Part 8

13K 484 1
                                    

Malam hari disebuah ruangan bernuansa ungu deva merenungi apa yang terjadi hari ini. Hari dimana dilamar erza mendadak. Erza laki-laki yang tidak pernah terbayangkan oleh deva untuk menjadi pasangannya. Selama ini erza dan deva hanya sebatas teman ngobrol saja. Tidak pernah sekalipun mereka dekat. Tapi entah mengapa erza yang terkenal nakal dan playboy ini membuat nyaman deva. Deva tau sebenarnya playboynya erza hanya untuk menjelekkan image dia saja,supaya tidak banyak yang mengejar-ngejar padanya. Deva baru tau dari erza sendiri. Dan sekarang beda dengan erza yang dikenal dulu,tidak menampakkan dia itu playboy tapi dia laki-laki yang sangat membuat wanita terpesona.
Jujur saja deva sedikit terpesona dengan penampilan erza malam ini.

"Apa yang kupikirkan sih"elak deva dengan memukul kepalanya sendiri. Deva tidak tau kalau pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dan seseorang itu masuk kedalam ruangannya.

"Kamu ngapain dek?"tanya tiba-tiba. Ternyata kak azka yang datang dikamarnya. Dengan gaya sok kerennya. Tangan dimasukkan disaku celana jeansnya dan bersandar di meja tempat deva belajar.

"Oh kakak...kenapa nggak ketuk pintu dulu sih?"deva jengkel.

"Deva sayang,adik kakak yang tomboy tadi kakak udah ketuk pintu bahkan 3 udah tiga kali" jelas kak azka pada deva. Azka memang terkenal dingin jika diluar sana,kenyataannya tidak demikian. Azka itu sangat protektif sama keluarganya bahkan sering ngomel-ngomel melebihi wanita. Namun keluarga wardhana ini enjoy saja. Azka terkena keren dikalangan wanita kantornya. Bahkan sejak SMA dulu dia banyak yang nembak. Tapi tak ada satu pun yang bisa mencuri hatinya kecuali Kak Zahra, cinta pertama kakak yang meninggal waktu kak azka kuliah di luar negeri. Penyesalan inilah yang membuat kak azka sampai sekarang tidak pernah memiliki pacar bahkan calon istri. Bapak hanya bilang 'biarlah kakakmu mencari sendiri,kalo sudah waktunya azka juga akan memeperkenalkan pada kita kan?' Itu kata bapakku sendiri.

"Ooh...aku nggak tau"

"Apa yang membuatmu mukul-mukul kepalamu sendiri?"tanya kak azka lagi

"Nggak ada sih kak hehehe"

"Jangan bohong sama kakak, deva"

"Kak...nggak jadi"deva akan mulai berbicara namun tidak jadi. Dia kembali berfikir

"Ada apa?kakak siap mendengarkan"jelas kak azka pada deva.

"Kak...menurut kakak...jujur ya sama deva...erza gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana dek"goda azka pada deva. Jawaban azka membuat deva memajukan bibirnya. Azka tau apa yang dipikirkan deva sekarang.

"Kakak ganti tanya kamu dev,kamu cinta sama erza?"

"Sebenarnya deva nggak tau kak,sumpah awalnya aku kira bercanda, e erza ternyata betulan lamar aku kak. Dari awal aku sama erza hanya temen ngobrol aja kak nggak lebih. Dan deva itu nggak kepikiran sama sekali sama erza."curhat deva pada kakaknya

"Kamu tau kan kakak adalah pengusaha,dan kamu tau perusahaan yang dimiliki erza itu apa?"

"Nggak tau kak,aku juga belum tau banyak tentang erza kak. Tadi kan aku udah bilang,ini semua mendadak"jelas dev lagi. Kak azka hanya tersenyum mendengar kekesalan deva.

"PT GALVINO CAHYA PERKASA itu adalah perusahaan terbesar ke 3 di jogja dek. Kakak hanya denger sih. Direkturnya itu masih muda dan sangat berkerja keras. Dan kamu tau kakak kaget mendengar perusahaan itu dari erza. Dan erza direkturnya."jelas azka pada deva panjang lebar

"Sebesar itukah kak?aku malah nggak tau. Dikampus erza terkenal nakal,playboy,gonta-ganti pasangan,terus kalo kita ngobrol bikin aku emosi...kan sebel. Terus tiba-tiba lamar aku,apa nggak mengagetkan tu. Aku masih shock kak. Apalagi tadi pas makan malam, erza melamar deva didepan semua pengunjung restoran kak. Dan itu aku mendapat bunga juga dan ini aku dapet cincin yang dimasukkan ke dalam ice creamku"deva menunjuk bunga dan cincin pemberian erza.

"Wow...aku nggak menyangka erza sebegitu kerennya"goda azka lagi. Dipelototin deva

"Kakak disini itu sebenarnya mau ngapain?"

"Aku mau tanya tentang makan malammu dengan pangeranmu deva,tapi kamu udah cerita semuanya hehehe"deva bengong dengan apa yang dikatakan kakaknya ini.

"Kalo tau gitu aku nggak bakalan cerita sama kakak"

"Ya nggak begitu dev,kakak seneng kalau kamu seneng. Awas aja kalau erza bikin adikku ini nangis,langsunh ku pukul mukanya sampai babak belur"kata azka

"Menurut kakak,erza orangnya bertanggung jawab dev,cobalah membuka hati untuk erza,atau siapapunlah yang membuatmu nyaman. Kakak selalu mendukungmu dan akan melindungimu apapun yang terjadi"kata azka menenangkan

"Makasih kak udah dengerin curhatanku,makasih selama ini kakak selalu menjadi kakak tercintaku"dibarengi dengan pelukan deva pada azka.

"Sama-sama sayang. Yaudah sekarang tidurlah. Kamu itu lembur terus. Nggak baik buat kesehatan. Kakak keluar ya,have a nice dream my sister. Love you"

"Love you too"

Ditutupnya pintu kamar deva. Deva pun siap-siap untuk tidur malam. Lelah dengan hari ini.

Perfect LoveWhere stories live. Discover now