikan apapun lagi." Jin mengerti kalau saat ini Jungkook sudah curiga dengan kegelisahannya.

"Belum ada yang harus aku ceritakan dulu Jungkook, dan sebaiknya kamu tidak perlu terlalu khawatir ok? Aku baik baik saja." Jin menangkup wajah Jungkook memastikan kalau dia memang baik baik saja.

"Hemm. Baiklah kalau kamu bilang begitu. Omong omong bolehkah aku minta mood booster untuk hari ini?" Bisik Jungkook sambil memeluk jin.
Jin yang mendengarnya hanya terkekeh melihat tingkah Jungkook. Jin kemudian mencium leher Jungkook beberapa kali sampai Jungkook melepaskan pelukannya dan mendekatkan bibirnya dengan bibir jin. Sejenak mereka terpaut satu sama lain, tapi jin kemudian menghentikan aktifitas mereka.

"Sudah cukup mood booster nya hari ini, sekarang cepatlah mandi dan segera bersiap siap. Hari ini kita masih harus banyak latihan kau ingat."

"Haishhh... Ya sudahlah." Jungkook pun menuruti perkataan jin dan segera pergi ke kamar mandi. Setelah sarapan akhirnya mereka pergi ke kantor dan bertemu dengan semua member, mereka mulai latihan mereka dengan sangat intens. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan member menyelesaikan sesi latihan mereka. Semua member sudah kembali melakukan aktifitas mereka masing, jin terlihat mengikuti namjoon ke ruangannya. Jungkook sudah menuju ke studionya bersama Suga, ada yang harus mereka bahas tentang bagiannya di lagu mereka. Taehyung juga sudah kembali ke apartemennya, sedangkan Jimin dan hobi masih berada di ruang dance untuk mengevaluasi hasil latihan mereka. Mereka masih sibuk dengan pekerjaan mereka walaupun sudah menyelesaikan sesi latihan mereka.

"Hyung?" Suara Jungkook yang terbangun karena merasa ada yang tidur dan memeluknya dari belakang.

"Iya"

"Tidur disini malam ini?"

"He em" merasa aneh dengan cara bicara jin, Jungkook berniat membalik badannya namun sudah ditahan lebih dulu oleh jin.

"Diamlah seperti ini dulu Jungkook." Jungkook hanya bisa menurutinya, dia tetap dengan posisinya tengkurap membelakangi jin. Tidak lama dia merasa jika punggungnya seperti basah, dia diam dan mencoba mendengarkan suara jin.

"Apa kau lelah jin?"

"Hem"

"Baiklah, istirahatlah dulu, aku akan menemanimu." Malam itu Jungkook tau jika jin sedang menangis, dia tidak ingin mengganggu jin, dia biarkan jin mengeluarkan emosinya dulu sampai akhirnya jin tertidur dengan posisi yang masih sama. Semalaman Jungkook terjaga dan memikirkan jin. Dia berusaha mencari tahu hal yang membuat jin seperti ini, dia pun mengambil hp yang ada di meja sebelahnya. Dia mulai membuka beberapa artikel online yang ada, sampai dia melihat artikel yang membahas tentang wajib militer idol. Melihat itu Jungkook sepertinya paham dengan yang dipikirkan jin, tapi dia berusaha untuk tidak menunjukkannya kepada jin.

"Mungkin aku harus melakukan sesuatu untuk jin, tapi apa? Ah coba aku tanya Jimin Hyung, siapa tau dia ada di ide." Batin Jungkook. Akhirnya malam itu juga dia menghubungi Jimin dan beberapa temannya untuk meminta ide mereka.

The Truth Untold || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang