23.Pisah

28.6K 1.2K 113
                                    

"Melvin,  Cecel mana? "

Langkah Melvin terhenti ketika mendengar suara sang Mama yang masuk di gendang telinganya.

"Kamu gak pulang bareng Cecel? "

"Rachel sekarang di rumahnya Ma" Melly membulatkan matanya. Kaget.

"Jangan bilang si Cecel ngambek gara-gara Mama marahin tadi pagi? Terus gak mau pulang. Dasar abege labil di nasehatin sama orang tua malah--"

"Udah Ma. Melvin capek " Melvin kembali melanjutkan langkahnya. Sambil mengendurkan dasi yang seharian ini mengingat lehernya dengan kuat. Berjalan menuju pintu bercat coklat tua itu.

"Jujur sama Mama. Kamu kenal dia sejak kapan?"

Melvin berhenti.

"Mama yakin, kamu nyembunyiin sesuatu dari Mama. Mama kenal kamu Melvin,  sejak masih di kandungan" Melly menatap sang anak sendu.

"Dan kamu gak bakalan dengan bodohnya tetap melanjutkan pernikahan itu,  setelah calon istrimu kabur. Mama gak ngerti apa yang terjadi. Tapi Mama lebih gak ngerti jalan pikiran kamu,  Melvin... "

"Ma,  semua udah terjadi. Jangan diungkit lagi" Balasan dari Melvin pertanda ia tak senang dengan pembahasan ini.

"Gimana gak diungkit,  ini semua buat Mama bingung. Bingung sama jalan pikiran kamu untuk nikahi Cecel. Dan lihat sikap kamu sama dia semakin bikin Mama curiga" Sang Mama menatap tajam Melvin.

"Jawab pertanyaan Mama dengan jujur. Semua itu rencana kamukan Melvin?"

Deg

Tawa Melvin pecah seketika. Membuat Melly mengerutkan keningnya.

"Melvin, apa pertanyaan Mama lucu?" Melly merasa jengkel mendapat respon yang tak terduga dari sang anak. Emang dia sedang melempar lelucon apa?

"Tentu saja tidak, "Melvin menggeleng. "Melvin cuma gak nyangka. Mama dapat menebaknya dalam waktu sebulan" Lanjut Melvin santai.

"A-apa? Kamu? " Melly menutup mulutnya tak percaya mendengar balasan dari sang anak. Yaa Tuhan.

"Dia buat Melvin jatuh  terlalu dalam Ma" Melvin berkata lirih. Menatap lurus sang Mama.

"Terlalu dalam" Kalimatnya melemah. "Melvin gak bisa keluar" Lanjut Melvin menutup matanya. Ini semua di luar kehendaknya. Ia yang awalnya ingin balas dendam namun,  berubah menjadi perasaan ingin memiliki.

Lucu bukan?

Melly tak bisa berkata apa-apa lagi. Ternyata inilah yang sebenarnya terjadi. Anaknyalah yang menghendaki perempuan itu untuk menjadi pengantinnya.

"Dia buat Melvin gila Ma. Melvin gak bisa berhenti, berhenti untuk--menginginkannya"

♥♥♥

"Kenapa Daddy usir kak Melvin? "

Suara Rachel meninggi menatap penuh selidik kepada Mikail. Mikail mengangkat bahunya, tanda tak peduli.

"Daddy!!!"Dengan kesal Rachel menghentakkan kakinya.

"Daddy kamu gak ngusir Melvin sayang, Melvin sendiri yang pulang" Sela Dara. Mengelus rambut putrinya lembut. Kalau Rachel lagi marah yaa harus dilembutin. Kalau di kerasin juga,  sampai kiamat pun gak bakalan selesai-selesai perangnya. Namanya juga anak bungsu. Keras kepala.

"Bohong. Ooo atau Mommy sama Daddy nyuruh kak Melvin buat cerai sama Acel? Iyakan? Kalian JAHAT!!! "

Takkk

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang