11. Tidak ingin Mati

6K 443 4
                                    


" Jadi Anda sudah tahu?" 

Michael lalu mendekati Tatiana dan berdiri di hadapannya. Ia memegang bahu Tatiana mencoba mendapat pandangan mata gadis itu.

" Apakah salah satu alasan kau tak ingin bertemu denganku karena kau dari Green?" Tanya Michael. Tapi Tatiana tak menjawab.

" Apakah kau takut hubungan kita akan mempengaruhi pertandingannya? " Michael terus bertanya. Tatiana menunduk. Tak sanggup menatap Michael.

" Apa ada alasan lain lagi, Tia ? " Tatiana mengangkat wajahnya dan menatap Michael. " Anda tahu bahwa ini tak akan berhasil, Yang Mulia."

" Bagaimana kalau aku tahu caranya membuat hubungan ini berhasil ? " Tatiana tak menyangka kalau Michael sampai seserius itu memikirkan kelanjutan hubungan mereka.

" Tapi Anda belum lama mengenalku, Yang Mulia." Tatiana mengingatkan. Tapi sepertinya Michael tak begitu peduli.

"Bukankah mengenal seseorang itu bukan masalah waktu saja, tapi bagaimana keinginan keduanya untuk membuka diri mereka? " cetus Michael . "Kita akan terus berusaha untuk saling mengenal. Kalau kau tahu aku menyukaimu, apakah kau akan berusaha seperti aku berusaha untukmu? " Michael mengungkapkan perasaannya.

Tatiana menatap Michael di depannya. Hati kecilnya terus mendesaknya untuk berkata 'Ya', tapi akal sehatnya terus menolak. Akan sangat berbahaya bagi dirinya sendiri. Dan ia tahu pada akhirnya ia akan kehilangan banyak dan mungkin segalanya dan terburuk dari itu adalah Michael pasti akan sangat terluka. Tapi ia penasaran dengan ucapan Michael sebelumnya.

" Bagaimana Anda dapat membuat semua ini berhasil, Yang Mulia? " Tanya Tatiana. 

Michael lalu memintanya duduk di sebuah batu datar di situ dan ia duduk di sebuah batu di depan Tatiana.

" Aku tahu kau kesini karena mengikuti Ksatria Tawanan. Apakah dia orang yang kau sayangi ? Ayahmu, kakakmu atau.." Michael terdiam dan seperti menyadari sesuatu yang terlewatkan.

" Kekasihmu? " Tanya Michael ragu. Sejenak pertanyaan itu membuat Tatiana terdiam. Namun ia kemudian menjawab.

" Dia, bukan siapa – siapa." Jawab Tatiana. Michael mengernyit.

" Tapi bukankah kau mengikutinya kesini ? " Tanya Michael

" Aku mengikutinya karena aku sangat ingin datang kesini." Tatiana menjawab.

" Benarkah? Apakah semua yang mengikutinya berpikir sepertimu?" Michael terus memberondong Tatiana dengan pertanyaan yang terbersit di kepalanya.

" Tak ada siapa-siapa. Hanya aku sendiri." Jawab Tatiana. Ia mencoba sesantai mungkin supaya Michael tidak curiga.

" Hanya kamu?" Michael tak menyangka. Ia menarik napas. Ia akan mengatakan hal yang berat. Walau Ksatria itu bukan siapa-siapa bagi Tatiana, tapi bagaimanapun juga cara ini mungkin akan di tolak oleh Tatiana. Ia berpikir keras sampai tidak tidur setelah percakapannya dengan Charlos.

" Apa kau tahu kalau kau bisa menjadi penduduk tetap Kerajaan Great ? " Tanya Michael serius.

Tatiana terkejut dan tak menyangka Michael akan bertanya demikian. Tentu saja dia tahu. Itu sebabnya ia tidak mengijinkan siapa-siapa untuk mengikutinya. Ia tidak ingin mereka menanggung rasa malu dari kekalahannya dan kehilangan tanah kelahirannya. Tatiana hanya tak percaya apa yang di katakan Michael. Ia bangun dan berjalan keluar dari tempat itu.

Michael cukup terkejut dengan repon Tatiana tanpa mau mendengar penjelasannya. Ia lalu mengejar Tatiana. satu hal yang ia tahu bahwaTatiana juga mengetahui cara yang akan ia sampaikan. Ia merasa bodoh telah menanyakan hal tersebut. Ia memanggil Tatiana tapi Tatiana tak berhenti. 

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now