Fated

176K 8.2K 920
                                    

Merubah gaya rambutnya yang lurus, dengan membuat sedikit gelombang di bagian bawah dan mewarnainya dengan warna maroon yang akan terlihat jelas ketika sinar mentari menyorotnya, dan gelap ketika berada di dalam ruangan.

Gween mengendarai kendaraan mewahnya menuju hotel milik calon mertuanya. Itu jika pertunangannya tetap berlanjut hingga ke pernikahan.

Entahlah. Gween tak begitu ambil peduli pada hubungannya yang tak jelas, karena dia sudah terlalu kebas menghadapi Elzir yang tak memiliki ketertarikan apapun padanya dan ya ... dia juga tak memiliki ketertarikan apapun selain rasa kagum.

Awalnya ia menaruh harap pada pria itu. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan perjodohan yang dijalani dengan minimnya komunikasi dan pertemuan itu membuat semua terasa hambar.

Namun ia harus bertahan, jika ingin kedudukannya sebagai CEO di PT. South Agro Prasada tak tergeserkan.

Untuk mencapai pada posisi ini, dia sudah mengorbankan banyak hal. Dan dia tak mungkin kalah hanya karena menghadapi kelicikan Elzir yang membongkar aib kakeknya. Aib besar keluarga Citaprasada.

Egois. Bahkan sudah mengetahui kebenarannya, Gween hanya dilintasi secuil saja rasa sesal sebelum kemudian ambisi menguasai lagi.

Persetan dengan siapa dirinya bersaing. Saudaranya atau sekadar seorang pembantu. Dia tetap tak boleh kalah mendapatkan Elzir.

Sebagai seseorang yang memiliki posisi terkuat, Gween tak perlu melakukan banyak hal. Dia cukup membuat kedua orangtua tunangannya percaya padanya maka perjodohan ini tetap akan berlanjut.

"Nona, ibu Aryan sudah menunggu di kamar 214."

Regina, sekretaris terpercaya yanh sudah menemaninya selama dua tahun terakhir ini sudah terlebih dulu tiba di hotel Kaisar, menanti kedatangannya yang terlambat.

Ini karena kekacauan yang ditimbulkan Elzir bagi keluarganya. Janu Citaprasada, pria yang mengaku tak ada yang dapat menumbangkannya itu kini jatuh, tak sesuai dengan semua kepercayaan dirinya. Cibiran netizen dan media yang berusaha mengorek lebih dalam aibnya membuat pria tua itu terus dirundung emosi hingga tak tahu lagi ke mana harus ia luapkan amarah, Janu mengurung diri, hingga tubuh yang sudah senja itu tumbang tadi pagi.

Setelah kakeknya, ia dibuat pusing oleh sang ibu yang berusaha ingin membalikan nama pewaris utama. Hingga saat ini, Janu masih menguasai semua harta yang ia miliki. Namun, melihat kondisi pria itu yang sudah terlalu tua, Malla ingin pembagian harta warisan segera diperjelas. Bagaimanapun ibu Gween takut jika sebagian besar jatuh pada Mahesti.

Mahesti yang juga turut menambahi pusing di kepala Gween karena setiap saat, sang nenek yang tak pernah membuat suatu permintaan itu untuk pertama kali meminta Gween membantu Mahesti keluar dari sangkar emas ciptaan Janu. Atau jika tidak, Gween harus bisa membuat Mahesti berbicara atau bertemu dengan Greya yang menurut informasi dari orang dalam di keluarga Abelard, wanita itu sudah dipecat.

Kekacauan dalam rumah tangga Citaprasada membuat Gween kehilangan semangat untuk menyambut pagi, melewati hari seperti tiada beban. Dia tak bisa.

"Apa kondisi ibu Aryan sudah membaik?" Hari ini dia akan membicarakan kerja sama dengan salah seorang pengusaha yang tak dapat datang ke kantor karena mendadak kondisi ibu Aryan yang sudah selayaknya untuk pensiun, berhenti mengurus tetek bengek perusahaan itu tumbang. Vertigo ibu Aryan kambuh, di saat yang tak tepat.

"Sudah, Nona." Regina menyerahkan sebotol air mineral pada Gween yang tampak kelelahan. "Nona minumlah."

Masuk bersama-sama ke dalam lift, Gween menerima botol tersebut, lalu meneguknya hingga tandas. Dia memang sedang kehausan.

Crazy MaidWhere stories live. Discover now