Part 9

13.7K 481 3
                                    

Pagi hari ruangan kampus masih sepi. Seperti biasa deva datang lebih pagi dari yang lainnya. Bukan karena rajin,tapi karena jarak rumah dan kampus yang cukup jauh membuatnya harus berangkat lebih pagi.

Deva duduk dibangku belakang. Mengambil handphonenya dan bermain. Deva tak menyadari seseorang telah datang.
"Kamu sedang apa dev?"tanya erza didepan deva. Kuliah hari ini deva sekelas dengan erza. Tumben sekali erza datang pagi sekali. Biasanya dia datang 5 menit setelah dosen masuk.

"Lho za...tumben udah datang?"tanya deva heran

"Pengen ketemu denganmu"jawab erza tenang

"Za..."

"Apa sayang?"

"Za...jgan panggil aku seperti itu!"getak deva pada erza

"Oke oke"

"Nanti siang makan bareng yuk?"ajak erza

"Aku nggak bisa za....aku ada janji sama arif buat bahan penelitianku,maaf ya?"kata deva

"Sama arif?deva kamu tau kan kalo aku..."belum sempat selesai ngomong udah dipotong oleh deva

"Aku cemburu dengan arif"dilanjutkan deva

"Nah...kamu tau itu"

"Erza ganteng...aku sama arif nggak ada apa-apa. Lagian noh udah ada cincin ditanganku ni. Lagian kalo aku tertarik sama arif udah dari dulu aku jadian sama dia"jelas deva sekaligus menunjukkan cincin dari erza.

"Deva...kamu tu bisa ya mengubah keadaan. Baiklah kamu boleh pergi sama arif."

"Nah gitu dong..."deva berseru

Tak lama kemudian
"Deva!!kamu tau nggak gosip baru-baru ini?"tanya salah satu teman kampus deva. Amel namanya.

"Ada apa mel?"tanyaku tenang. Erza hanya mengeryit dahi. Batin erza 'ada apa lagi ini'

"Kamu tau kan anak 2014,namanya rani?"

"Iya aku tau,dia yang suka dandan itu kan?"tanya deva balik. Dan dijawab anggukkan oleh amel.

"Tepat sekali,tadi malam dia digebrek sama warga di kontrakannya. Dan kamu tau dia sedang sama siapa? Temen kita Vano. Itu lho yang gosipnya laki-laki yang dinginkan setelah Erza" jelas amel panjang lebar. Deva melihat erza hanya tersenyum.

"Hah?Vano yang pernah traktir kita berdua itu?"tanyaku lagi. Langsung dapat pelototan erza pada deva.

"Iya deva,yang pernah beberapa kali traktir kita itu. Yang pernah bilang suka sama kamu itu lho"ditambahi amel. 'Mampus'batin deva. Dan benar saja deva mendapat tatapan tajam oleh erza.

"Mel...aku boleh tanya?"erza angkat bicara. Dari yang didengar deva. Suara itu mengisyaratkan kalau dia benar-benar cemburu.

"Eh erza...kamu kapan datang?"tanya amel kaget mendengar erza bicara.

"Udah dari tadi neng"jawab erza setengah kesal.

"Kamu tadi bilang,deva pernah ditembak oleh vano?terus deva gimana? "

"Iya gini lho ceritanya. Waktu itu...aku sama deva kan baru jalan,ceritanya sih mau makan siang gitu...e tiba-tiba vano nyamperin kita,terutama deva tu yang disamperin,terus diajak makan deh sama vano,tapi vano juga bawa temen sih cowok juga dan tau nggak za...temennya itu ngajak aku jalan dan misahin aku sama deva. Jadinya ya deva berduaan doang sama vano, terus temen vano itu cerita sama aku,kalo vano mau nembak deva,makanya aku disuruh jauhin kamu dari deva gitu..."jelas amel panjang.

"Terus deva jadian sama vano??"

"Nah itu dia tak kirain juga jadian e... ternyata nggak...deva nggak mau jadi pacarnya"jawab amrl lagi. Erza sedikit lega

Perfect LoveWhere stories live. Discover now