Part 16

13.3K 449 1
                                    

#ERZA
Sesampai dirumah aku membawa deva masuk kerumahku. Diperjalanan tadi aku melihat deva menangis berpisah sama kedua orangtuanya. Sekarang aku dan deva akan mulai menjalankan kehidupan rumah tangga disini.

"Ayo masuk,ini rumah kita sekarang"kataku pada deva. Setelah turun dari mobil deva hanya memandang rumah ini.

Aku merangkul deva masuk kerumahku.
"Selamat siang nyonya"sapa pembantuku.

"Selamat siang"jawab deva singkat. Walaupun deva sering kesini,tapi dengan mereka menyebutnya 'nyonya' mungkin membuatnya berbeda.

"Tenanglah mereka semua akan membantumu"jelasku. Deva hanya tersenyum padaku.

"Makasih sambutannya semua"kata deva

"Kami kekamar dulu...beresin barang bawaan ini"kataku. Lalu kurangkul lagi deva menuju kamar utama. O iya selama ini aku tidur bukan dikamar utama. Kamar utama akan kutempati kalau aku udah menikah.

"Lho za...kita mau kemana,bukannya kamarnya disana"tunjuk kamarku yang biasa kugunakan

"Itu bukan kamar kita,itu kamarku,dan sekarang kita tidur disana"tunjuk pada kamar utama.

Aku membuka pintu kamar utama. Melihat deva sangat kagum dengan dekorasinya aku senang.
"Bagaimana menurutmu?"tanyaku pada deva

"Bagus za,aku suka,tak kirain hitam putih juga hehehe"tawa deva padaku. Karena gemas aku langsung menciumnya. Deva membalas ciumanku. Lama kita berciuman membuatku hampir kehilangan akalku. Aku langsung menghentikan ciuman itu

"Maafin aku"kataku menyesal

"Kenapa harus minta maaf mas?"tanya deva padaku.

"Aku kira kamu bakalan marah"

"Nggak mas,aku nggak marah kok, tapi jangan siang ini mas,maluu didengar"kata deva lucu.

"Tenanglah,ruangan ini ada redam suara jadi nggak bakalan terdengar,walaupun kamu teriak namaku keras nggak bakalan kedengaran"jelasku. Aku memang mendesain ruangan ini khusus.

"Benarkah,sama dong kayak kamarku"

"Iya...o iya disana ada ruang tempat pakaianmu dan pakaianku,semua keperluan dari atas sampai bawah ada disana...lihatlah"jelasku lagi. Dan deva langsung menuju kesana

"Mas...ini semua punya siapa?banyak banget...."kata deva. Aku memang membelikan semua keperluan deva dari tas,sepatu.

"Ya punyamu dong sayang,aku membelikan ini untukmu...mulai sekarang kamu nyonya erza,dari keluarga pradana,jadi...kamu harus sedikit berdandan ya..."kataku sambil memeluk deva dari belakang.

"Iya mas,apa yang diinginkan mas erza aku turuti"kata deva

"Ayooo kita lihat-lihat rumah ini...o iya mobilmu ada digarasi sebelahku. Disana ada mobil kubelikan untukmu"jelasku lagi

"Hah??mobil?mobilku dimana?"

"Mobilmu juga disana deva,cuma aku menambahkan mobil pribadimu sendiri"kataku lagi.

"Kamu memang berlebihan mas...aku pakai mobilku yang lama aja udah cukup mas"

"Nggak ada yang berlebihan untuk istriku...lagian uang yang kuhasilkan nggak akan habis hanya untuk kebutuhanmu sayang"kataku dengan bangga

"Tapi aku nggak suka kamu terlalu boros seperti ini mas...pokoknya jangan pernah membelikanku barang yang nggak aku gunakan...aku bisa membelinya sendiri"kata deva

"Baiklah sayang...o iya duduklah disini"perintahku disofa kamar utama.

"Ada apa mas?"tanya deva,

"Tunggu sebentar,aku ambilkan..."kataku. Aku membawa beberapa amplop untuk deva.

"Sayang,aku ingin kamu selalu bawa ini"kataku sambil menunjukan amplop. Amplop yang berisikan 3 kartu ATM dan 2 Kartu kredit.

"Ini apaan mas?jangan aneh-aneh deh mas"kata deva

"Ini nggak aneh-aneh deva sayang,aku ingin kamu membawa ini dan untuk PINnya kombinasi tgl lahirku dan kamu ditambah bulan pernikahan kita"

"Mas erza,aku udah punya kartu ATM,ngapain juga bawa banyak kartu kayak gini"

"Ayolah deva,aku mohon..."kataku memohon

"Baiklah,aku bawa semuanya,tapi aku nggak mau pake kartu Kreditnya,aku nggak suka mas...lebih suka cash"jelas deva. Aku tau deva itu wanita yang tidak suka menghamburkan uang dan aku beruntung dengan itu.

"Terserah kamu,yang jelas ini untuk kamu,sebagai istriku"kataku lagi. Deva langsung membuka tasnya dan membuka dompetnya. Meletakkan kartu-kartu yang kuberikan.

"Ih..banyak banget sih..."kata deva bergumam. Aku tertawa melihat deva seperti ini,lucu sekali...

Setelah itu aku dan deva mengobrol,makan malam bersama. Tentunya malam ini aku belum mau melakukannya dengan deva.

Perfect Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن