Chapter 11: Melissa

1.5K 240 38
                                    

••••

Niall masih diam di tempat nya yang semula. Di balkon kamar nya yang saat ini sedang kosong. Melissa belum kembali ke flat, dan ini sudah dua hari.

Saat di hubungi, Melissa pasti selalu bilang 'Lebih baik aku tidak pulang, Ni. Barbara tidak suka dengan kehadiranku.'

Ya, memang sangat terlihat jika Barbara sangat tidak menyukai kehadiran Melissa. Niall bingung. Ia ingin sekali memberitahu Barbara akan perbuatannya itu. Tapi, bagaimana?

Tepukan di pundak nya menyadarkan Niall dari lamunan nya. Barbara.

"What's wrong?" tanya Barbara. Niall tersenyum, dan menggelengkan kepala nya.

"Tidak apa apa. Aku hanya belum mengantuk," Niall menjawab. Barbara menghela nafas,

"Melissa?" tanya Barbara.

Niall dirasuki perasaan tak suka ketika Barbara menanyakan hal itu. Sudah tahu Melissa tidak mau kembali karenanya. Mengapa ia terlihat tenang?

"Bisakan kita tak membicarakan hal ini? Please. Kau sudah tahu, kan penyebab nya," Niall berbicara dengan nada yang datar dan dingin. Barbara bungkam di buat nya,

"Maaf, Ni. Jika boleh jujur, aku memang kurang nyaman dengan keberadaan nya disini. Aku merasa, tersingkirkan. Maafkan aku. Aku memang seharusnya tidak berada di dalam hidupmu. Aku tahu. Maaf. Jika bisa, aku juga lebih memilih untuk kembali ke kehidupan asli ku," Barbara berbicara panjang lebar.

"Kurang nyaman? Barbara, dia sahabat ku dari dulu! Bisa-bisanya kau bilang begitu? Kita saja baru bertemu, mengapa kau sangat seenak nya, sih?! Aku muak, Barbara. Aku lelah jika harus seperti ini. Kau bertingkah seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa, kau bertingkah seakan-akan kau adalah tanggung jawab ku seutuhnya. Aku masih kuliah, aku tak bisa jika harus tinggal dengan mu terus. Ditambah Melissa, aku tak enak kepadanya, kau tahu!” Niall hampir berteriak.

Tapi tidak, ia hanya berbicara dengan nada tinggi, membuat Barbara menundukkan kepala nya secara dalam,

"Aku tahu.. Memang sebaik nya aku pergi dari sini. Aku memang menyusahkan, aku hanya jadi beban untuk mu. Jika itu maumu, mungkin malam ini akan menjadi terakhir kali nya kau melihat ku," Barbara membalas ucapan Niall dengan getir. Ia menangis bukan karena Niall memakinya, ia menangis karena ia sadar bahwa ia hanya menjadi beban untuk Niall.

"Bagus jika kau sadar," entah setan apa yang bisa membuat lelaki sebaik Niall berkata jahat seperti itu.

Dan untuk Barbara, balasan singkat dari Niall itu cukup membuat nya yakin, bahwa Niall memang sudah tak ingin bersama nya lagi.

Barbara akhirnya mundur, dan keluar dari balkon. Siap untuk melaksanakan pilihannya.

Sementara Niall, ia ingin sekali meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan, tapi tubuhnya seakan terpaku dan bibirnya seakan terkunci.

Akhirnya, ia membiarkan Barbara pergi. Mungkin untuk selama nya.

***

Barbara keluar dari flat Ia sudah yakin. Yakin dengan pilihannya. Entah apa yang akan ia lakukan di luar sana.

Mungkin dia akan mati kelaparan, dan kedinginan. Atau.. Akan kah ada yang membantunya seperti Niall membantu nya?  Ah, lelaki itu. Bagaimana perasaan nya sekarang, ya? Apakah ia senang?

Ancient Princess.Onde histórias criam vida. Descubra agora