6. Bohong.. Lagi.

6.7K 533 7
                                    

 " AUW!! SAKIT!!" Teriak Tatiana saat Edward menjahit lukanya, Membuat Edward merasa bersalah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



" AUW!! SAKIT!!" Teriak Tatiana saat Edward menjahit lukanya, Membuat Edward merasa bersalah.

" Maaf. sedikit lagi Tia." Pinta Edward. Ia menyadari setelah sekian banyak pertempuran, sepertinya baju zirah Tatiana itu tidak sekuat dulu dan tak dapat menahan pedang Micheal.

" Baju zirahmu sepertinya sudah tidak dapat menahan tebasan pedang lagi. Apa kau yakin di pertandingan terakhir kau tak akan di bunuhnya? Bagaimana kalau meminta lagi dari Kerajaanmu" Tanya Edward. Pertanyaannya membuat teriakkan Tatiana tak sekeras tadi. Ia hanya meringis menahan sakit.

" Apa kau baik-baik saja?" Tanya Edward cemas. Tatiana tak menjawab. Ia bangun dan mencoba berjalan keluar, duduk di beranda rumahnya. Kemeja putih pria yang di pakainya terkena bercak darah di pingangnya. Ia masih teringat kejadian tadi. Ia merasakan jantungnya. Dadanya lebih terasa sakit daripada lukanya. Edward kemudian datang dan duduk disampingnya.

" Apa kau mau ke rumahku hari ini?" Ajak Edward. " Kau tahu, Alex selalu bertanya tentangmu. Elisabeth juga telah memasakkan makanan kesukaanmu." Bujuk Edward.

Tatiana tersenyum.

" Aku terlalu membahayakan keluargamu. Bagaimana kalau ketahuan kau membuat pintu rahasia yang membuatku bebas ke kota?"

" Kau telah menyelamatkan keluargaku. Dan kalau terjadi seperti yang kau katakan ku rasa semuanya akan impas." Tatiana tertawa kecil mendengar jawaban Edward.

Edward masih ingat. Ia sangat terkejut ketika mengetahui harus menjadi dokter dari seorang Ksatria Tawanan yang ternyata adalah seorang gadis. Ia mengira semua Ksatria Tawanan adalah pria. Setiap Ksatria Tawanan memiliki dokter sendiri. Mereka hanya diperbolehkan merawat satu Ksatria Tawanan. Mereka akan rutin memeriksa walau tidak ada pertarungan yang dilakukakan oleh pasien mereka itu. Ia menjadi dokter bagi Tatiana setelah Tatiana berada dua tahun di Hutan itu. Setelah melihat dan merawat Tatiana terluka selama lima puluh kali pertandingan karena tubuhnya yang tidak segagah para pria membuat ia selalu dianggap lemah dan menjadi incaran lawannya yang penakut, namun Tatiana yang selalu pulang dengan kemenangan dan memar, membuat Edward ingin melakukan sesuatu yang menghibur gadis itu. Mereka menjadi teman dan setiap kali Tatiana menang pertandingan ia akan selalu membawa Tatiana pulang untuk memberinya makanan kesukaannya.

Mata Edward teralih kepada seseorang yang berjalan ke arah mereka . Cukup jauh.

" Oh,Tia.." Edward menelan ludah. " Apa kau melihat apa yang kulihat?" Ia melanjutkan.

" Apa?" Tatiana lalu mencoba apa yang dilihat Edward. Ia terkejut.

" Sembunyi Edward. Itu Micheal."

" Baiklah." Edward lalu masuk ke dalam rumah. Tersadar bajunya penuh bercak darah, Tatiana segera mengambil dan memakai mantelnya. Micheal semakin dekat. Tatiana mengatur napasnya karena gugup. Ia berdiri di depan pintu ketika Micheal akhirnya sampai di depannya dengan napas terengah-engah karena kelelahan.

" Hai." Sapa Micheal dengan susah payah karena kelelahan. Tatiana berdiri dengan susah payah lalu memberi hormat.

" Apa yang Anda lakukan disini , Yang Mulia ? Anda tak bisa disini." Tapi Micheal tak peduli. Ia lalu duduk di beranda.

" Kau tahu," Micheal mengatur napasnya. " aku mencari jalan kesini selama satu minggu ini tapi baru hari ini aku menemukannya. Betul-betul menguras tenagaku." Ia mengatur napasnya lagi .

" Anda mencari tempat ini?" Tatiana sedikit terkejut. Micheal memandangnya lembut. Jantung Tatiana berdegup kencang.

" Aku mencarimu." Ucapnya serius. " jadi jika kau tak keberatan, bolehkah aku minta segelas air? " Micheal memelas.

Tatiana dengan cepat masuk dan kemudian mengambil air untuk Micheal. Micheal segera meminum air yang diberikan Tatiana. Setelah itu ia memandang Tatiana.

" Dimana Ksatriamu? Bukankah dia tidak bertarung? Kenapa kau terus datang? Aku tahu dia sudah memiliki istri tapi bagaimanapun juga, seorang wanita dan seorang pria, di dalam satu rumah. Siapa yang tahu?"

" Apa yang Anda maksud, Yang Mulia? Aku bukan gadis seperti itu." Tatiana protes.

" Itu benar Tatiana." Tatiana dan Micheal terkejut. Suara itu datang dari dalam rumah. Tatiana kenal betul itu suara Edward. Micheal berdiri dan menghadap dinding.

" Ya. Setidaknya kalau kau sakit jangan biarkan seorang gadis datang melihatmu. Setidaknya sebulan sekali baru ijinkan ia datang." Usul Micheal.

" Baiklah. Sekarang pulanglah Tatiana. Hari sudah hampir malam. Aku memberimu libur selama dua minggu."

" Apa yang kau bicarakan, Edward?" Protes Tatiana dan hendak masuk dalam rumah tapi Micheal menahannya.

" Terimakasih. Anda Ksatria Tawanan yang penuh pengertian." Micheal menatap Tatiana. Dan menarik tangannya.

" Ayo pulang." Ajak Micheal. Tapi Tatiana malah masuk kedalam.

" Jangan mengikutiku, Yang Mulia." Perkataan Tatiana membuat langkah Micheal terhenti. Tatiana masuk dan menarik Edward menuju belakang rumah.

" Apa kau gila?" Katanya kepada Edward dengan berbisik.

" Ini kesempatanmu. Kesempatan yang tidak datang dua kali. Kamu butuh istirahat. Dengan lukamu kamu belum bisa mulai latihan. Dan kau bisa mengenal Pangeranmu."

" Tidak Edward. Aku.."

" Pergilah. Istri dan anakku menunggumu. Katakan kalau aku terlambat. Kau saudari jauhku, ingat? " Tatiana tersenyum. Karena sering berkunjung kerumahnya Edward maka Istrinya mengenalkan dirinya sebagai saudara jauh mereka.

" Apa aku harus melakukannya? maksudku, aku hanya takut." Tatiana ragu

" pergilah. Kau butuh makan enak yang tak ada disini dan istrahat total." Edward menguatkan.

Tatiana berpikir sebentar.

Ia beranjak keluar dan melihat Micheal masih menunggunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia beranjak keluar dan melihat Micheal masih menunggunya. tersenyum kearahnya.

Tatiana merasakan Jantungnya berdetak kencang. ia mengepalkan tangannya. lalu menyambut senyum Micheal dan berbisik di dalam hatinya .

" Maafkan aku, karena akan berbohong lagi."



 ( haloo.. trimakasih sudah membaca. berikan dukungan kalian dengan vote ya. tinggal klik tanda bintang yang ada dibawah atau diatas untuk setiap chapter yang di baca supaya penulis tambah semangat ya. nggak ribet kan? trimakasihhhh!! )  

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now