21

19.9K 1.3K 21
                                    

Amy melangkah pelan menuju ruangannya. Inginnya sih berlari, mengingat sekarang sudah jam 9. Namun keterlambatan dan jalannya yang pelan ini disebabkan aktivitasnya dengan Lee kemarin malam hingga tadi pagi.

Tidak puas dengan tadi malam, pagi ini mereka menikmati morning sex bahkan ketika keduanya sedang mandi. Akibatnya Amy terlambat datang ke kantor dan yaaaaa itunya maaih sedikit berdenyut. Tapi Amy senang. Lee juga senang. Lee sampai berkeras mengantar Amy ke kantor tapi Amy menolak. Mereka harus kembali ke realita aktivitas masing-masing.

"Pagi, Amy,"

Amy menoleh, melihat atasannya menyapa sambil tersenyum.

"Eh, Bu Rita. Pagi Bu,"

Bu Rita melirik arlojinya tapi tak mengatakan apa-apa. Amy harus ingat untuk menyelesaikan banyak pekeejaan hari ini dan pulang lebih larut untuk menunjukkan dia masih bertanggung jawab.

"Nanti ikut saya lunch meeting ya sama asuransi,"

"Oh siap Bu. Dimana?"

"Di The Dharmawangsa. Kita berangkat jam 11 aja. Kamu bawa mobil?"

"Bawa Bu,"

"Oke nanti pakai mobil kamu saja,"

Bu Rita kemudian berlalu. Amy langsung disenggol oleh Izza.

"Ciye yang mau lunch meeting ama Bu Bos. Sekalian minta naik gaji dong,"

Amy tersenyum. "Minta naik jabatan sekalian."

"Eh tumben lo telat," Amy mengikuti langkah Amy ke ruangannya.

"Abis olahraga," kata Amy asal.

"Sama cowo bule lo?" Izza menyeringai. Arthur, Amy bahkan sedikit melupakan Arthur. Setelah kejadian di Kokas, Arthur berangkat lagi ke Beijing mengikuti pelatihan untuk pengacara. Dia baru akan kembali minggu depan.

Amy tersenyum saja. "Keluar gih gue mau beresin beberapa kerjaan sebelum berangkat lunch meeting."

"Yee ngusir," Izza memberengut tapi tertawa lalu keluar.

Sebagai ganti Izza, ada yang masuk ke ruangan Amy tanpa mengetuk dan langsung menutup pintunya. Amy mendongak.

"Ponsel Lee sama sekali tidak aktif sejak tadi malam hingga pagi ini. Dan saya baru dapat kabar dari sekretarisnya bahwa Lee sampai di kantor tidak lama setelah Mba Amy sampai di kantor. Apakah semalam kalian bersama?" Kya bertanya dengan cepat dan dada naik turun menahan amarah.

"Sekarang waktunya bekerja, Kya. Perusahaa menggaji kamu untuk bekeeja dan bukan untuk mengurusi kehidupan pribadi orang lain," Amy menjawab tenang. Ia memutuskan tidak akan pura-pura tidak tahu akan hubungan Kya dengan Lee.

"Baiklah. Sepulang bekerja saya harap ada waktu dari Mba Amy untuk membicarakan Lee," Kya berusaha tenang walaupun wajahnya sudah merah padam.

"Silakan. Ngomong2 untuk pertanyaanmu tadi, jawabannya iya." Amy menjawab tanpa memandang Kya, fokus pada laptop dan pekerjaannya.

Kya menghentakan kaki lalu keluar dengan wajah merah padam.

***

Kantor selesai pukul 5, hampir seluruh stafnya termasuk Izza sudah pulang namun Kya masih tertinggal di meja. Menanti Amy yang masih terlihat sibuk. Datang terlambat dan mengikuti meeting dari jam 11-14 cukup membuat ia haris bekerja ekstra menyelesaikan to do list hari ini.

Ketika Amy sudah selesai, jam setengah 7 ia keluar ruangan dan bermaksud memberi isyarat pada Kya, iPhone-nya berbunyi.

"Ya ganteng?" sapa Amy. Matanya melirik Kya yang mendengar juga sapaan Amy tersebut.

Fated to Separate - END (GOOGLE PLAY)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن