24

43.8K 3.5K 273
                                    


AWAS TYPO BERTEBARAN!!

*****

Hyojin berlari kecil keluar dari area rumah keluarga Park. Sesekali ia menghapus air matanya yang terus merembes keluar.

"Bodoh, kau bodoh Hyojin-ah!"

Hyojin terus merutuki dirinya sendiri. Isakannya tidak bisa dia hentikan. Bukan berhenti malah semakin terisak gadis itu.

Hyojin pun menghentikan larinya, hingga di persimpangan jalan. Ia pun berjongkok sembari menangis lebih keras. Hari sudah semakin malam dan dingin.

"Eomma hiks..hiks..Aku..Hiks.. Eomma, apa yang telah kulakukan dulu ? Kenapa takdirku seperti ini ?!"

Hyojin memeluk dirinya sendiri.

Dia sangat membutuhkan Ibunya untuk mencurahkan isi hatinya saat ini. Hyojin sudah mencapai batasnya sekarang.

"Hyojin-ah."

Hyojin merasa seseorang ada yang memanggilnya, namun dia tidak memperdulikan itu. Karna mungkin itu hanya halusinasi bodohnya saja.

"Hiks..Eomma..."

"Hei, kenapa kau menangis ?" Tanya seseorang yang berjongkok di depan Hyojin.

Hyojin pun mendongakan kepalanya.

Dan di dapatinya Jungkook tengah menatapnya penuh kekahawatiran.

"Hiks..Jungkook..Hiks."

Hyojin seolah ingin berkata, namun suaranya malah tercekat oleh isak tangisnya.

Dengan lembut Jungkook pun membawa Hyojin ke pelukannya.

"Sst..Jangan menangis." Jungkook mengelus puncak kepala Hyojin lembut.

"Hiks..aku..aku lelah..Aku ingin pulang..hiks..Eommaa."

Jungkook semakin mengeratkan pelukannya saat Hyojin mulai mencurahkan isi hatinya.

"Eomma, hiks..bisakah kita pulang saja hmm ? Hiks..aku takut Eomma..kumohon hiks.."

"...Dia..hiks, dia menyakitiku setiap harinya..Dan hiks.."

"...Ke-Kenapa aku hiks..hiks.. bodoh sekali hah ?! Kenapa aku selalu menjadi bodoh jika di dekatnya Jungkook-Ssi ?!"

Jungkook terkejut saat mengetahui ternyata Hyojin menganggapnya ada di depannya.

Ia kira Hyojin menganggap Jungkook adalah Ibunya.

"Kau tidak bodoh, Hyojin-ah."

Hyojin mendongakan kepalanya, dapat Jungkook lihat wajah penuh air mata yang memerah itu.

"K-Kau tahu apa ?" Tanya Hyojin dengan dengusannya dan melepas pelukan Jungkook pelan.

Jungkook terkekeh melihatnya, Hyojin si gadis ketus itu sudah kembali.

"Aku tahu segalanya." Jawab Jungkook lalu beranjak berdiri.

Ia pun mengulurkan tangannya pada Hyojin, dan di sambut lemah oleh Hyojin. Jungkook membantunya berdiri.

"Terimakasih." Ujar Hyojin dengan senyum tulusnya.

"Untuk apa ?" Bingung Jungkook.

"Pelukanmu, aku menjadi lebih baik sekarang." Jawab Hyojin jujur dengan suaranya yang serak.

Jungkook pun menjadi salah tingkah mendengarnya, namun bukan Jungkook namanya jika dia tidak dapat menyembunyikan perasaan senangnya itu.

"Tentu saja, aku ini akan selalu ada disisimu. Jadi jangan pernah ragu untuk datang padaku, di saat kau membutuhkan sandaran, Park Hyojin."

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang