Filenya lo simpen dimana Dik?

2.2K 108 1
                                    

Sekarang Reza dan Lintang sedang berada di kamar Dika-Ariq. "Copy sendiri nih." Dika menyerahkan laptopnya yang telah hidup kepada Lintang. "Di mana lo simpen?" Tanya Lintang sambil membuka finder. "Document. Cari aja Chocochip16." Dika berjalan menuju Toilet lalu membasuh wajahnya. 

"Gak ada Dik." Lintang masih fokus menatap layar laptop Dika yang berada di depannya. "Seriusan?" Dika dengan cepat keluar dari Toilet dengan wajah yang basah. Lintang hanya mengangguk dan memberikan laptop itu.

"Mampus! Riq, Za, lo masih ada nyimpen file punya kita gak?" Dika panik. "Punya gue mah udah kelangit. Kan laptop gue ketumpahan kopi," Jawab Reza enteng. "Emang kenapa sih Dik?" Reza mulai penasaran.

"Ilang nih. Gimana ya?" Dia bingung. "Kehapus gitu Dik?" Tanya Lintang cemas. "Mungkin. Bentar ya." Dika mengambil ponselnya dan berjalan keluar kamar. "Lo ada nyimpen gak Riq?" Tanya Lintang yang terus membongkar document Dika. "Kagak."

Tak lama kemudian, Dika kembali dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. 3 pasang mata tertuju padanya. "Gimana?" Ariq lalu duduk di sebelah Dika. "Kemaren gue kayanya sempet back up di laptop Driel." Ucap Dika dengan nada tak bersemangat. "Nah, bagus dong!" Seketika, wajah Lintang yang tadinya murung berubah menjadi bahagia.

"Driel lagi ke puncak. Tapi gue usahain nanti udah ada."

"Yaudah sip." Lintang tersenyum. "Nanti jalan kuy!" Ajak Dika bersemangat. "Kemana?" Ariq terlihat senang. "Mana aja dah." Dika menaikkan alisnya sebelah.

• 

"Done. Bakal keren nih kayanya Cal." Ujar Nadine sambil melepaskan kameranya dari gorillapod. "Thanks ya mba Nad. Udah ngajakin aku." Calista tersenyum. "Sama-sama Cal. Btw aku keluar dulu ya. Mau nelpon Rival." Nadine memasukkan kameranya kedalam tas.

"Oke." Calista lalu duduk di pinggiran ranjang. Setelah mengambil ponsel dan memakai sandal hotel, Nadine pun keluar.
Calista menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan meraih ponsel yang ada di dekatnya.

Tidak ada notifikasi dari Dika. Tapi ada satu pesan dari Bang Arie.

Arie Ar: Dek, lo dimana?

Calista Cassandra: jogja. Knp bang?

Arie Ar: Ohyaudah. Abang lagi sama Pamela. Kirain lo pulang hari ini. Mau gue jemput.

Calista Cassandra: terus lo mau kmn sm Pame, bang?

Arie Ar: tau dah. Muter2 aja kali

Calista Cassandra: met senang2 guys..

Arie Ar: sip

Pamela adalah adik dari Calista. Dika tidak pernah tahu kalau Calista memiliki adik. Hal itu dikarenakan Pamela melanjutkan SMA di Aussie.

Calista berdiri dan berjalan menuju jendela. Dia hanya duduk dan memandangi suasana Jogja.

Pohon beringin kembar adalah tempat yang 4 sekawan kunjungi sekarang. "Aseeek! Bisa lewat lo Za." Seru Lintang sambil memukul punggung Lintang. "Ya jelass, gue gitu loh." Reza tertawa sambil membuka penutup matanya.

Reza telah melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup. "Tandanya lo masih jodoh tuh ama Prycil." Goda Ariq. "Iya Za. Masih jodoh lo." Dan Dika ikut-ikutan. "Set dah. Jangan ngomongin Prycil. Ntar dia keselek bego." Canda Reza.

Mereka bersenang-senang di Beringin Kembar sampai seseorang menelpon Dika.

"Halo." Dika memulai obrolan dengan seseorang disebrang sana.

"Halo. Ini Guntur Bintang Mahardika?"

"Iya. Saya sendiri. Maaf, ini siapa ya?"

"Saya panitia penyelenggara. Nanti malam kami tunggu di ballroom ya."

"Oke mas, ini dengan mas siapa ya?"

"Saya Ridwan. Nanti setelah mendaftar ulang, langsung masuk saja"

"Oke mas Ridwan. Makasih."

"Sama-sama. Ditunggu kehadirannya"

"Oke sip Mas."

Bip.

"Siapa Dik?" Ariq meneguk minuman ringan yang berada di tangan kanannya. "Mas Ridwan. Panitia. Ntar malem kita ke ballroom." Dika memberi informasi.

• • •

Sebuah notifikasi e-mail baru telah Dika dapatkan. Ternyata Driel mengirim file itu lebih cepat dari ekspektasinya. Dengan cepat Dika menyimpan file tersebut dan memastikan semuanya lengkap. Lalu mengirimi Driel pesan.

Dika: dek

Driel: Ya bang?

Dika: thanks ya

Driel: sep. Lg ngapain lo bang?

Dika: mw mandi gw. Lo?

Driel: duduk2 aja disini.

Dika: yaudah gw mau mandi dl

Driel: 👌

Tak sampai 10 menit, Dika keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan handuk putih bergantungan di lehernya. Sambil sesekali mengeringkan rambut.

"Dik, copy in filenya ke gue dong. Jaga-jaga. Gue mau mandi nih." Ariq menyodorkan laptopnya ke arah Dika yang sedang menatap bayangan dirinya di cermin. "Sip." Dika masih sibuk mengeringkan rambutnya. 

Setelah memastikan rambutnya kering, Dika memoleskan pomade yang dia bawa dari Jakarta. Dika menyisir rambutnya dengan cekatan. Lalu tersenyum puas. Dia menutup kembali kaleng pomade tersebut.

Pemuda ini duduk di pinggiran ranjang Ariq, dia membuka lock screen ponselnya. Dan teringat akan Calista. 

Bukan Dika namanya kalau tidak punya ide baru. Dia segera memindahkan hasil potretannya tadi siang dan ingin secepatnya mengupload gambar tersebut. "Upload aja dah yang tadi sama Reza. Sekalian mindahin file ke Ariq." Dika bergumam.

• •

"Sip, udah nih." Dika tertawa kecil. Ariq yang baru saja selesai mandi, langsung berkomentar. "Udah Dik?" Tanyanya. Dika hanya menggangguk sambil tertawa melihat ke layar ponselnya.  


• • •
Liat multimedia ya. Wkwkwk
Itu instagramnya Dika. Jgn di cari di ig, gak bakalan nemu. Itu author ngedit sendiri 😂. Mirip ya kan?

Di chapt lainnya author bakal kasih mulmed ig cast yg lain 😂 (kalo lagi gak males ngedit)

Aplikasinya photoshop

Multimedia
©Friizzx
©DevaMahenra

✔Sky And UsWhere stories live. Discover now