Part 18 : Pangeran Berkuda Putih

172K 10.3K 475
                                    

Tolong tandai typo dan kalimat rancu yah.

Mengurus cabang hotel Kaisar yang baru didirikan di kota lain. Elzir harus meninggalkan kota Jakarta, sedang Greya diminta untuk pulang ke rumah besar. Orang kaya memang tak mau membiarkan karyawannya sedikit bersantai. Nanti berpikir memberi gaji buta pada karyawan yang tak bekerja. Jadi lah wanita itu diminta oleh Madam Jo untum kembali ke kediaman Abelard selama Elzir pergi.

"Ketika suhu pertytydan kembali. Duniaku kian berflower." Lista mengawali istirahat mereka dengan topik obrolan tak jelasnya.

Greya yang sudah lama tak mendapatkan pekerjaan berat, memilih membaringkan tubuh di atas rumput, mengabaikan Tika yang menjawab ucapan Lista dan kedua orang itu ribut masalah keperkasaan pria. Seolah mereka sudah pernah merasakan bagaimana rasanya bercinta.

"Serius, Grey! Ada dua puluh senti ngga punya tuan?"

Greya menendang lutut Tika yang ada di bawah kakinya ketima sahabatnya itu menanyakan hal tak senonoh padanya. "Lo pikir gue tukang ngintip, sampe tau ukurannya dia?! Lagian mana ada dua puluh senti! Nyodok tenggorokan!"

"Ck ck ck." Lista berdiri, menunjuk Greya dengan tatapan tajam. "Lo kan pernah nanaena, Grey. Angel bukti dari kelakuan bernanaenaan lo itu. Nah jadi ngga mungkin lo ngga ada inisiatif buat ngintip--"

"Katanya lo puasa." Greya langsung menghentikan Lista yang langsung beristighfar.

"Ya Allah, kehadiran setan hampir membuat hambamu ini kalah."

"Yang lo maksud setan siapa?!" Greya duduk, melempar pantofel ke perut Lista.

"Ya ampun dua manusia ini. Sehari aja dewasa, kenapa?"

Lista dan Greya beralih pada Tika yang berlagak dewasa, padahal di usianya yang tak berbeda jauh dari Greya, wanita itu lebih kekanakan dari Lista.

"Yang tuan El kurang lebih delapan belas senti."

Ucapan Greya langsung Tika respon dengan tatapan tak percaya. "Owh emgooooot!! Kaaan loo ngintiip!"

"Dewasa yang keluar dari mulut lo itu cuma sepahan tebu!" Greya mencibir, sedang Lista yang kembali duduk mendorong kepala Tika.

"Percaya amat lo sama Greya. Dia belum ngintip juga udah mati berdiri duluan pas baru liat tuan pakek handuk doang." Lista tertawa, kemudian ikut terlentang, menyatukan kakinya dengan kaki Greya. "Kita mah cuma bisa ngagumin doang, ya?"

Greya mengangguk menyetujui. Tika yang melihat kedua sahabatnya itu kemudian ikut tidur, turut menyatukan kakinya. "Nasib orang miskin mesti gini, gitu?"

"Kayaknya sih." Greya menyahut.

"Ini ngga adil! Cowok gue entar kalau beneran jadi artis bakal lupa sama gue ngga, ya?"

Greya dan Lista hanya diam tak menjawab tanya Tika. "Kalau sampai iya, gue santet online!"

"Emangnya siap lo pacaran sama artis? Banyak skandal!!"

"Apalagi tipe cowok lo yang ngga mingkem pas liat Greya!" Lista nimpali ucapan Greya dan mereka tertawa bersama, kecuali Tika yang bersungut-sungut kesal.

"Kalau bukan karena dia bantu gue bayar cicilan hape. Gue putusin!" Setenga merengek, Tika lantas bangkit untuk duduk. "Eh ada madam Jo."

Greya langsung bangun, kecuali Lista yang menoleh ke arah ibunya sambil melambaikan tangan. "Mak mau gabung sama anak muda ya, mak? Jangan ah. Jantungnya ngga kuat." Tika langsung menendang kaki Lista, sedang madam Jo yang sudah mendekat hanya geleng kepala saja menanggapi celotehan kurang ajar anaknya.

Crazy MaidOnde histórias criam vida. Descubra agora