18. Orang ke Tiga

34.7K 1.4K 152
                                    

Author P.O.V

"Ayam, telur, daging, bayam, wartel, jagung, kecap, bawang, minyak, tepung, garam, gula, susu, ikan, kentang, tahu, kangkung, mentimun, sosis ahay mie goreng, mie kari, mie telur, hoho cabe-cabean. Terusss uhm terong-terongan mana yaa???" Kegiatan absensi Rachel terpotong saat ia sedang sibuk memilih terong berwarna ungu gelap di estalase terbuka tersebut.

Sambil mendendangkan bait lagu yang lagi ngehits semasa ia SMA dulu. Cabe-cabean. Ataupun cabe di terongin atau terong dicabein yaa? Aah terserahlah artinya juga sama hehe. Karena melihat dua buah bahan makanan berwarna merah dan ungu itu. Membuatnya kembali bernostalgia.

"Astaga!!! Cecel ini apa?" Teriakan membahana menghentikan aktifitas seleksi terongnya.

"Aduhh Mama, bikin kaget tau" Sambil ngelus dada Rachel beristighfar dengan penuh kekusyukan.

Si Mama mendelik jengkel.

"Kamu mau ngasih suami kamu makanan racun haa?"

Dengan cepat Rachel menggeleng.

Jirrrr si mama kumat lagi????

"Lalu ini apa? Pengen suami kamu mati cepet?" Dengan jengkel sang mertua melempar berbungkus-bungkus makanan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan sang anak.

"Yahhhh Mama kenapa dibuang???"
Rachel menatap iba kearah bungkus Mie yang mendarat di lantai dingin Super Market ini.

Setelah mereka menandatangani surat perdamaian tak kasat mata.

Sang mertua akhirnya mengajak Rachel untuk berbelanja bulanan kebutuhan rumah tangga.

Walau awalnya dihadiahi beberapa teriakan membahana saat melihat isi kulkas yang bersih tanpa noda menandakan, tak ada satu pun bahan makanan yang sudi nangkring disana.

Dan disini, ia kembali mendapatkan teriakan hebat sang mertua. Poor Rachel.

"Kamu sebagai seorang istri harus selektif dalam memilih bahan makanan buat suami. Jangan seenak jidat Kamu. Lihat komposisinya diisi sama pengawet semua. Kamu mau jadi janda?"

Eeeh?

"Gak mau!!!" Balas Rachel menggeleng cepat. Dengan tatapan tak terima.

"Justru itu jangan sekali-sekali ngasih anak saya makanan seperti itu..." Nasehat sang ibu mertua bijak.

Rachel pun mengangguk penuh hikmat.

Inget!! Gak mau jadi janda!!!

Tekat Rachel dalam hati sambil mengembalikan bungkus Mie instan itu ke asalnya.

Walau di dalam hati tak rela. Apalagi terdapat beberapa variasi rasa terbaru yang belum pernah ia coba sebelumnya. Seperti real Meat rendang misalnya ataupun real meat jamur pake ayam, yaa walau sebelumnya telah duluan debut si bakmie mewah.

Jarang-jarang ada daging siap santap yang menggiurkan di dalam Mie, Apalagi asli. Duhhhh baper.

Rachel ngeces.

"Lanjutin lagi belanjanya, masih banyak keperluan sehari-hari yang harus kamu beli. Mama kesana dulu" sang mertua menunjuk kearah bagian sudut super market tersebut.

Dan dengan mata yang berbinar-binar berjalan mendekati rak kosmetik.

"Inget jangan pilih makanan beracun. Gak mau jadi jandakan?" teriak sang mama mertua sebelum ditelan kerumunan pengunjung disini.

Rachel cengo. Pasalnya baru kali ini melihat ekspresi sang ibu mertuanya itu yang boleh dikatakan seperti ABG alay saat liat cogan lewat. Bedanya ini pada alat make up.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang