Chapter 15: The Reason

1.5K 231 7
                                    

••••

Niall kembali ke flat saat Barbara sedang menonton TV dengan satu cup besar ice cream di tangan kanan nya.

Huh, itu 'kan jatah ice cream terakhir ku, pikir Niall.

"Ini, titipan dari kekasih barumu," ucap Niall. Barbara mengambil bungkusan yang diberikan Niall.

"Maksudmu apa?" tanya Barbara.

"Buka saja sendiri," Niall lalu pergi memasuki kamar nya untuk berganti pakaian.

Saat Niall sudah berganti, Barbara mengejutkannya dengan omelan-omelan.

"Niall! Kau tahu, tidak? Masa' Harry mengajakku kencan, sih? Padahal 'kan, aku sudah punya kekasih," ujar Barbara sebal.

Niall memutarkan kedua bola matanya.

"Terus? Apa hubungannya denganku?"

"Ih, Niall! Jangan begitu, dong!" Barbara mendengus.

"Iya,iya. Aku hanya bercanda. Aku sudah memberitahu nya bahwa kau sudah punya kekasih. Tapi, dia tetap ingin memberikannya padamu," ucap Niall.

"Niall... Bantu aku. Aku tidak mau selingkuh," ucap Barbara.

"Yasudahlah, Barbs. Lagipula, itu hanya kencan biasa. Jangan pd dulu, Harry itu playboy, kau tahu," ucap Niall.

"Huh, yasudah. Eh, tapi aku tidak bisa make up, Niall. Masa' dress nya sudah bagus tapi muka nya jelek , sih," omel Barbara lagi.

Niall menghela nafas. "Kau sudah cantik, ko. Tak usah khawatir."

Pipi Barbara tiba-tiba bersemu merah tak lupa dengan detak jantung nya yang berdegup kencang. Sampai akhirnya Barbara mendengar perkataan Niall.

"Eh, maksudku.. Semua perempuan memang cantik, kan?" ucap Niall canggung.

"Oh, hehe. Iya, kau benar...." balas Barbara kikuk.

"Uh, memang nya kapan kencan mu dengan Harry?" tanya Niall.

"Disini sih, dia bilang, dia akan menjemputku besok malam," jawab Barbara.

Niall mengangguk paham. "Yasudah, besok pulang kampus aku belikan heels yang cocok ya," ujar Niall.

"Ih, tidak usah. Kau tidak perlu -" ucapan Barbara terpotong dengan ucapan Niall. "Sudah, tidak apa-apa. Kau juga belum punya heels kan."

Barbara sontak memeluk Niall. "Terimkasih, Niall! Terimakasih, sekali."

"Iya, sama - sama," Niall membalas pelukan Barbara.

"Eh, maaf.. Hehe," Barbara melepaskan pelukannya ketika dering handphone Niall terdengar.

Niall merogoh sakunya dan mengeluarkan handphone nya yang bedering.

Unknown number is caling.....

"Halo?"

"Halo, Horan."

"Harry?"

"Yes. Ini aku. Sayangnya, aku bukan mau berbicara denganmu. Berikan ponsel mu ke Barbara sekarang juga."

"Tapi, untuk apa?"

"Sudah, berikan saja. Lama sekali, sih."

Niall memberikan ponsel nya kepada Barbara. Barbara bertanya, siapa yang menelfon, tapi Niall tidak menjawab, ia hanya memberikan ponsel nya kepada Barbara dan duduk.

Ancient Princess.Where stories live. Discover now