Part 32

13.4K 308 4
                                    

Setahun kemudian
ERZA POV
Hari ini hari pernikahan kak azka dan mbak livia. Butuh 1 tahun untuk mempersiapkan pernikahan ini. Mbak livia super sibuk dan kak azkapun juga begitu. Kalau aku dulu sih langsung lamar deva nikah. Kalau nggak begitu deva bakalan direbut sama oranglain. Aku nggak mau menyia-yiakan dev,langsung aja aku nikahi,malahan udah punya arsen yang berumur hampir 2 tahunlah. Arsen semakin lucu saja. Sebenarnya aku pengen anak lagi,tapi deva bilang nunggu arsen 3 tahun.
"Sayang..."panggilku pada deva dikamar deva yang masih dominasi ungu ini. Seminggu ini semua keluarga besar menginap dirumah wardhana.

"Iya mas..."jawabnya dengan lembut. Aku melihat arsen digendongan rara. Deva masih dirias sama penata rias. Semakin hari semakin cantik dia.

"Semua udah siap tinggal kamu aja sayang..."kataku.

"Bilang aja sama bapak ibu dan semuanya...suruh duluan aja...soale akad nikahnya kan jam 7 mulai...."kata istriku.

"Yaudah aku bilang sama semuanya dulu..."aku hendak pergi keluar.

"Mas...kamu gantian gendong arsen ya...biar rara ikut kesana duluan...nggak papa kan kita nyusul...kamu kan tau sendiri aku paling lama kalau dandan..."katanya lagi. Aku langsung menggendong arsen. Dan kebawah.

Semua keluarga sudah duluan kesana. Maklumlah kalau istriku dimake up bakalan paling rewel. Ntah itu terlalu ketebalan,terlalu menor,terlalu apalah aku nggak ngerti,yang pasti ujung-ujungnya perfect abis sama gaunnya. Makanya penata riasnya itu harus khusus untuk deva istriku. Aku mendudukkan arsen di lengan tanganku.
"Masih lama sayang?"tanyaku sambil bercanda sama arsen.

"Udah selesai kok mas..tinggal ganti aja..."deva beranjak dari meja riasnya. Dilihat sekarang aja deva udah cantik apalagi pakai gaun itu. Deva menuju ruang pakaian dibantu penata rias. Tak butuh waktu lama deva keluar dan sungguh benar-benar cantik banget. Kulihat arsen juga sangat antusias sama deva. Arsen langsung merentangkan kedua tangannya pada deva itu tandanya arsen juga terpesona sama deva.

"Anak mama pengen digendong ya...sini..sini..."deva juga merentangkan tangannya memggendong arsen dariku. Gaun deva dirancang khusus dan yang mendesign itu istriku sendiri. Dimana simpel tidak ribet buat segalanya.

"Arsen terpesona sama kamu sayang...tuh liat arsen dari tadi nggak henti hentinya liat kamu sayang..."kataku memperhatikan arsen.

"Kamu nggak terpesona sama aku mas??"kata deva tenang.

"Ya tentunya terpesona sayang,malahan aku pengen menerkammu sekarang..."kataku menggodanya. Kulihat deva malu walaupun memakai blush ontetap saja terlihat merah.

"Kamu semakin cantik kalau sedang malu sayang..."kataku lagi.

"Mas!!!"bentak deva. Dibelakang penata rias cekikikan melihat kita berdua.

"Papa usil ya sayang..."kata deva mengadu pada arsen.

"Ayoo sayang...mobil kita sudah menunggu kita"kataku.

"Arsen biar aku yang menggendong...sini"aku langsung mengambil alih arsen.

Sesampai dirumah mbak livia. Dekorasi yang terlihat 'WOW' itu terlihat jelas.
"Sayang...kamu nggak iri dulu kita dekorasinya biasa aja??"kataku pada istriku yang asyik bercanda sama arsen

"Biasa aja gimana,menurutku itu udah bagus mas...malahan aku dulu pengennya lebih sederhana lagi"katanya padaku. Hah?sungguh diluar dugaan. Istriku ini memang sangat sederhana.

"Hahaha aku juga inget kamu ngotot ingin sederhana itu,tapi kamu akhirnya ngalah kan sama bapak ibu..."kataku memgingat masa masa persiapan pernikahanku dulu. Dimana deva ngambek pengen nikah sederhana,tapi bapak ibu pengennya yang super waaah.

Perfect LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora