AIS 28 : She's Gone

4.6K 431 21
                                    



Seoul, 18 May 2016

Jessica menangis dalam dekapan Donghae. Penjelasan Seungjin membuatnya merasa menjadi ibu yang tidak baik, tidak pernah mengetahui keadaan anak semata wayangnya yang tinggal seorang diri di Korea.

"Apa dia pergi sendirian?" tanya Donghae pelan, tersirat nada khawatirnya walaupun tidak ditunjukkan dengan jelas.

Seungjin menggeleng, "Dia berpesan padaku untuk tidak banyak bertanya. Dan dia bilang dia akan baik-baik saja selama ia pergi."

"Kami orang tuanya, Jin-ah. Bisakah kau beritahu dimana dia? Setidaknya dengan begitu, aku akan tenang." Jessica mengadu dengan tangsinya.

Seungjin malah terdiam dan menghela nafasnya, "Bahkan dia tidak memberitahuku kemana dia pergi, Jess. Dia benar-benar menjaga privasinya dari setiap orang."

"Kita harus mencoba menghubunginya," pinta Jessica pada Donghae.

"Tentu saja," jawab Donghae lalu mengambil ponselnya yang terletak di atas meja.

"Percuma, dia tidak akan menjawabnya. Tepat saat kalian sampai, Krystal sudah pergi, bahkan dia menghilang dari sisiku ketika aku lengah mengawasinya." Seungjin mendesah, mengucapkan hal yang sebenarnya. Ada perasaan khawatir dalam dirinya, seperti apa yang Jessica pikirkan, setidaknya Krystal harus memberitahu kemana dia pergi.















***















Amber menguap tanpa menutup mulutnya. Yeoja yang bergaya tomboy itu menggaruk kepalanya saat melihat nomor tak dikenal menghubunginya.

"Siapa ini?" tanya tanpa berbasi-basi.

"Am, ini Krystal."

"Mwo? Yya! Kau ada dimana sekarang? Sejak kemarin hingga hari ini, semua orang sibuk mencari kemana kau pergi. Bahkan wartawan mulai mencari-carimu, kau tahukan kalau Myungsoo membocorkan rahasia kalian kepada paparazzi?" cecar Amber sembari menghela nafas lega.

Di seberang sana Krystal hanya terdiam, "Aku tahu, sekarang aku sedang berada di–"

"Cepat katakan padaku!"

"Chakaman, kau harus berjanji dulu padaku untuk tidak memberitahu dimana aku berada kepada semua orang."

"Waeyo?"

"Aku butuh ketenangan, Am. Setidaknya kalian memberiku waktu untuk sendiri."

Amber menghela nafas, mengerti akan keadaan Krystal. "Baiklah, aku berjanji."

"Hanya kau yang paling aku percayai. Baiklah, sebelumnya aku sudah memberitahu kedua orang tuaku agar mereka tidak khawatir. Aku berada di Marken, Belanda."

"Hah, Belanda?!"

Krystal mengangguk, walaupun Amber tak mungkin melihatnya. "Yah."

"Whoa, Jung. Bagaimana bisa kau berada disana?"

"Menggunakan pesawat dengan pilot yang mengendarainya."

"He-eh." Amber tertawa, "Kau bercanda dengan nada datar."

"Ingat janjimu." Krystal mengacuhkan ucapan Amber.

"Baiklah, jangan khawatirkan hal itu. Apa aku juga tidak perlu memberitahu Luna dan Vic–"

"Aku bilang semua orang, termasuk mereka."

"Em, baiklah. Apa ada yang ingin kau katakan lagi?" tanya Amber penasaran.

Am I a Stranger?Kde žijí příběhy. Začni objevovat