16. Annabeth

5K 412 5
                                    


Michael telah berpakaian yang rapi dan berdiri di depan gerbang istana untuk menyambut rombongan Kerajaan Green. Raja Arthur sangat senang karena kali ini Michael tidak menentang keinginannya dan berusaha kabur. Michael memang sedang kehilangan semangat untuk kabur. Ia juga sangat tahu untuk apa pertemuan kali ini. apalagi sejak tadi malam Ayahnya selalu menyinggung kehebatan putri Annabeth.

Dari kejauhan terlihat beberapa kereta yang ditarik kuda putih dengan permadani hijau. Keretanya juga berwarna hijau muda dan juga kuning sesuai dengan lambang bendera mereka. Hijau yang menandakan kesuburan dan gambar tanaman gandum sebagai hasil terbesar negara mereka.

Raja Peter turun dari kereta dan diikuti putri Annabeth. Raja Arthur terlihat sangat ramah menyambut mereka. Michael sedikit terpana, ketika putri Annabet turun, rambutnya yang ikal dan merah tergerai dengan tiara indah menghias kepalanya. Jantung Michael berdegup. Tentu saja, ia hampir menyangka bahwa gadis itu adalah Tatiana. Mereka terlihat mirip. Bahkan senyuman mereka hampir sama. Tapi tentu saja, putri Annabeth terlihat sangat anggun. Michael mencoba kembali ke akal sehatnya.

Mereka menuju ke aula utama dimana Raja sering bertemu Raja Kerajaan lainnya. Tapi Raja Arthur meminta Michael untuk membawa Putri Annabeth berjalan-jalan di taman Kerajaan mereka. Michael tidak menolak, lalu dengan ramah mengajak putri Annabeth. Putri Annabeth juga tersenyum ramah mengiyakan ajakan Michael.

Michael merasa tertipu. Sikap yang ramah dan penuh senyuman putri Annabeth telah hilang. Wajahnya terlihat sangat dingin sehingga membuat Michael beku dan tak mampu berkata apa-apa. Sudah lima belas menit mereka hanya berkeliling-keliling tanpa sepatah katapun. Putri Annabeth menghentikan langkahnya dan menatap Michael yang disampingnya. Michael merasa kikuk.

" Kau tau apa maksud kami ke sini bukan? " Putri Annabeth akhirnya angkat bicara. Ekspresinya belum berubah.

" Sepertinya." Jawab Michael seadanya.

" jadi ? " Tanya putri Annabeth lagi. Michael mengernyit.

" Jadi?" Michael balik bertanya.

" Apakah kalian setuju untuk membiarkan Ksatria kami hidup walau ia memilih bendera merah? " Putri Annabeth bertanya. Michael memandangnya.

" Bukankah untuk hidup dan mati adalah keputusan ksatria tersebut? " Tanya Michael.

" Aku akan bicara dengannya." Usul Annabeth.

" Kau bisa melakukannya? " Michael meragukannya.

"Aku akan memohon. Berlutut kalau perlu." Annabeth menunjukkan keseriusannya. Michael sedikit penasaran dengan sikap Annabeth.

" Apakah dia.. Kekasihmu?" Tanya Michael. Annabeth terdiam. Ia memang harus merahasiakan kalau ksatria yang melawan Michael adalah perempuan. Ia hanya ingin menjaga harga diri adiknya dari anggapan remeh para pria yang melawannya.

" Dia adalah orang yang ku cintai." Jawab Annabeth. Dia terlihat sangat sedih. Ia berbalik dan melanjutkan perjalanannya. Michael mengikutinya.

" Kalau kau mencintainya, kenapa kau ingin menikah denganku?" Tanya Michael.

" Aku akan melakukan apa saja supaya dia pulang. Dia sudah cukup berkorban. Sekarang saatnya bagiku untuk berkorban. " Jawab Annabeth. Michael terkesima.

" Tapi kau tak pernah tahu hati pria. Kadang jika ia ingin berkorban, ia akan melakukannya sampai akhir, bahkan jika itu berarti ia tidak mendapat apa-apa." Cetus Michael.

" Apakah anda demikian, Pangeran Michael? " Tanya Annabeth sambil terus melangkah pelan. Langkah Michael terhenti . Annabeth juga behenti dan memandangnya.

" Apakah ada yang salah dengan pertanyaanku ? " Tanya Annabeth. Tanpa rasa bersalah .

Michael tersenyum. Ia merasa sedang mengkritik dirinya sendiri. Ia menerima apa yang menjadi keputusan Tatiana begitu saja. Selalu bertanya dan menyalahkan mengapa Tatiana begitu tega mengakhiri hubungan mereka, tapi ia berhenti untuk terus memikirkan jalan keluar bagi mereka. Michael menatap putri Annabeth. Tersenyum dan tanpa jawaban. Ia melangkah kembali ke samping Annabeth.

" Aku ingin melakukannya." Jawab Michael dengan percaya diri. Ia kembali menemukan semangatnya, ia sadar sebagai pria, ia harus berjuang sampai akhir. Ia tahu bahwa cinta tanpa pengorbanan bukanlah sesuatu yang mustahil. Ia harus menunjukkan pada Tatiana bahwa gadis itu layak untuk di perjuangkan.

" Maafkan aku, Putri Annabeth." Pinta Michael.

" Untuk apa? "

" Ada seseorang yang aku cintai. Dan aku tak bisa menikahimu." Ucap Michael. Tapi Annabeth tidak terlihat terkejut.

" Tidak, Pangeran. kau tak bisa membatalkannya." Kata Annabeth. 

" Saat ini mungkin Ayahmu dan Ayahku telah menandatangani kesepakatan pernikahan. Dimana jika kalian setuju Kerajaan ini akan mendapat keuntungan yang besar dari negri kami, tapi jika kau membatalkannya.. Bersiaplah untuk kerugian yang lebih besar." Ancam putri Annabeth.

Dengan cepat Michael berlari menuju pertemuan para Raja. Ia berharap belum terlambat. Ia akan segera membatalkan perjanjian pernikahan dengan Kerajaan Green. Tapi begitu sampai di tempat itu yang ia lihat hanyalah ruangan kosong yang di jaga oleh beberapa penjaga. Ia lalu berusaha untuk mencari di beberapa ruangan lainnya

Dengan kececwa Michael kembali ke kamarnya. Mencoba memikirkan jalan keluar terbaik. Tentu saja, agar ia bisa bersama Tatiana. Matanya menerawang jauh. Ia hanya bisa menatap kota dimana Tatiana ada. Ia juga belum berani untuk bertemu lagi dengan Tatiana sejak pertemuan terakhir mereka.

Berulang kali Michael menghela napas mencoba meringankan beban di hatinya. Tapi tetap saja tak bisa. Jika apa yang dia rasa ini adalah sebuah penyakit, maka ini adalah penyakit terberat sepanjang hidupnya. Lebih sakit dari setiap cedera yang ia rasakan waktu berburu atau ketika pertama kali tangannya mengayunkan pedang sehingga membuat telapak tangannya berdarah.

" Apa yang harus aku lakukan lagi Tia?" tanya Micheal putus asa.



 ( haloo.. trimakasih sudah membaca. berikan dukungan kalian dengan vote ya. tinggal klik tanda bintang yang ada dibawah atau diatas untuk setiap chapter yang di baca supaya penulis tambah semangat ya. nggak ribet kan? trimakasihhhh!! )  

Knight Prisoner of The Prince (END)Where stories live. Discover now