Bagian 1

66.5K 2.9K 90
                                    

"Lucy Madelyn Alano,"panggil gue kesal.

Lucy membalikan badannya menghadap gue lagi, dengan matanya yang sudah merah dia melihat gue tajam. "Bukannya udah gue bilang tadi, apa kurang jelas?"

"Sangat kurang, sangat sangat kurang jelas,"jawab gue.

Lucy maju mendekat ke arah gue, "Mulai sekarang, detik ini, menit ini, jam ini, malam ini, Lucy Madelyn Alano tidak mengenal lagi seseorang yang bernama Ricky Matthew. Tidak ada lagi kenangan atau apapun itu, semuanya harus di hapus. Tidak akan pernah menyapa satu sama lain jika bertemu. Kita berdua akan menjadi orang yang tidak mengenal satu sama lain, mulai sekarang"

Gue memegang pergelangan tangan Lucy saat dia mau pergi lagi, "Maksud lo apa? Lo mau ngehancurin persahabatan kita? persahabatan kita dari kecil, bahkan bisa gue bilang dari kita bayi"

Lucy masih saja menatap gue tajam, "Udah gue bilang bukan? Mulai sekarang kenangan apapun yang kita punya harus di hapus"

Sekarang gue yang melihat Lucy tidak percaya, "Apa alasan lo!!"

Dia menyentakkan tangannya, "Lo masih nanya?? Seharusnya lo tahu apa?"

Kali ini gue menatapnya tidak percaya, "Itu cuman kesalah pahaman lucy"

"Gue enggak mau dengar apapun lagi yang jelas lo harus jauhin gue, lo enggak usah kenal lagi gue. Lo harus pisah sekolah dengan gue,"kesal Lucy, setelah itu Lucy meninggalkannya.

Gue sama sekali tidak mengejarnya lagi. Kami masih akan masuk SMP, tapi pikiran sahabat kecilnya ini sudah terlalu dewasa. Seharusnya Lucy bisa menerima penjelasan gue, kalau dia memang sahabat gue.

○○○○

Apa yang harus gue lakukan? Pertama, gue harus membatalkan pendaftaran di sekolah yang sama dengan Lucy. Biarkan gue saja yang mengalah. Gue akan menuruti semua ucapan Lucy.

"Ma,"panggil gue yang melihat mama sedang duduk sambil menggendong adik gue yang baru lahir.

"Apa kak?"Tanya mama dengan senyumnya.

"Ma, Ricky enggak mau satu sekolah dengan Lucy,"ucap gue jujur.

Mama menaikkan satu alisnya, "Ada masalah? Biasanya kalian selalu memaksa kami agar satu sekolah bagaimanapun caranya"

"Ricky hanya ingin mencari hal baru dan teman baru, ma,"tanggap gue.

"Kalau gitu, mama akan mendaftarkan kamu ke sekolah yang berbeda dengan lucy,"ucap mama.

Gue sudah meneruti kemauan dia. Gue sudah menjauh dari dia dan berusaha melupakan semuanya. Gue akan berusaha untuk tidak mengenalnya lagi. Ini semua gue lakuin agar dia senang.

○○○○

Saat pertama kali masuk ke sekolah yang baru, pastinya kita akan mengikuti yang namanya masa orientasi siswa. Tapi kali ini, gue mencoba untuk kabur dari kegiatan itu. Gue akan mencoba merubah sifat yang ada pada diri gue juga.

"Awww,"teriak seseorang yang menabrak gue, "lo tuh ya kalau jalan hati-hati"

Gue mengangkat satu alis, "Enggak salah ngomong lo? Gue dari tadi hanya diam disini"

Cewek berikat rambut dua ini dengan papan namanya melihat gue dengan tatapannya, "Intinya lo yang salah"

"Emily,"teriakkan dari arah belakang emily, seorang cewek juga tapi dia tidak mengenakan sedikitpun peralatan MOS, "Katanya lo mau bolos bareng kita, kenapa dari tadi kita tungguin enggak datang juga?"

Sepertinya gue kenal dia, "Anaknya om Andrew bukan?"

Cewek yang menggerai rambutnya ini melihat gue sekilas lalu kembali lagi ke Emily, "Dia siapa? Teman lo yang baru?"

AftertasteWhere stories live. Discover now