"Cal, jadi cari makan?" tanya Tara kepada Calista yang sedang berbaring di kasur. Calista hanya diam. "Lo kenapa?" tanya Tara lagi. "Cal?"
"Kayanya maag gue kumat deh, Ta" jawab Calista pelan. "Eh? Seriusan?" Tara seakan tak percaya. Calista mengangguk pelan. "Lo tunggu bentar gue ke Mba Nadine." dengan cepat Tara berlari menuju kamar Nadine.
Ting tong
Tara membunyikan bel. Tak perlu waktu lama, Nadine keluar dari kamarnya. "Kenapa dek?" tanya Nadine. "Itu mba. Calista!" Tara terburu-buru. "Iya, kenapa Calista?" Nadine bingung. "Maag nya kambuh."
Nadine lalu berjalan cepat mengikuti Tara. "Calista." panggil Nadine lembut. "Obat kamu ada?" tanya Nadine pelan. "Ada mba." jawab Calista.
•
Dika membuka pintu rumahnya. Sepertinya rumah kosong. Dika berjalan ke dalam kamar dan menghempaskan diri ke atas kasur. Badannya terasa ingin rontok.
Dia segera mengganti pakaian dan berjalan ke dapur. Terlihat ada sebuah catatan di sana.
Dik, mama papa ke bogor 1 minggu ya. Kalo mau nyusul, nyusul aja. Driel ada kemping.
-mama-Dika mengambil gelas, mengisinya dengan air, dan minum. Dia kembali ke kamarnya. Pemuda ini berbaring dan menarik selimut. Dika menyalakan televisi. Dia lalu mengirimi Calista pesan
Mahardika: lagi dimana Cal?
1 jam berlalu. Calista tidak membalas pesan pemuda ini. Dan 2 jam kemudian, sebuah balasan datang.
Calista: Medan
Mahardika: kapan balik? Gw mau ngajak jalan lagi
Calista: kapan2 deh Dik kita jalan lg
Mahardika: kenapa kapan2?
Calista: sy lg sakit 😷
Mahardika: sakit apa?
Calista: maag kumat
Mahardika: gws Cal. Btw kok samaan? Jangan2 kita... jodoh wkwk😂
Calista: km knp?
Mahardika: sakit anak2. Demam gitu
Calista: gws Dik. Gws for us. Udh dulu ya sy mau istirahat
Mahardika: thanks mba f.a
Calista: :)
•
"Tara, kamu tidur sama Gita ya, biar saya sama Calista," suruh Nadine. Tara menggangguk. "Gapapa kan Git?" tanya Nadine kepada Gita yang saat itu sedang berada di kamar Calista dan Tara. "Gapapa mba." jawab Gita.
•
Malam ini Avi datang ke rumah Dika untuk memastikan Dika baik-baik saja. Avi datang ke rumah Dika menaiki taksi. Wanita ini duduk di pinggir kasur Dika sambil mengompres kepalanya.
"Thanks ya Ai." Dika tersenyum. "Welcome." jawab Avi. "Udah jam 10. Kamu mau aku anterin?" Dika melirik jam yang tertempel di dinding. "Enggak. Aku dijemput supir daddy."
•
Pagi ini Dika bangun dengan perasaan yang lebih bagus. Dia sudah sehat sekarang. Dika berjalan menuju toilet dan membasuh wajahnya dengan air. Pemuda ini kemudian kembali kedalam kamarnya.
Sebuah ponsel hitam tergeletak di atas nakas. Dika meraih ponsel itu dan duduk di pinggir kasur. Sejenak dia melihat-lihat Instagram, membuka WA, membalas mention yang masuk di twitter, dan mengecek email.
Dia kemudia teringat akan Calista. Dika segera mengiriminya pesan.
Mahardika: pagi
Dengan cepat, Calista membalas pesan tersebut.
Calista: pagi
Mahardika: udah baikan?
Calista: lumayan lah
Mahardika: hari ini ada flight?
Calista: ada. Flight ke Palembang.
Mahardika: safe flight ya ❤
Calista: thanks :)
•
10:40 a.m
Sekarang Calista tengah berada di kabin. Dia akan terbang ke Palembang. Dan akan terbang ke Denpasar di hari yang sama juga.
• • •
Hai. Chaptnya pendek ya? Author masih mengalami Writer's block dan banyak urusan *azek wkwkwk. Sok iya ngedh 😅Mungkin di chapt selanjutnya sampe abis, mulmednya gak gambar orang lagi karna takut kena copyright kek di yutub😂
Next chapt lebih panjang
•Multimedia
Foto asli: Deva Mahenra
Mulmednya author yg edit, jgn curi2. Dosa.😈
YOU ARE READING
✔Sky And Us
Teen FictionKarena kisah kami terlukis di langit 27 bagian [Selesai] #830 Teen fiction Des/13/2016 #951 Teen fiction Des/4/2016 Sky and Us ©Friizzx 2016