Part 10

13.5K 469 2
                                    

Seminggu kemudian

Erza baru saja pulang dari kampus. Setelah seharian dia kuliah dan menemui dosen pembimbingnya. Hari ini erza sangat bahagia,deva malam ini memintanya menemaninya keresepsi pernikahan temannnya. Tentunya erza sangat bahagia,dengan diajaknya dia berarti deva sudah menerima dia sebagai pacarnya.

Erza lupa menanyakan pada deva
"Dev...ntar jam berapa aku jemput?"tanya erza diseberang telepon. Erza memang menelepon deva menanyakan beberapa hal.

"Jam 6 aja ya,takutnya ntar jalanan macet,gimana?o iya za...pakai baju warna merah marun ya,biar kompakan "jawab deva diseberang. Setelah erza selesai menelepon,ia menuju kamarnya. Tapi nada panggilan berbunyi lagi..

"Halo...."sapa erza

"Halo nak,ini mama sayang..."sapa mamanya diseberang.

"Ada apa ma?tunggu...kalau mama bisa telefon dihapeku berarti mama diIndonesia?"tebak erza. Mama dan Papa erza memang tinggal diluar negeri. Papa erza memiliki sebuah perusahaan disana.

"Iya sayang,mama di Indonesia sekarang,sama papamu ni...tapi mama masih dijakarta,papamu masih ada urusan sama temennya disini...bsok pagi mama sama papa berangkat ke jogja"jelas mama

"Oke ma,ntar sms aja jamnya. Ntar erza jemput dibandara"

"O iya sayang,bsok mama berangkat jam 8 dari Jakarta. Jangan lupa bawa calon menantu mama itu ya...goodbye sayang"belum sempet erza jawab mama erza menutup telp.

Erza merebahkan tubuhnya dikasur ukuran king sizenya. Dengan menerawang dia memikirkan pertemuan deva dengan mamanya sebentar lagi. 'Semoga mama suka sama deva'batin erza. Karena memikirkan itu erza tertidur.

1 jam kemudian erza terbangun karena suara alarmnya. Sebelum kekamar tadi erza memang sudah memasang alarm supaya tidak terlambat. Erza lalu bersiap mandi dan berdandan sesuai dengan tema yang diberikan sama deva.

Setelah selesai erza mengambil kunci range rovernya. Karena hujan erza memilih mobil yang SUV saja. Benar saja diperjalanan menuju rumah deva aja sudah macet,apalagi perjalanan ke gedung pernikahan temennya.

Sesampai di rumah deva,erza langsung turun. Sudah dibukakannya pintu utama sama pembantunya deva. Erza melihat diruang tengah berkumpulnya bapak ibu dab kedua saudaranya deva sedang becanda tawa. Lalu mereka menyadari kalau erza sudah datang.

"Eh ada kak erza"sapa Rara

"Lho za,kenapa cuma berdiri disana,ikutlah duduk sini,sambil nunggu deva selesai dandan"sapa ibu deva pada erza. Erza menurutinya.

"Iya za,tunggu ya...Ra,panggilin kakakmu sana,udah ditunggu sama erza"perintah ayah pada rara.

"Jagain adikku ya za,jangan kamu apa-apain"kata kak azka

"Kewajibanku kalau itu"jawab erza. Lalu dilantai 2 terdengar suara orang berjalan. Deva menuruni tangga dengan anggunnya. Deva memakai gaun berwarna merah marun,sangat cantik sesuai dengan kemeja yang dikenakan erza. Karena terpesonanya erza sampai membuka mulutnya tanda tak percaya kalau yang dilihatnya adalah deva. Tidak hanya erza,kak azka aja matanya sampai melotot, ayah sama ibu hanya senyum.

"Za,kamu ngapain melongo gitu,bantuin aku ni,aku mau jatuh"kata deva tiba-tiba dan membuyarkan semuanya.

"Oo...oke"erza langsung berdiri menuju deva dibawah tangga

"Cieeee bajunya couplean ya??serasi banget"goda kak azka.

"Yaa kak azka apaan sih,emang tadi aku yang nyuruh erza pakai merah marun"jawab deva.

"Udah-udah kalian buruan berangkat,jalanannya macet lho, hari libur ini"perintah bapak pada erza dan deva

"Oke yah"jawab erza. Erza memang sudah memanggil ayah deva dengan sebutan ayah.

Perfect LoveWhere stories live. Discover now