Part 1

48.4K 1K 2
                                    

Didalam sebuah mobil SUV mewah,ada sepasang manusia ngobrol membicarakan hal yang sangat penting mengenai tugas akhir mereka. Mereka adalah Erza, Galvino Erza Pradana dan Deva, Devalia Putri Wardhana. Erza terkenal dengan kekayaannya,kegantengannya,tapi sikapnya itu terkenal super playboy. Sedangkan Deva, dia cewek yang sedikit gemuk,manis,mudah bergaul,dan banyak yang diam-diam suka padanya. Mereka sebenarnya tidak sepasang kekasih, namun karena dosen pembimbing mereka menjadi sedikit dekat. Seperti sekarang ini.

"Dev,mau makan dimana?" tanya Erza sambil mengemudikan mobil mewahnya.

"Terserah sajalah,yang penting ada kuahnya dan panas, dan tentunya jam setengah 1 harus sudah dikampus."jawab Deva panjang pada Erza. Erza melirik deva dengan sebelah matanya. Entah mengapa bagi Erza, deva orang yang sangat spesial. Kabarnya deva banyak penggemarnya, dengan tubuh yang gempal itu namun tidak ada seorangpun yang berani jujur padanya. Deva memang mudah bergaul tapi bagi deva ya hanya sebatas teman.

"Lha kok terserah sih,yang mau makan kuah dan panas siapa?"mulailah adu argumen mereka. Itulah yang paling disukai Erza.

"Aku,terus yang ngajak makan siapa?berdua pula" sebal deva pada erza. Mereka memang sering makan siang bareng,tapi tidak hanya berdua,mereka pasti mengajak teman,dan tentu saja yang ngajak deva. Deva tidak mau ada gosip tentang dirinya yang merebut pacar orang. Erza memang memiliki pacar,dan tentunya dan pastinya hanya bertahan 1 tahun paling lama. Dan baru kali ini mereka makan berdua saja dan itu idenya erza.

"Ya memang aku sih,tapi aku nggak tau makan siang yang berkuah dan panas yang kamu maksudkan apa?"jawab erza lagi. Itu memang sudah kebiasaan mereka beradu mulut.

"Yaudah deh kita ke sop sapi aja deh,didaerah Jalan Palagan. Kamu tau kan tempatnya?"tanya deva. Dijawab anggukan erza. Tanda erza tau tempatnya. Deva pun diam, sebenarnya dev baru kedatangan tamu bulanan. Daripada dia marah-marah nggak jelas,lebih baik diam.

"Kenapa diam dev?oke aku minta maaf. Jujur aja ya,aku pangen makan berdua sama kamu dev"erza heran dengan deva yang dian saja. Biasanya deva ngomong apa aja.

"Nggak boleh ya?"sinis deva

"Ya kan biasanya kamu ngomong aja kan?ayolah aku minta maaf ni"

"Udahlah minta maaf juga percuma,udah terlanjur berduaan begini. Kalau ada gosip diantara kita gimana?"tanya deva pada erza tiba-tiba.

"Ya nggak gimana-gimana,malahan aku senang,aku pengen putus dev dengan Marita. Aku udah mutusin dia,tapi dia nggak mau,risih ditempel sama dia terus." Curhat erza pada deva. Erza terkenal orang tertutup,ketika bersama deva begini erza akan curhat tentang semuanya,tanpa rasa malu. Dan walaupun mereka sering bertengkar deva tidak pernah membocorkan tentang erza sedikitpun. Marita itu salah satu koleksi pacarnya erza. Baru juga pacaran 3 bulan,erza udah mau putus. Dasar si playboy erza.

"What!!kamu beneran gilaa za,kamu mau putus,terus yang jadi korbannya aku gitu?ogah,itu hanya dalam mimpimu" deva kaget

"Ayolah dev,kamu itu beda dari cewek yang ada dikampus kita,dan kamu itu spesial bagiku." Mohon erza

"Ogah...aku nggak mau digosipin jadi salah satu koleksi pacarmu,dan jadi korbanmu. Sering makan bareng aja udah digosipin yang nggak-nggak" jawab deva dengan sinis

"Kamu tidak akan jadi koleksiku deva,namun kamu akan jadi satu-satunya yang dapat menjadi pendamping hidupku" jawab erza tenang. Pernyataan erza membuat mata deva benar-benar melotot dan menghadap erza yang sedang mengemudi.

"Apa za?!!kamu tadi bilang apa?"tanya deva memastikan

"Devalia Putri Wardhana akan menjadi pendamping hidupku,dan itu istriku." Jawab erza dengan memandang deva.

Deva hanya termangun,memandang erza yang sedang mengemudi mobilnya. Melihat ada kebohongan yang ada dimatanya,namun hanya kesungguhan yang ada.

"Galvino Erza Pradana,tolong ya jangan beranda. Kalaupun bercanda jangan kebangetan dong"deva memastikan. Namun erza hanya diam saja,hanya seulas senyum dijawabnya. Mobil erza sudah terparkir di warung Sop Sapi. Ketika deva akan turun erza menahannya.

"Aku nggak bohong dev,aku serius. Mau kah kamu menikah denganku,menjadi istriku, menjadi ibu dari anak-anakku setelah kita kuliah." Lamar erza sungguh-sungguh didalam mobil mewahnya ini.

"Apa maksudmu za?udahlah jangan bencanda"deva hendak membuka pintu mobil,namun ditahan lagi oleh erza.

"Dev,lihat aku!aku sungguh-sungguh deva..."menyuruh deva melihat mata kesungguhan erza. Deva balas memandang tidak percaya dengan penyataan erza padanya.

"Kenapa harus aku za?kenapa bukan cewek lain yang lebih cantik."tanya deva masih heran dan kaget. Namun sekarang sudah tenang.

"Kamu beda dari yang lainnya dev,jujur saja aku mulai suka kamu sejak kamu sering bantuin aku. Walau kamu tidak menyadarinya tapi hal itu yang membuatku suka padamu"

"Bantu kamu?emang aku bantu ngapain ya?"

"Deva,kamu sering bantuin aku hal sepele dev, intinya kamu selalu ada ketika aku membutuhkan dev"

"Berarti kamu hanya ingin berterima kasih kan?udahlah aku ikhlas kok bantuinnya,nggak usah dengan nikah segala. Aku juga anggap kamu hanya sebagai teman za,tidak lebih" jawab deva panjang. Namun hanya senyuman dari erza yang didapatnya.

"Nggak deva,aku beneran mengajak kamu nikah. Aku cinta kamu dev. Tenang saja aku udah punya penghasilan dev,kita akan hidup bahagia."

"Aku tanya sama kamu za, kamu masih pacaran dengan marita kan?udahlah mending kamu nikah sama dia?"

"Aku udah bilang kan,aku udah putus dengan Marita."tegas erza pada deva

"Za,kita masih kuliah,sebenarnya apa sih yang ada dikepalamu itu."

"Jadi kamu mau ni,nikah sama aku??...
Aku lelah dev,pacaran nggak jelas,suka kesana kesini. Aku ingin mengakhiri semuanya dev,dan itu adalah aku ingin menikah dengan orang yang selama ini ku inginkan yaitu kamu dev. Kumohon terimalah aku"

"Apa kamu bersungguh-sungguh,kalau kamu hanya bohong padaku apalagi aku dijadikan bahan taruhan aku tidak akan memaafkanmu za"

"Nggak dev,nggak ada yang tau aku cinta padamu dev,hanya sekertarisku yang tau."

"Sekretarismu?"

"Iya sekretaris perusahaan yang kupunya. Deva,walaupun aku kuliah,aku udah punya penghasilan. Contohnya mobil ini aku beli dengan uangku sendiri. Aku akan bertanggung jawab dengan semua kebutuhanmu. Dan kamu akan bahagia bersamaku. Menjadi milikku" jika bukan deva,sudah dipastikan akan meleleh dengan salah satu rayuan gombalnya erza.

"Aku nggak cinta sama kamu za,bahkan kamu salah satu cowok yang nggak aku inginkan jadi suamiku."jawab deva pada erza. Penyataan deva tidak akan memepengaruhi pendirian erza.

"Itu nggak masalah bagiku. Kamu akan mencintaiku dengan sendirinya. Aku yang akan membuatmu cinta padaku" jawab erza meyakinkan.

"Kamu yakin?"

"Iyaa deva,aku yakin sekali 100% yakin"

"Baiklah,tapi aku tidak mau langsung menikah, kita dekat dulu saja. Dan aku nggak mau pacaran. Apalagi menjadi pacarmu. Bisa-bisa aku digosipin salah satu koleksi pacarmu.Dan jika kamu sungguh-sungguh kamu harus bertemu dengan ayahku za. Kamu setuju bertemu dengannya?" Tanya deva pada erza.

"Baiklah calon istriku,aku akan bertemu dengan ayahmu. Kalau perlu nanti sore aku akan langsung menemuinya,bagaimana?"

"Okee,terserah kamu"

"Dan tenang saja. Kamu bukan pacarku tapi calon istriku, ingat itu. Kamu tunanganku." Erza membenarkannya

"Ayoo turun,aku udah lapar ini setelah menyatakan cintaku pada pilihan hatiku" perintah erza pada deva. Mereka berdua pun turun dari mobil. Banyak sepasang mata melihat mereka dengan iri. Bagaimana tidak iri, erza mengandeng tangan kekasihnya,lebih tepatnya calon istrinya itu dengan romantis. Apalagi penampilan erza yang sangat tampan,dengan balitan kemeja hitam kesukaannya, dan turun dari mobil mewahnya. Dan deva juga nggak kalah manisnya,walaupun berbadan gempal dia memang terlihat berwibawa,tidak kalah dengan erza. Serasi sekali mereka.

Mereka berdua mengambil tempat duduk yang berada dibawah kipas angin dan memesan makan siang mereka.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang