33. Bebby Rachel Mikaeyla

8.7K 461 42
                                    

Rachel membuka matanya perlahan. Mencoba menyesuaikan dengan pantulan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

"Alhamdulillah. Kamu udah siuman, sayang"

Dara memeluk Rachel erat. Lalu menangkup wajah putri bungsunya dengan sayang."Mommy khawatir banget sama kamu. Melvin harus tau kalau kamu udah bangun, sayang. Tunggu ya Mommy hubungi dulu sua-"

"Mommy,"Gumaman pelan dari Rachel membuat ucapannya terhenti. Menatap kedua mata putrinya yang memerah.

"Om Bule... Om Bule mana Mommy?" Dara terdiam. Tatapan itu melemparkannya pada kejadian 10 tahun yang lalu. "Om Bule yang di lift bareng Acel Mommy!"

Dara menutup mulutnya tak percaya. Menoleh ke samping saat sepasang tangan menyentuh pundaknya.

"Ra-Rachel? "

Mikail mengangguk. "Ingatannya kembali"

Bahu Rachel mulai bergetar, menatap Daddy-nya dengan mata berkaca-kaca. "Daddy... Om Bule selamatkan?"

Diam. Rachel terisak. "Kenapa Mommy sama Daddy gak jawab pertanyaan Acel! Om Bule dimana???"

"Acel, Om Bule-" Ucapan Dara langsung di potong oleh Mikail.

"Sayang" Kemudian ia menggeleng. Ini bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan kejadian 10 tahun yang lalu kepada putri mereka. Apalagi Rachel baru sadar dari komanya.

"Mommy sama Daddy masih gak mau jawab? Oke, biar Acel yang cari Om Bule sendiri!" Rachel pun menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Namun saat pijakan kedua ia pun terjatuh.

"Rachel!!! " Pekik Dara sigap memeluk sang putri.

Rachel berusaha untuk berdiri kembali "Minggir Mommy Acel mau ketemu Om Bule! "  Ia pun menempis tangan sang Mommy.

"Acel kamu masih sakit. Daddy gak izinin kamu keluar!"

"Daddy gak ngerti! " Rachel berusaha berdiri kembali. Wajahnya memerah saat kembali merasakan dinginnya lantai keramik rumah sakit ini bersentuhan langsung di telapak kakinya. "Acel cuma mau ketemu Om Bule, Daddy. Om Bule udah nolongin Acel"

"Cukup Cel!  Om Bule itu sudah meninggal" Dara tak ingin sandiwara ini berlanjut lebih lama lagi. Cepat atau lambat putrinya pasti akan mengetahuinya juga.

"Bohong!!!" Rachel berteriak.  "Om Bule udah janji sama Acel!  Dia masih hidup!!! " Dengan tertatih-tatih Rachel berlari ke luar menelusuri lorong rumah sakit.

Keringat dingin mengucur di pelipisnya. Perasaan takut itu semakin membesar saat tak menemukan orang yang dicarinya. Tidak ada satupun yang mirip om bulenya di sini.

Brukkk.

Rachel mendongak. Matanya bertemu dengan sepasang mata tajam yang menatapnya dengan penuh kerinduan.

Kemudian menarik dirinya ke dalam sebuah pelukkan sambil memberikan kecupan di puncak  kepalanya. "Terimakasih" Pelukan dari pria asing itu semakin menguat. Membuat nafas Rachel menjadi sesak.

"Lepas!" Sekuat tenaga Rachel mendorongnya. Namun tak membuahkan hasil sama sekali tubuhnya malah semakin menempel dengan pria ini. "Lepasin Acel!!!  Acel harus ketemu sama Om Bule sekarang!"

"Om Bule? "

Rachel menatapnya tak suka. "Kamu gak usah kepo! Om Bule itu udah nyelamatin Acel saat terkurung di dalam lift!"

Pelukan mereka terlepas. Raut wajah pria di depannya ini berubah datar tanpa ekspresi.

"Papa sudah pergi Rachel"

Rachel menyeringit. "Siapa yang kamu panggil Papa? Jangan bilang Papa kamu itu Om Bule? " Mata bulat itu menatapnya penuh selidik. "Tunggu dulu, emangnya kamu siapa?"

Kepala Rachel disentuhnya. "Gak ada cidera di sini " Lalu menunduk mensejajarkan kepala mereka. "Tapi, kenapa kamu lupain suamimu sendiri? "

***
Author comebackkkkk
Kelanjutannya besok yaa :*

I miss u readers ku sayangggggg ❤️❤️❤️

Author udah pindah lapak guys, sebagian cerita author ada di NOVELTOON. Kalian bisa baca di app itu,  dan ketik ' KHskyLine '. Kalian akan menemukan diriku disana ^^

 Kalian akan menemukan diriku disana ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang