Karena

1.3K 72 2
                                    

Hadapilah segala tantangan. Mohon petunjuk yang kuasa

-Harvey Malaiholo (Indonesia Jaya) -

Sudah entah berapa kali Dika mencoba menghubungi Avi. Tetapi sama sekali tidak ada jawaban. Dan akhirnya Dika mengirimi Avi pesan teks.

Mahardika: tadi ke rumah? Kok gue gak tau

Hanya itu yang bisa Dika kirim ke Avi.

Pagi ini Calista bersiap untuk terbang ke Semarang. Kali ini dia tidak terbang bersama Tara atau Mba Nadine. Melainkan bersama Andine dan beberapa crew lainnya.

Sebelum Calista masuk kedalam pesawat, dia menerima sebuah direct message Instagram dari user @Av.Adr

@Av.Adr: pacar Dika ya?

Calista tidak sempat membalas pesan itu, dia berniat membalas pesan tersebut ketika sampai di Semarang.

Dika bersiap untuk pergi ke kampus menaiki mobil. Dia tidak ingin kejadian kemarin terulang. Bisa-bisa, jika kepalanya terbentur lagi, Dika akan geger otak dan melupakan Calista yang cukup manis itu. Setelah menutup pagar dan menguncinya, Dika pergi ke kampus.

Setelah satu jam mengudara, Calista akhirnya sampai di Bandar Udara Achmad Yani Semarang. Dia akan menginap satu hari di Semarang.

Setibanya di hotel, Calista langsung membalas pesan yang masuk ke ponselnya. "Mba, ntar keliling hotel yuk!" ajak Andine. "Yuk. Tapi ntar sore aja ya, Din." kata Calista. Andine tersenyum.

Av.Adr: pacar Dika ya?

Calistacassandra: Dika mana? Dan ini siapa?

Av.Adr: Guntur Bintang Mahardika. Dan km gak perlu tau aku siapa

Calistacassandra: maaf ya mba. Inikan urusan pribadi saya. Dan sy gak kenal mba.

Av.Adr: hm. Aku temen kecilnya Dika. Dan cepetan jawab

Calistacassandra: ok. Sy dan Dika cuma temen

Av.Adr: serius?

Calistacassandra: yep

Av.Adr: oke bagus deh kalau cuma temen. Aku cuma mau bilang, jangan deketin Dika karna dia punyaku

Calista hanya bisa geleng-geleng kepala melihat itu. 'Dasar bocah edan' pikir Calista. "Din." panggil Calista. "Saya mba?" Andine menyahut. "Biasa cowo suka pake pomade apa ya?" tanya Calista tiba-tiba. "Banyak lah mba. Kaya murrays, oh man, suavecito, terus pomade lavender." jawab Andine.

"Yang lain?" tanya Calista lagi. "King pomade, admiral pomade, schmiere hart pomade, sama pomade om Sky. Itu aja yang saya tau"

"Murrays itu yang ada gambar bapak-bapak, terus warna oren ya?" Calista memastikan. Andine menggangguk. "Emang kenapa, mba?" tanya Andine. Calista menggeleng. "Pomade lavender itu gimana?" Calista lalu duduk di sebelah Andine.

"Itu mah pomade adek saya. Minyak rambut 10 ribuan mba. Dan minyakan." jelas Andine sambil tertawa kecil.

Sore ini sepulang dari kampus, Dika menyempatkan diri ke toko mainan untuk membeli lego pesawat. Ya, dia tahu, lego bukan benda murah. Sebungkus kecil lego saja bisa sampai 60.000. Tapi Dika sudah memiliki anggaran untuk membeli lego baru setiap 2 atau 3 bulan sekali.

Dika memarikiran mobilnya dan turun. Pemuda ini melangkahkan kaki memasuki mall. Tanpa keraguan, Dika segera menuju toko mainan langganannya.

Baru saja dia hendak masuk ke dalam toko, dia melihat antrian kasir sangat panjang sampai pintu masuk. Dika mengurungkan niatnya dan segera berbalik. Dika memutuskan untuk duduk sebentar sambil memainkan ponselnya.

7 pesan baru dari Avi, 2 pesan baru dari Calista, dan 1 pesan baru dari Lintang.

Dika segera membuka pesan dari Calista

Calista: Dik, @Av.Adr siapa?

Calista: dia marah-marah hm -___-

Dika terkejut. Av.Adr adalah akun Instagram Avi. Dan bagaimana bisa Avi memarahi Calista. Avi saja tidak mengenal Calista.

Dika segera mengunci ponselnya dan berjalan ke parkiran. Dia sekarang sedang diselimuti rasa bingung. Dika langsung tancap gas menuju Apartement Lintang.

Sore ini Calista dan Andine berkeliling hotel sambil bercerita. "Dulu ya mba, saya kira mba Calista itu galak banget." Andine tertawa kecil. "Kamu mah, orang lagi PMS dikepo in." Calista dan Andine sedang membahas cerita saat mereka pertama kali bertemu.

"Tapi mba Tara kok baik banget ya? Hehe." kata Andine. "Dia sama junior baik emang. Sama semua orang baik sih. Emang saya keliatan galak ya?" tanya Calista. "Dikit sih." Andine terkekeh.

"Tang, coba baca nih." Dika menunjukkan layar ponselnya kepada Lintang. "av.adr siapa dah?" tanya Lintang sambil mengunyah kripik kentang. "Avi. Temen kecil gue." jawab Dika. Dia lalu merebahkan diri di atas kasur Lintang.

[Re upload
Wattpadku error lagi :( tadi udah aku uninstall terus install lagi. Semoga wattpadnya mendingan.]

Hai! Mungkin 5 chapt kedepan judul sama isinya kurang nyambung karena aku mau bikin kalimat 'karna kisah kami terlukis di langit' tapi satu kata satu chapter. Ngerti gak? Enggak? 

Untuk selesain 1 chapter author berjuang buat ngebagi waktu buat nulis. 5-10 menit waktu pagi (sebelum sekolah) ya sekitar jam 6:25 sampe 6:35.

Malem dari jam 10:30 sampe 11:00 itupun kalo lg bebas pr. Kalo ada pr author nulis jam 11:00 sampe 11:30 (malam) maklum, author ngerjain pr jam 10 :v (sumpah gw males bgt bikin pr. Wkwk)

 Wkwk)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✔Sky And UsWhere stories live. Discover now