6

69.6K 5.4K 392
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAAAAAAAAAAN !!
*kayaknya deng  😁😂

****

"Haah.."

Hyojin mengehembuskan nafasnya kasar. Dia kembali menyandarkan tubuhnya pada gerbang sekolah sembari melirik jam tangannya.

Ini sudah hampir satu jam Hyojin menunggu kakakknya, Jimin. Mereka harus segera ke bandara sekarang, untuk mengantar kepergian kedua orangtuanya ke eropa.

"Eomma pasti sedang menunggu sekarang." Gumam Hyojin khawatir.

Dia melirik ke dalam gerbang, sekolahnya sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa orang saja di dalam, karna hari sudah mulai petang.

"Jimin-Ssi, kau dimana ?" Gumam Hyojin sekali lagi.

Dia menundukan wajahnya, Hyojin tidak ingin Ibunya terlambat penerbangannya karrna menunggunya. Karna Ibu Hyojin memang memiliki sifat yang sama dengannya. Yaitu jika dia harus menunggu, ya dia harus tetap menunggu, sampai ada kabar yang akan datang.

"Cepatlah, satu...dua...tiga...empat...lima..."

Tin...Tin...Tinn..

Hyojin langsung menegakkan tubuhnya begitu melihat mobil Jimin yang berhenti di depannya.

Manusia di dalam mobil itu tidak menampakkan dirinya pada Hyojin, hingga membuat Hyojin dengan ragu melangkahkan kakinya mendekati mobil Jimin.

Hyojin membuka pintu mobil penumpang, hendak memasuki mobil sebelum intruksi Jimin menghentikannya.

"Duduk depan, aku bukan supirmu, bodoh."

Hyojin tanpa sadar mengerucutkan bibirnya.

Dia sangat tidak suka jika di katai 'bodoh', karna Hyojin merasa dirinya tidak terlalu bodoh dalam segala pembelajaran.

Hyojin pun menutup pintu  mobil belakang, kemudian berjalan ke depan dan membuka pintu mobil depan, memasukinya, hingga kini ia duduk di jok samping Jimin.

Jimin tanpa sepatah kata langsung menjalankan mobilnya.

"Ehmm..kita akan ke bandara bukan ?" Tanya Hyojin memberanikan diri.

"Tidak."

Jawaban Jimin membuat Hyojin membulatkan matanya.

"K-Kenapa ? Kita harus mengantarkan me-"

"Mereka berdua bukan bayi, mereka hanya si Jalang dan si Brengsek yang akan membuat anak di negeri orang, kenapa kita harus mengantar kepergian mereka ?" Sela Jimin cepat, yang tentunya dengan nada dingin.

"A-Aku tidak mau, kita harus ke bandara!"

Jimin berdecak kesal, kemudian dia pun menepikan mobilnya di jalan dan berhenti.

"Kenapa berhenti ? Kita harus cepat ke bandara, kita sudah sangat terlambat." Hyojin mulai di buat kesal oleh Jimin.

"Memohonlah, Jalang."

Hyojin mengatupkan bibirnya saat mendengar ucapan Jimin.

Dapat ia lihat Jimin yang tersenyum seakan merendahkan dirinya.

Ia baru ingat sekarang.

Jimin sangat membenci dirinya dan Ibunya.

Hyojin menatap tajam Jimin.

"Aku bukan Jalang, dan aku tidak akan pernah memohon pada lelaki yang telah mengatai Eommaku Jalang..."

Hyojin menarik nafasnya lalu membuangnya kasar.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang