25.Bertemu

5.3K 449 0
                                    


Cukup lama perjalanan mereka, dari pagi dan tiba pada sore harinya. Wajahnya dan Annabeth tampak lelah. Dan mereka telah memasuki gerbang Kerajaan. Annabeth lalu mengeluarkan alat perias wajahnya dan cermin, dan mulai merias wajahnya. Ia lalu menatap Tatiana yang hanya tersenyum melihatnya.

" Hei, kita harus terlihat tetap cantik kau tahu. kalau tidak yang menyambut kita juga akan kehilangan semangat." Cetus Annabeth. Dan setelah itu ia membantu merias Tatiana dengan sedikit memaksa karena Tatiana sempat menolak.

Tak lama kemudian kereta berhenti bergerak. Seorang pengawal lalu membuka pintu bagi mereka. Annabeth turun terlebih dahulu, lalu Tatiana ikut turun. Jantungnya terus berdegup kencang, perasaanya menjadi tak enak. Ketika mereka turun ada beberapa orang yang menunggu mereka di depan pintu menuju istana. Dan Tatiana bisa mengetahui dengan jelas salah satunya adalah Michael. Tatiana menundukkan kepalanya.

" Selamat datang. Saya Pangeran William. Senang menyambut Raja Peter dan para putri yang cantik." Ucap William. Lalu pandangannya berhenti pada Tatiana.

" Dan.. ini pasti ksatria terbaik tahun ini? " kata William. Semua kecuali Michael tertawa senang. Tatiana membungkuk memberi hormat.

" Beri hormat, Pangeran Michael. Kali ini arena kalian berbeda." Lanjut William membuat yang lain kembali tertawa. Tapi tidak dengan Michael, ia hanya berusaha bersikap sopan dengan memberi hormat.

" Raja menunggu di ruang makan. Jadi kalau tidak keberatan kami akan mengantar Anda dan tamu yang lain untuk ke sana, Yang Mulia." Ucap Charlos kepada Raja Peter.

Raja Peter mengangguk dan mereka mengikuti langkah William.

" Tuntun putrimu, Michael." bisik William kepada Michael. Michael lalu menuju Annabeth dan mengajaknya berjalan bersama. Ia sama sekali tidak memandang Tatiana yang berada di samping Annabeth. Tatiana merasa sangat sedih. Tapi memangnya apa yang harus dia lakukan.

" Mari, Putri." Charlos berdiri di depan Tatiana dan mengajaknya masuk bersama. Tatiana tersenyum dan mengikuti Charlos. Mereka berjalan dan berada di belakang Michael dan Annabeth.

Michael terlihat diam, begitu juga dengan Tatiana. Mereka lalu sampai di ruang makan tamu istana. Ruang makan yang di gunakan ketika ada tamu yang datang berkunjung. Raja Arthur menyambut Raja Peter dan rombongannya, lalu kedua Raja mengambil tempat duduk di kursi yang di sediakan di kepala meja. Meja panjang tersebut sudah terisi dengan makanan beraneka jenis dari daging sampai sayur-sayuran juga roti serta anggur kualitas terbaik.

Masing – masing lalu mengambil tempat duduk mereka. Pangeran William dan Pangeran Charlos duduk berdampingan dengan istri mereka masing-masing dan Annabeth berdampingan dengan Michael. Tatiana yang sendirian tanpa pasangan. Ia duduk berseberangan sisi meja dengan Michael, tapi ia kembali tak dapat mengangkat kepalanya. Ini membuat mereka saling berhadapan. Lalu setelah itu para pejabat istana dari Green dan Great duduk memenuhi kursi yang lainnya.

" Demi hubungan yang baik dan aman seterusnya! " Ucap Raja Arthur sambil mengangkat piala anggurnya. Mengajak semua orang untuk bersukacita dan mendoakan perjanjian dua Kerajaan itu. semua melakukan dan mengatakan hal yang sama, dan makan malampun di mulai. Semua terlihat berusaha untuk mengakrabkan diri.

" Jadi Michael, kau sudah menyapa Ksatria Green?" Tanya Raja Arthur. Semua menghentikan kegiatan makan mereka dan menatap Michael. Michael terlihat kaget namun mencoba menjawab.

" Ya, Ayah."

" Bagus. Pasti kau tertipu dan mengira dia seorang pria bukan?" lanjut Raja Arthur.

Kali ini Michael terdiam sejenak lalu dengan berani menatap Tatiana.

" Ya Ayah. Dia benar-benar menipuku." Ucap Michael serius sambil menatap Tatiana tajam, lalu tersenyum penuh arti. Tatiana terdiam. Ia merasa Michael sedang mengucapkan perasaannya. Ia pasti sangat marah. Tatiana meraih gelas anggurnya dan meminumnya karena merasa tenggorokkannya kering.

" Apa kau baik-baik saja?" Tanya Annabeth padanya.

" Aku baik-baik saja." Jawab Tatiana. Tanpa sengaja pandangannya dan Michael saling bertemu. Mereka saling bertatapan.

" Bagaimana keadaanmu, Putri Tatiana?" Tanya William yang juga berada di sisi lain meja.

" Aku baik-baik saja, Pangeran." Jawab Tatiana. " semua karena perawatan yang baik dan obat-obatan herbal dari Kerajaan kami." Kali ini Tatiana berusaha untuk membuka pembicaraan.

" Kau tahu, adik kami begitu kuatir dan selalu meminta kami mencari tahu keadaanmu ketika kau di bawa kembali ke Kerajaan Green." Tutur William. Michael terkejut dan menatap kakaknya.

" Terimakasih telah mencemaskan saya, Pangeran." ucap Tatiana tulus. Tapi Michael tak menjawab, ia hanya berdeham dan kali ini giliran dia yang merasa tenggorokkannya kering. Ia segera meneguk anggur di depannya.

Malam itu, bagi Tatiana dan Michael merupakan makan malam terpanjang yang pernah mereka rasakan. Dan suasana terberat yang mereka hadapi.



 ( haloo.. trimakasih sudah membaca. berikan dukungan kalian dengan vote ya. tinggal klik tanda bintang yang ada dibawah atau diatas untuk setiap chapter yang di baca supaya penulis tambah semangat ya. nggak ribet kan? trimakasihhhh!! )  

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now