Dia siapa?

1.9K 113 3
                                    

Pagi ini Calista siap dengan seragam pramugarinya. Tak lupa memasukkan F.A.C* kedalam tas. Hari ini, dia sedang pulang ke rumah.

"Bang Ar, yuk anterin." Calista mencolek Abangnya yang sedang sibuk bermain x-box. "Yaudah. Ambilin kunci mobil sama ajak Pame sekalian." suruh Arie sambil menyelesaikan permainannya. Calista menggangguk dan berjalan ke kamarnya untuk memanggil Pamela.

Selama Pamela berada di Jakarta, dia tidur dikamar Calista. "Dek, ikut yuk ke Airport." ajak Calista. "Boleh deh. Aku mandi dulu. 5 menit"

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Calista masuk kedalam mobil bang Arie.

Mesin menyala. Mobil mulai keluar dari pekarangan rumah.
"Kapan balik Mel?" tanya Calista sambil memakai bedak. "Lusa. Lo balik kapan kak?" Pamela bertanya balik.

"Tau dah gue. Lupa. Remindernya di hp." jawab Calista sambil memastikan make-up yang melapisi wajahnya telah sempurna. "Lo ngapain biasanya di sana Mel?" tanya Arie yang sedang fokus melihat jalanan.

"Biasa. Sekolah, jalan, makan sushi, bbq, minum. Ya gitu-gitu aja dah." jawab Pamela cuek. "Set dah, seneng-seneng lo disana." komentar Calista. Dan Pamela tertawa.

Calista menggeret koper dan membawa tasnya. Lalu melambaikan tangan kepada Bang Arie dan Pamela.

Seragam pramugari yang melekat di tubuhnya membuat wanita ini terlihat anggun. Ditambah polesan make up tipis membuat siapa saja yang melihat akan terpesona.

Hari ini, Calista terbang bersama Tara. Tanpa Nadine. Nadine sedang terbang ke semarang hari ini.

"Mas, crew meal udah ya kan?" Calista memastikan. "Udah kok." jawab seorang pria yang diketahui namanya adalah Riza. Dia adalah seorang pramugara sekaligus kepala kabin.

"Cal, lo kagak chat sama Dika lagi?" tanya Tara sambil mengecek jump seat. "Chat sih. Tapi bolt gue sekarat. Ntar deh gue beli kuota hp."

"Cal, kamu sama Tara di mid-exit ya." suruh Riza yang tiba-tiba mendatangi Calista dan Tara. Kedua wanita ini menggangguk.

Para penumpang mulai memasuki pesawat. Burung besi mulai dipenuhi oleh orang-orang dengan latar belakang yang berbeda. Setelah seluruh penumpang duduk, Riza memberi kode agar Calista menghitung penumpang kembali. Wanita ini berjalan di aisle pesawat sambil menekan counter.

Setelah memastikan semua siap, Calista dan Tara pergi ke mid exit.

Seorang wanita muda, duduk disebelah Calista. Tampaknya dia adalah anak kuliah. Wanita itu menyalakan ponselnya. Calista hanya diam memperhatikan wanita tersebut. Mengapa? Karena penerbangan kali ini dilengkapi dengan wi-fi on board.

Setelah pesawat mengudara, Calista dan Tara berjalan menuju galley untuk menyiapkan makanan.

Perjalanan menuju Medan memakan waktu sekitar 2 jam. Ya, cukup lama rasanya dibandingkan terbang ke Bali atau Jogja.

Tapi, waktu 2 jam tidak terasa jika dihabiskan dengan mengobrol bersama Tara. Membicarakan tentang segala hal.

Pesawat telah mendarat dengan sempurna di Bandar Udara Kuala Namu International Airport. Perlahan, para penumpang keluar dari pesawat dan tersisalah beberapa pramugari, pramugara, dan pilot.

Para cabin crew turun dari pesawat dan berjalan menuju lounge. Pukul 4, mereka harus kembali ke Jakarta.

"Ta, cara beli kuota hp gimana?" Calista menyodorkan ponsel berlogo apel tergigit itu kepada Tara. Ponsel itu adalah hasil kerja kerasnya. "Gue bikinin ya. Lo mau yang berapa giga byte?" Tara meraih ponsel Calista.

Sekarang mereka duduk berdua dengan posisi berhadapan. Sedangkan cabin crew yang lain sedang bercengkrama bersama. Calista dan Tara tidak mau bergabung bukan karena sombong, mereka pasti tidak nyambung jika berbicara dengan para pria.

"Dua aja." jawab Calista sambil mengambil charger bolt. Dan menghubungkannya ke aliran listrik yang berada di bagian bawah tembok disamping mereka duduk. "Udah nih." Tara mengembalikan ponsel sobatnya ini.

"Thanks Ta." Calista meraih ponselnya dan segera membuka aplikasi Instagram. Wanita ini lalu meneguk kopi yang berada dihadapannya. "Uhuk." Calista tersedak. "Eh? Kenapa?" Tara panik. "Liat nih!" Calista memperlihatkan layar ponselnya yang berisikan foto Dika di aplikasi instagram.

"Kenapa Cal?" Tara bingung. Tak mengerti kenapa temannya ini terkejut melihat foto Dika.

Pasalnya foto itu berisikan Dika dan seorang perempuan yang sedang dirangkulnya. Dengan caption "Lama gak ketemu 💙"  yang membuat Calista sedikit sedih.

"Cal, lo suka ya sama Dika?" tanya Tara. "I don't know." jawab Calista lesu. "Come on. Itu cuma foto kali Cal. Mungkin itu temennya, atau adeknya." Tara mencoba membangkitkan semangat Calista.

Calista adalah seseorang yang susah jatuh cinta. Sejak kejadian saat dia duduk dikelas 2 SMA. Saat itu hatinya telah dipermainkan oleh seorang lelaki yang bernama Aditya.

"Tapi dia gapunya adek perempuan Ta." tak terasa, butiran air mata jatuh membasahi pipinya. Dengan cepat Calista merogoh hand bag, menggambil tisu dan berjalan cepat menuju toilet.

Tara menatapnya bingung dan segera mengejar Calista. Sementara itu, Riza yang duduk tak jauh dari mereka penasaran.

"Tara, sini!" panggil Riza. Tara mendatangi Riza. "Kenapa?" Riza penasaran. "Gatau mas. Bentar ya urusan cewek." pawab Tara terburu-buru. Dan langsung mengejar Calista.

• • •

Chapt kali ini pov nya Calista.

FAC: Flight Attendant Certificate (kaya surat izin mengemudi gitu)

Btw kayanya udah lama gak update. Rencananya mau update tgl 28/10 (jumat). Tapi, gw sakit. Jadinya diundur

Multimedia:
©ChelseaIslan

✔Sky And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang