20.Karma?

27.3K 1.3K 102
                                    

"Nanti pulangnya kakak jemput yaa sayang"

Angguk aja.

"Jangan keluyuran. Tunggu sampai kakak datang"

"Iyaa!"

Keluyuran? Bahasamu bang sakit ati adek!!! Pilihan bahasanya ada yang lebih alus gak?  Hangout gituh. Kan keren.

"Jangan lirik-lirik cowok lain. Kamu udah jadi istri kakak Rachel" Usapan di kepala gue sukses bikin gue adem. Bikin good mood. Soalnya tadi pagi sempet perang badar sama si Mamer tercinta,  terkasih dan tersayang gue. Histeris liat anaknya udah gue perkosa.

Astaghfirullah. Istighfar Rachel istighfar!!!

Habis bikin bete tau gak?  Lama-lama gue culik juga anaknya terus gue sekap di pulau terpencil. HAHA good idea.

"Kenapa uhm, kok senyum-senyum gitu?" Tanya kak Melvin menangkup pipi gue. Hadoh!!!  Matanya itu loh!!! Bikin gue mati kutu.

"Anu, Anu. Itu aish. Mata kakak bisa merem gak?"

"Hahaha. Mana bisa sayang, emangnya kenapa dengan mata kakak? " Duh ketawanya itu bikin kupu-kupu di perut gue berterbangan semua.

Bahasa gue ala novel picisan. Tapi ternyata itu bener. Fakta malah bahkan efeknya sampe bikin gue mau mules ini.

"Acel jadi salah fokus" cicit gue. Memberanikan diri untuk menatap kembali mata yayang gue. Kan, kan mata kak Melvin itu beda dari mata cowok-cowok yang pernah gue liat!

Bukan karena matanya unik karena beda warna, juling ataupun gede sebelah, bukan!!!  Tapi pandangannya itu loh beda. Banget.

Kadang bikin gue takut. Takut-takut nagih maksudnya. Hehe.

"Rachel, kamu percaya karma ? "

Haa?

"Karma?" Kerutan di kening gue bertambah. Maksud kak Melvin nanyain itu apa?

"Sepertinya sekarang kakak mendapatkan karma itu" Kak Melvin natap dalam ke manik mata gue, mendekat menepiskan jarak antara kita. Lah ini apa coba?

"Anehnya, kakak dengan senang hati menerimanya. Bahkan tak ada penyesalan yang kakak rasakan sedikitpun. Malah sebaliknya. Rasa syukur atas takdir Tuhan yang mempertemukan kakak dengan orang yang tak terduga di hidup kakak. Menakjubkan. Lucu juga, kalau ingat masalalu dulu"

Sumpah,  gue bingung!

"Sudah jangan dipikirkan. Sekarang masuk gih, kamu udah telat sayang"

Eeh?!

Reflek gue narik tangan kak Melvin liat jam tangannya.

Mampus!!!  Jam 8!!!

Tapi,  gue kepo. Maksud kak Melvin ngomong itu apa???

Bawa-bawa masalalu pula?

"Udah,  jangan mikir yang berat-berat. Ntar tambah tua loh" Kak Melvin terkekeh mengelus pipi gue, yang tua itu siapa sebenernya? Situ kali maz!

Tapi,  ada apa dengan karma?

Apa ada sangkut pautnya sama gue?

"Jujur kak,  Acel penasaran. Apa ada hubungannya sama Acel?"

Cup

Dikening doang.

Jangan langsung baper, elah!

"Jangan bandel. Sana masuk. Kakak gak mau istri kakak nantinya diusir sama dosen gara-gara telat"

"Tap--"

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang