Chapter 4 : 5 questions, eh?!

1.9K 305 28
                                    


••••

Niall memberhentikan mobil nya tepat di depan McDonald's. Hujan sudah reda, mungkin tadi hanya hujan abal-abal.

Niall keluar dari mobilnya dan berjalan menuju tempat saat ia meninggalkan Barbara. Tapi, tak ada yang ia temukan disitu. Dimana Barbara? Kemana perginya?

Niall menarik nafas dan memutar kepala nya ke seluruh penjuru. Ia mendecak sambil membenarkan kacamata nya. Saat ia sedang kebingungan, sebuah jari menekan-nekan pundak nya. Saat ia menoleh, gadis itu sedang tersenyum centil sambil memegang satu cup berwarna merah dengan logo yang sudah mendunia itu.

"Looking for me, huh?" tanya Barbara. Niall menghela nafas lega.

"Huh, I thought you were lost," ujar Niall. Barbara hanya tertawa kecil.

"Tidak, aku hanya pergi ke tempat itu. Yang menjual banyak sekali kopi, ya seperti ini. Rasanya enak," Barbara menunjuk suatu tempat yang Niall yakin, semua orang tahu kecuali gadis di sebelah nya ini.

"Kau ke Starbucks?" tanya Niall. Barbara menaikkan satu alisnya,

"Oh.. namanya Starbucks? Iya, aku kesana. Membeli kopi ini," ujar Barbara. Niall tersenyum kecil dengan tingkah gadis yang satu ini.

"Bagaimana bisa? Memang nya kau tahu apa saja menu menu nya dan cara memesannya?" tanya Niall. Barbara mendelik,

"Kau kira aku buta huruf apa ? tentu aku tahu, lah! Kan sebelum memesan, aku melihat orang-orang yang memesan juga, jadi aku tahu.. dan aku tinggal membaca menu-menu itu, deh. Lalu, aku kasih selembar dari uang yang kau kasih.. ternyata, dia memberikan lagi sisa nya padaku," Barbara menjelaskan dengan panjang lebar, sambil merogoh kantung jaket yang diberikan Niall untuk nya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Nih, masih tersisa banyak, kan?" Barbara menunjukkan sisa uang itu. Niall hanya mengangguk.

"Ayo, pulang," ajak Niall.

"Kau mengajakku pulang?" tanya Barbara.

"Iya, ke flat- ku," ujar Niall sambil berjalan ke arah pintu pengemudi, diikuti Barbara.

"Hei, kau. Mengapa mengikuti aku? Pintu penumpang kan di kanan.." ujar Niall ketika melihat Barbara berdiri di samping pintu yang masih terbuka.

"Serius?" tanya Barbara. Niall hanya mengangguk, lalu Barbara bersorak kegirangan dan secara spontan mengecup pipi kiri Niall.

Niall mematung di tempat, pipi nya memerah, ia memang tak terbiasa dengan perempuan.

"Terimakasih, Niall!!" ujar Barbara, lantas masuk ke dalam mobil.

"Hei, kau baik?" tanya Barbara ketika ia menyadari Niall hanya berdiam diri. Niall tersadar dari lamunannya, dan lantas tergagap gagap.

"Hah..iya a-aku b-baik," Niall berbicara dengan sedikit gugup, lalu melajukan mobil nya ke arah flat nya.

Sesampai nya di flat, Barbara tak henti-henti nya memperhatikan seluruh penjuru. Sama hal nya ketika mereka berada di salon.

"Tempat apa ini? Banyak sekali pintu," ujar Barbara. Niall sedikit tertawa,

"Lambat laun kau juga tahu," jawab Niall. Mereka berjalan ke arah lift, lalu menunggu sampai lift terbuka,

"Apa ini? Untuk apa kita menunggu di depan benda ini?" tanya Barbara lagi. Niall tak menjawab dan pintu lift terbuka, Niall langsung masuk, dan Barbara hanya diam di luar.

"Ayo, masuk! Menunggu apa sih?" Niall berbicara sambil memencet kembali tombol untuk membuka pintu. Barbara hanya celingak-celinguk lalu masuk ke dalam lift.

Ancient Princess.Where stories live. Discover now