Part 2 : Tuan Muda Durhaka

284K 15.2K 472
                                    

Tolong tandai typo dan kalimat rancu

Menanti tuan muda, anak pertama dari pasangan Arkan dan Zinta. Para pelayan sudah berjejer di pinggir pintu, menunduk hormat untuk menyambut kedatangan tuan muda Elzirno Firstzi Abelard.

Tak sampai sepuluh menit berdiri. Deru mobil terdengar, di depan pintu penyambutan. Suara ucapan selamat datang mulai meramaikan, disusul derap langkah tegap yang semakin jelas.

Pria dengan kemeja hitamnya masuk, memberi senyum ramah pada madam Jo yang berdiri di tengah. Wanita paruh baya yang dulu turut membantu merawat tuan muda segera memeluk hangat.

"Madam. Apa kabar?"

Suara bariton yang mencerminkan kewibawaan pemiliknya itu terdengar. Menelusup indah di telinga para pelayan wanita yang sangat menantikan kehadiran tuan muda. Termasuk Greya yang mengulas senyum tipis ketika dewi hatinya memberikan pujian-pujian berlebihan.

"Baik tuan muda." Madam Jo menjawab. Ia melepaskan pelukan, dan memberi usapan lembut pada bahu pria itu.

Berpaling dari pimpinan pelayan, tuan muda Elzir melihat sosok yang masih begitu ia kenali. "Lista?"

Yang dipanggil langsung mendongak. "Tuan. Apa kabar?"

"Baik." Dia mendekat. "Waah ... sudah besar ya?" Tangannya terulur pada gadis berusia dua puluh satu tahun itu. Menyentuh puncak kepala Lista. "Kamu cantik. Aku dengar kamu kuliah di jurusan perhotelan?"

"Iya tuan," jawab Lista menahan hatinya yang berbunga.

Setelah ia sering merutuki ibunya yang memiliki muka datar, sedatar tembok, dan sering bersikap menyebalkan. Akhirnya hari ini ia bersyukur karena bisa menjadi putri madam Jo. Iya. Karena Tuan muda Elzir tak akan berbincang seramah ini padanya jika bukan karena ibunya yang memiliki jasa untuk tuan muda.

"Kamu harus bekerja dengan saya nanti, kalau sudah lulus. Berikan yang terbaik."

"Siap tuan!"

Coba gue yang ditegur.

Sebentar. Itu jelas bukan suara hati Lista. Hah! Tentu. Tentu itu suara hati Greya yang begitu penasaran dengan wajah asli tuan muda Elzir. Pasti jauh lebih tampan dari yang ada di figura. Pasti lebih mempesona dengan usia yang lebih matang.

Tiga puluh dua tahun. Usia yang sangat pas untuk dinikmati. Otot-ototnya terasa pas untuk digerayangi!

Ya ampun Greya. Lo mikir apa, sih?!

Dengan wajah tertunduk, wanita itu senyum-senyum sendiri. Pujiannya akan suara bijaksana dari tuan muda kini kian bertambah karena keramahan pria itu yang menyapa madam Jo dan Lista.

Sungguh ia tak menyangka jika tuan muda ternyata orang yang baik. Terdengar jelas dari nada bicaranya yang sopan. Sungguh. Dulu ketika ia ditawari pekerjaan menjadi pelayan oleh tuan Arkan, dia sempat ragu dan ingin menolak.

Dia takut jika akan mendapatkan majikan jahat. Kejadian pembantu di-aniaya oleh majikan sudah banyak terjadi, kan? Dan Greya sangat takut akan menjadi salah satu korbannya.

Tidak. Jangan sampai itu terjadi.

"Ada apa Nona?" Suara bariton itu kembali terdengar.

Greya yang sedari tadi berkelana bersama pikiran dan khayalannya langsung kembali ke dunia nyata. Di tempatnya ia diam, sambil memikirkan pertanyaan tuan muda Elzir yang baru terdengar.

Dia tak tahu tuan mudanya itu bertanya pada siapa. Dan sangat penasaran dengan pelayan beruntung yang bisa disapa pria itu.

"Hei ... saya bertanya. Ada apa? Anda menggeleng terlalu keras tadi,

Crazy Maidजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें