2. Pertarungan pertama, airmata pertama.

11.7K 759 33
                                    

" Apa anda sudah siap, Pangeran? " Tanya Arnold

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Apa anda sudah siap, Pangeran? " Tanya Arnold. 

" Kau tahu aku sudah siap sejak dulu." Jawab Michael.Hari ini adalah hari ia membuktikan dirinya sebagai seorang pangeran yang layak memimpin perang.

" Lalu mengapa Anda tidak bersemangat ?" Arnold penasaran.

" Apakah kau bersemangat ? Kau tidak dengar apa yang dikatakan Raja. Menang atau kalah aku harus menikah. Tujuanku bertanding bukan untuk itu. lagipula aku masih terlalu muda." Michael mulai menggerutu.

" Usia 28 tahun tidaklah terlalu muda, Pangeran." Arnold menegaskan. MIcheal terlihat kesal dengan pernyataan Arnold. Arnold merasa tak nyaman dengan tatapan Micheal segera memikirkan jalan keuar.

" AH!" Arnold menemukan ide. "Anda bisa memintanya saja." Saran Arnold. Michael mengernyit. Melihat ekspresi Micheal, Arnold mulai menjelaskan.

" Bila Anda berhasil membuat Ksatria Tawanan terkuat mengibarkan bendera putih atau membunuh dalam satu kali pertarungan, maka Anda boleh meminta apa saja pada Raja dan Raja tak boleh mengingkarinya. Aku membacanya di buku peraturan." Arnold memberi masukkan sambil mengeluarkan buku pertaturan pertandingan yang sangat tebal dari dalam tasnya. Micheal bergidik. Ia tak pernah membaca buku Kerajaan karena tidak menemukan yang tipis.

" Tapi apakah di sana juga menjelaskan kenapa aku harus membunuh mereka?" Tanya Micheal.

" Karena mereka tidak akan pernah mengibarkan bendera putih. Mati penuh kehormatan daripada hidup tapi penuh rasa malu karena kekalahan."

" Bagaimana jika aku tidak mau membunuh mereka? "

" Anda tahu aturannya, Pangeran. Yang sering terjadi adalah mereka membunuh diri mereka sendiri atau meminta pasukan eksekusi untuk melakukannya dengan memilih bendera merah."

" Aku tahu. Aku hanya merasa membunuh orang di medan perang akan lebih mudah di bandingkan dalam arena ini." Micheal mengungkapkan perasaannya.

" Ya. Tapi mereka tahu apa yang paling mengerikan yang mereka hadapi jika mereka tetap hidup.. Rasa malu. " Arnold menutup penjelasannya.

Micheal terdiam. Ia telah melihat dari kecil pertandingan ini dimana para Ksatria Tawanan kebanyakkan memilih untuk meregang nyawa di arena tanding daripada pulang ke negara mereka dengan rasa malu akibat kekalahan. Ia memang ingin menang, tapi setelah karena kematian seseorang bukanlah kemenangan yang diinginkannya.

" Pangeran." Panggil Arnold. Lamunan Micheal buyar. Ia menatap Arnold.

" Apakah pada akhirnya dia harus mati? Ksatria Tawananku nanti? " Tanya Micheal mengungkapkan pikirannya. Arnold mengerti kegalauan hati Micheal. Ia tahu dan berulangkali Micheal mengungkapkan kalau ia memang ingin menang dalam pertandingan, tapi tanpa kematian siapapun.

" Itu keputusan mereka, Pangeran. Jangan sampai Anda merasa bersalah. Mereka diberi kesempatan untuk memilih bendera putih untuk hidup. " Jawab Arnold. Micheal mengangguk memahami lalu memacu kudanya untuk lebih cepat.

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now