Part 23

16.9K 405 0
                                    

Kehamilan deva sudah memasuki 4 bulan. Itu tandanya deva harus semakin berhati-hati. Erza pun juga semakin overprotective pada deva bahkan pada saat di kampus. O iya author lupa,karena erza tidak jadi mengurus proyek besarnya,jadi alhasil mereka tetap kuliah. Maksudnya melanjutkan skripsi mereka. Karena dosen pembimbing sama mereka selalu bersama-sama menemui dosen untuk revisi.

"Erza sayang,suamiku,papa anakku...bangun dong"deva mencoba membangunkan suaminya yang masih tidur. Kehamilan bulan ke 4 ini deva sudah tidak mual-mual. Bahkan sekarang sudah hilang.

"Ngggh...aku masih ngantuk sayang...nanti ya??"gumam erza dalam tidurnya.

"Mas!!!"gertak deva. Deva saja tidak menyangka bisa menggertak suaminya alhasil deva merasa bersalah dan menunduk. Karena kaget erza langsung terduduk mendengar istrinya marah karena dirinya.

"Iya sayang aku bangung,jangan marah ya,kasihan dedeknya"kata erza menenangkan. Erza menatap deva yang sedang menunduk.

"Kamu kenapa sayang?kok malah menunduk sih?"erza mencoba mengangkat wajah deva.

"Lho...kok malah nangis sih?"benar saja deva menunduk karena menangis,merasa bersalah membentak suaminya.

"Hiks..mas...maafin de..deva...ta..tadi membentak ma..mas"deva mengatakan maaf dengan terisak.

"Ya ampun deva sayang...itu yang bikin kamu menangis?cup cup cup...mas nggak papa sayang,jangan nangis ya"peluk erza pada deva. Deva berhenti terisak dan memeluk suaminya erat. Takut suaminya marah.

"Sudah ya...mas mau ke kamar mandi dulu,kamu tunggu dibawah ya?nanti kita sarapan bareng..."

"Mas...."manja deva

"Ada apa sayang?"erza kaget dengan panggilan istrinya itu.

"Mas...aku..."

"Hmmm?kamu kenapa sayang?bentar ya,mas sikat gigi dulu"erza beranjak ke kamar mandi. Setelah selesai menggosok gigi erza keluar kamar.

"Lho...kamu kok masih disini sayang,kan tadi aku su....mmh"belum selesai ngomong, deva langsung mengalungkan tangannya keleher suaminya dan menciumnya dengan panas,melumatnya. Erza juga membalas lumatan istrinya. Sejak kehamilan deva gampang sekali meminta melakukan hubungang suami istri. Padahal dulu yang selalu minta adalah erza.

"Sayang?ini sudah pagi lho..."goda erza setelah mereka kehabisan nafas karena berciuman. Sebenarnya erza juga sudah tidak tahan lagi. Dia ingin memasuki istrinya.

"Mas...aku pengen itu"kata deva malu. Yaaah deva meminta haknya sebagai istri erza. Tanpa babibu erza menggendong deva menuju bed king sizenya.

"Yakin?"goda erza lagi. Dijawab anggukan deva. Erza tau deva sudah tidak tahan lagi dengan godaan erza dibawah sana. Merekapun menjalankan kemauan mereka sampai jam menunjukkan pukul 8 pagi. Padahal tadi deva membangunkan erza pukul 7.

"Mas...makasih ya?"kata deva setelah mereka bergumul. Deva memandang suaminya yang juga kelelahan seperti dirinya,namun ada kepuasan dimata mereka berdua.

"Kenapa harus berterima kasih sayang?aku malah senang kamu bersemangat...malahan kamu membuatku semakin bergairah"kata erza vulgar.

"Ihh mas erza...sudah ayooo kita sarapan...aku sudah lapar mas...ayooo"deva lalu mengambil baju yang sudah berserakan karena ulah suaminya dan menuju kamar mandi.

"Lho...kamu ngapain ikut kedalam mas???"tanya deva.

"Mandi bareng aja ya,biar cepet..."

"Okey mas..."belum sempat mereka menuju kamarmandi erza kembali merasakan gairahnya. Lalu memeluk istrinya.

Perfect LoveWhere stories live. Discover now