AIS 22 : When We Were Young

4.3K 413 26
                                    

You still look like a movie

You still sound like a song


My God, this reminds me

Of when we were young
[ When we were young - Adele ]

***

Untuk satu minggu ini Krystal libur kerja, ini bukan kemauannya, tapi perintah Seungjin. Wanita itu ingin Krystal memikirkan hal positif, juga agar Krystal bisa sedikit refreshing. Tapi, rasanya sekarang sulit untuk Krystal keluar berjalan-jalan dengan pakaian terbuka, ah maksudnya tanpa menutup wajahnya. Semenjak dramanya memiliki rating tinggi walau baru tayang beberapa episode. Jika dulu ia hanya sebagai model, tak masalah bepergian dengan bebas karena hanya beberapa fans yang menyerangnya meminta foto bersama. Lalu sekarang, ia semakin sulit saja ingin bersantai. Inilah resiko yang sempat Seungjin katakan waktu itu, bahkan ia harus menjaga rahasianya agar paparazi tak sembarangan menyebar berita.

"Berarti, bertemu dengan Sehun juga aku harus berhati-hati," gumamnya, "Argh!"

Sekarang tangan mungilnya itu menjambak pelan rambutnya, frustasi rasanya. Sekarang ada secuil perasaan menyesal, kenapa ia harus menjadi aktris?

Oh, omong-omong ia lama tidak bertemu Sehun. Kenapa sekarang ia malah rindu pemuda itu? Dan perlu diketahui, perasaannya pada Sehun semakin besar.














***
















Suzy berjalan ceria sambil menggandeng Krystal, mereka baru saja mendapat berita bahwa ada konser BIG BANG dan mereka sudah berencana akan menonton bersama.

"Akan lebih baik bukan jika kita menonton bersama pasangan kita?" tanya Suzy masih dengan senyum ceria.

Krystal mengernyit, "Kita kan tidak punya pasangan."

"Hm, bukankah kau sedang dekat dengan Myungsoo? Ajak saja dia," celetuk Suzy.

"Lalu jika aku bersama Myungsoo, kau bersama siapa?"

Terdengar dengusan Suzy, lalu secepat itu juga ia kembali terkekeh, "Benar juga ya."

"Babo," ejek Krystal.

Suzy tidak mempedulikannya, "Bukankah belum bel? Bagaimana kalau kita berkeliling dulu?"

Terdengar decakan Krystal, ia sangat malas mendengar usulan Suzy. "Aku malas," keluhnya.

"Ayolah, Jung," pinta Suzy lagi.

"Hm, baiklah, tapi temani aku ke toilet dulu."

Suzy mengangguk setuju, keduanya menuruni tangga untuk ke toilet yang berada di lantai dasar. Krystal menyuruh Suzy untuk menunggunya di depan saja, dan tanpa repot Suzy langsung menyetujuinya.

Selagi menunggu Krystal, Suzy mengedarkan pandangannya. Berpikir kapan ia akan mempunyai kekasih, memang aneh. Ia merasa kurang saja karena teman-temannya sedang didekati banyak namja, apalagi namja yang mereka sukai.

Tak lama, pandangannya tertuju pada seseorang. Bukan hanya seseorang sebenarnya, tapi ada orang yang lainnya. Dengan seksama Suzy mencoba mendengar apa yang mereka bicarakan, bukan karena ia suka menguping, pada dasarnya mereka mengobrol seperti sedang berseteru, membuatnya benar-benar penasaran.

Am I a Stranger?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora