Chapter 18: Surprise!

1.4K 220 12
                                    

••••

Hari ini, Barbara sudah diperbolehkan untuk keluar dari Rumah Sakit. Niall segera bersiap-siap untuk menjemput Barbara, serta Aster dan juga Derek.

Saat ia membuka pintu, pemandangan yang tidak ia harapkan berdiri di hadapannya.

"Harry? Apa yang kau lakukan?" tanya Niall.

"Uhm, aku ingin ikut menjemput Barbara. Boleh, kan? Please, aku ingin meminta maaf kepadanya, Niall," mohon Harry.

Niall terlihat berpikir. Jika ia mengajak Harry, apakah Barbara mau, ya? Dia marah tidak, ya?

"Huh, yasudahlah. Kau boleh ikut," ucap Niall.

Wajah Harry berubah mendengar jawaban Niall.

"Yay! Thankyou, Horan. Let's go!" ucap Harry dengan girang. Niall hanya memutarkan kedua bola matanya.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di Rumah Sakit. Merekapun berjalan menuju ruang rawat Barbara.

"Hai, Barbs!" sapa Harry ketika ia sudah berhasil masuk -mendahului Niall.

"Ha-harry?! Apa yang kau lakukan di sini, Huh?" tanya Barbara dengan galak.

"Ugh, C'mon Barbs. Aku di sini ingin meminta maaf," ucap Harry dengan santai.

"Kau yang bernama Harry? Bisa kita bicara sebentar?" ucap Aster tiba-tiba.

"O-kay?" jawab Harry lalu pergi ke luar ruangan.

Niall masuk setelah Harry ke luar. Disambut oleh Derek yang sedang menamani Barbara daan Barbara yang sedang menonton TV.

"Ready to come home, Barbs?" tanya Niall. Barbara tersenyum dengan lebar.

"Siap! Sangat siap," jawab Barbara girang. "Oh, iya. Mengapa kau membawa Harry ke sini?" tanya Barbara.

"Dia ingin meminta maaf, sebaiknya kau juga memaafkannya," ucap Niall. Barbara hanya mengangguk.

Beberapa saat kemudian, Harry masuk kembali dengan wajah yang sedikit muram.

"Harry, mana Aster?" tanya Barbara.

"Uhm, dia bilang dia akan membeli sesuatu di kantin," jawab Harry sebelum ia berjalan mendekat menuju Barbara.

"Barbs, maaf ya aku telah membuatmu seperti ini," ucap Harry. "Aku-tidak bermaksud. Aku tidak tahu. Aku kira, kau akan segera menghubungi Niall-"

"Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Aku tidak apa-apa. Aku juga sudah memaafkanmu, Harry," ucap Barbara sambil memegang telapak tangan Harry.

Huh, aku tidak suka ini, pikir Niall.

"Dan, terimakasih juga karena kau telah membantuku saat itu. Jika kau tak datang, mungkin aku sudah mati kedinginan di trotoar itu, hehe," tambah Barbara.

Harry tersenyum, memperliatkan kedua lesung pipinya yang dalam.

"No problem, love. Guess i gotta go," Harry berbicara sambil mencubit pipi kanan Barbara.

"Niall, bisa kita bicara?" tanya Harry kepada Niall. Niall membenarkan kacamatanya, lalu mengangguk dan pergi keluar, diikuti Harry.

***

"Sebenarnya Barbara itu siapa?" tanya Harry langsung.

"Maksudmu?" tanya Niall.

"Tidak usah berpura-pura. Aster sudah menceritakan semuanya kepada ku," ucap Harry.

Ancient Princess.Where stories live. Discover now