TAK - 07 - 2

114 11 3
                                    

***

"Menikah karena takut kehilangan warisan." Charles terkekeh. "Alasan yang menarik, Stephen."

"Tak perlu mengejekku, Charles. Yang terpenting cara itu mempan. Sudahlah, Mika adalah urusanku. Bagaimana dengan keadaanmu?"

"Tak perlu khawatir. Untung saja Conrad dan Hyde sedang berada di lokasi terdekat, jadi mereka bisa mengusir para penyerang itu lebih cepat. Lagipula mereka tidak terlihat ingin membunuh, hanya ingin menakuti. Apa kau memiliki musuh baru-baru ini?"

Steve bersedekap dengan tangan mengusap dagu. "Musuhku banyak. Tapi seharusnya mereka tidak menyerangmu. Tak ada yang berhasil mengetahui identitasku dan hidup."

"Apa kau bermasalah dengan dengan Leggio?"

"Leggio?"

"Ya. Aku melihat tato bertuliskan Leggio di pergelangan tangan mereka."

Steve mengulang nama itu berkali-kali di otaknya. "Selain kerugian 5 tahun lalu, aku yakin belum pernah mengenal nama Leggio yang lain."

Leggio adalah penghianat. Saat bertransaksi senjata dengan Vulcan Empire, Leggio malah menyiapkan jebakan. Mereka mengambil senjata tapi tak membayar sepeserpun. Akibat jebakan tersebut, beberapa tentara Vulcan Empire gugur.

Steve, sebagai anggota dewan Vulcan Empire yang memimpin bagian persenjataan tentu murka. Ia dendam dengan orang-orang itu. Selama lima tahun ini ia telah mengerahkan mata-mata untuk mencari markas Leggio, tapi hasilnya nihil sampai sekarang.

Lalu tiba-tiba Leggio muncul menakuti Charles yang dikenal publik sebagai kakeknya? Tentu saja itu bullshit dan bodoh!

Kalau mereka tahu Stephen dan Steve adalah orang yang sama, Leggio pasti tidak berani menyinggungnya. Mereka tahu kalau kelompoknya telah menjadi incaran Vulcan Empire sejak lama.

Jadi mustahil.

Tapi kalau benar mereka Leggio, lalu apa motif mereka menyerang Charles?

"Apa salah satu mereka mengatakan sesuatu? Pesan tertentu?"

Steve sangat kesal pagi ini karena mendapatkan pesan dari Conrad, wakilnya di Vulcan Empire dalam bagian persenjataan, kalau kakeknya diserang segerombolan orang berpakaian hitam dalam perjalanan ke kantor. Ia semakin marah saat Conrad mengabari kalau tak ada satupun pelaku yang tertangkap. Jadi sulit mendapatkan petunjuk.

Hyde, sebagai hacker dan penembak jitu di timnya juga tak berhasil menangkap mereka dari CCTV. Semua rekaman telah terhapus. Rasanya mustahil kalau Leggio mampu melakukan hal tersebut. Lima tahun lalu, Leggio hanya kelompok mafia kecil.

Tapi kau meremehkan mereka dan akhirnya tentaramu mati.

Steve merutuki kesalahannya dulu yang sempat meremehkan musuh dengan menugaskan anggota elit baru sebagai pemimpin transaksi. Ia terlalu meremehkan Leggio.

Sejak saat itu, Steve tak pernah meremehkan siapapun lagi. Maka sekarang pun tidak boleh.

"Oh, aku ingat. 'Memangnya seberapa berkuasa Charles Byers itu' kata salah satu dari mereka."

Steve langsung tertawa. "Leonora Davis." Steve mengingat dengan jelas bagaimana nenek yang paling dibenci Mika mengatakan kalimat tersebut dengan nada meremehkan.

Jadi ini yang wanita itu maksud kalau ia tidak takut terhadap Charles Byers.

Sayang sekali, wanita itu memang tak perlu takut terhadap Charles Byers, karena bukan Charles yang berkuasa. Royal Byers tak lebih hanya berfungsi sebagai kedok pencucian uang. Tapi Stephen Ankaret lain cerita.

Steve menelpon Hyde. "Cari informasi apapun mengenai Leonora Davis. Terutama saat dia belum memakai nama Davis."

Pada titik ini, mengetahui masa lalu Leonora sangat terpenting. Jika benar Leggio sekarang menjadi organisasi mafia besar, mereka butuh aliran dana besar. Apalagi bisa memiliki peretas yang mampu mendahului kecepatan Hyde.

Steve menduga Leonora yang membantu dengan aliran dana tersebut. Keluarga Davis terbilang mampu kalau soal uang.

Apalagi mengingat sikap Leonora kemarin. Sekalipun dalam situasi terpojok wanita itu tetap tenang dan angkuh, bukan reaksi wanita biasa. Entah apa hubungan Leonora dengan Leggio, Steve akan menemukannya secepat mungkin.

"Leonora Davis. Apa yang kau maksud istri Norman Davis?" Tanya Charles setelah Steve memutus sambungan telepon.

Steve mengangguk. "Dia mengganggu orang yang salah."

Steve memiliki dendam terhadap Leggio, tentu ia akan mengusut perkara ini sampai tuntas.

***

Tongues & KnotsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum