10. Belum menyerah.

5.8K 472 1
                                    



Tatiana terperangah. 

Michael tersenyum di depannya. Tepatnya di depan rumah Edward. 

Hari masih cukup pagi. Sudah tiga hari berlalu dari pembicaraan terakhir mereka. Tatiana telah mengira bahwa Michael menyerah dan tidak akan menemuinya lagi.

" Yang Mulia?" Tatiana masih tak percaya. Dengan cepat ia membungkuk lagi. " Yang Mulia." Ucapnya.

" Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisakah kita bicara? Tapi tidak disini." Michael langsung mengutarakan niatnya. Baru kemudian ia memperhatikan pakaian Tatiana.

" Kau akan pergi ke Hutan Ksatria. Kau sudah sembuh ? " Michael kuatir.

" Ya, Yang Mulia." Jawab Tatiana. Lukanya memang sudah hampir sembuh karena obat dari Edward.

" Itu bagus. Aku bisa mengantarmu dan kita bisa bicara disana."

" Tapi , Yang Mulia," Tatiana mencoba menolak.

" Tak boleh menolak Tia. Aku akan menunggumu di sini dan kita berangkat bersama."

Tatiana menyerah. Ia masuk dan mengambil perlengkapannya, pamit kepada Elisabeth dan Alex . Edward yang panik mengetahui Michael datang segera bergegas menuju Hutan Ksatria lewat pintu belakang.

Tatiana keluar tak lama kemudian, seperti biasa menyembunyikan dirinya dalam mantelnya. Mereka pergi dengan kuda milik Michael. Tak ada percakapan di setengah perjalanan mereka. Tatiana merasa suasana canggung. Setelah percakapan mereka yang terakhir baru ia menyadari kalau kata-katanya adalah pernyataan bahwa ia telah jatuh cinta pada Pangeran. Bahwa ia menyukai Pangeran Michael.

" Yang Mulia," Tatiana mencoba membuka percakapan.

" Ya, Tia." Sahut Michael.

" Kenapa Anda tidak pernah datang dengan pengawal Anda? Apakah Anda selalu kabur dari mereka ?" Tatiana berharap pertanyaannya bisa mencairkan suasana.

" Aku punya banyak trik untuk kabur dari mereka. Aku sudah melakukannya dari kecil. Jadi kau bisa bilang aku sudah profesional." Tatiana tersenyum mendengar jawaban Michael.

" Anda memang terlihat sangat ahli, Yang Mulia." Komentar Tatiana.

Suasana menjadi sedikit lebih baik. Michael mulai bercerita berbagai cara yang telah ia lakukan untuk kabur dari pengawal-pengawal Kerajaan yang ditugaskan mengawasinya, dan bagaimana ia bisa sampai ke Hutan Ksatria. Michael terus membuat Tatiana tertawa dengan ceritanya sampai tak terasa mereka sudah tiba di depan pintu rahasia menuju Hutan Ksatria. Michael turun terlebih dahulu, dan tanpa rasa kikuk ia menolong Tatiana untuk turun. Tatiana yang merasa malu. Michael memperlakukannya sangat terhormat.

" Terima kasih, Yang Mulia." Ucap Tatiana. Michael memandangnya.

" Sama-sama." Michael membalas.

Mendengar Michael menyebut namanya membuat Tatiana terus merasa seperti mimpi. Michael membukakan pintu bagi mereka. Dengan hati-hati mereka masuk dan memastikan bahwa tak ada yang melihat.

Michael dan Tatiana berjalan pelan menyusuri jalan yang sudah biasa mereka lalui menuju rumah. Tapi Tatiana yang berjalan di depan segera menarik Michael dan bersembunyi di sebuah pohon yang besar. Michael yang tak mengerti kemudian menyadari dua orang pengawal sedang berjalan menyusur hutan tersebut menuju mereka. Sepertinya mereka sedang berpatroli.

" Kenapa kau bersembunyi?" Tanya Michael. Tatiana menyadari, ia mengaku sebagai dokter dan seharusnya hanya Michael yang bersembunyi.

" Memastikan kau mendengar ini," ia menatap Michael serius. " Apapun yang terjadi jangan keluar. Atau aku akan mendapat masalah, Yang Mulia." Tatiana berdalih. Ia lalu keluar dari persembunyian dan bersikap biasa. Berjalan menuju para pengawal tersebut yang berada cukup jauh dari mereka.

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now