18

103K 4.4K 801
                                    


AWAS TYPO BERTEBARAN !!

Dan maafkan diriku yang tidak bisa menahan hasrat untuk selalu update ini 😁😁😄

Padahal Ujian. Tapi malah nggak bisa tenang kalo nggak update nih cerita 😁😄

This is very long part ^^

Soalnya ada.....

Naenanya 😄😂😳

****

Di sebuah taman, Park Jimin kecil tengah tersenyum sembari memakan roti isi yang di berikan oleh Ibunya.

Ibu Jimin, tengah membersihkan sisa makanan di sudut bibir Jimin. Namun dengan nakalnya bocah berumur 5tahun itu malah menyemprotkan beberapa makanan yang ia kunyah. Membuat Ibu Jimin menggeleng pelan dengan tingkah anaknya yang sedang cari perhatian ini.

"Jimin-ah, jangan ulangi lagi."

Btrtt..

Jimin tetap mengulanginya, membuat Ibu Jimin mencubit kedua pipi putranya gemas.

"Eomma, Poppo.." pinta Jimin sembari memanyunkan bibirnya.

"Makan dengan benar dulu, baru Eomma cium."

"Aaa..Eomma, Poppo! " Marah Jimin yang seakan akan menangis.

"Makan yang benar dulu Sayang, nanti Eomma beri Jimin ciuman yang banyak."

"Benarkah ?"

"Hmm..Ah, Appa datang. Ayo habiskan, atau nanti Roti Jimin di ambil oleh Appa."

Jimin langsung mengambil roti bagiannya di dalam kotak. Sedangkan Park Junho, Ayah Jimin berjalan ke arah mereka. Lalu dia pun mencium pipi Istrinya dengan Sayang.

"Maaf, aku terlambat lagi."

"Tidak apa, Jimin juga belum mencarimu tadi."

"Syukurlah."

"Appa, Poppo." Junho menoleh ke arah Putra manisnya itu.

"Jimin ingin Poppo ?"

"Iya."

"Kalau begitu, cium Appa dulu." Ujar Junho sembari mendekatkan wajahnya pada Jimin.

"Tidak mau ! Hanya Jimin yang di cium! Poppo ! Poppo !" Kesal Jimin sudah tidak bisa di tahan lagi.

Bocah itu rupaya lapar akan sebuah ciuman dari orangtuanya.

Junho menatap Istrinya. Dengan senyuman lebar mereka berdua pun kemudian mencium kedua pipi Jimin bersamaan.

Dan Jimin kecil itu akhirnya tersenyum dengan lebarnya.

"Uwaah~"

Cukup lama orang tua Jimin mencium kedua pipi Jimin.

Namun, Jimin merasa pipi sebelah kanannya terasa basah. Dimana tempat Ibu Jimin mencium pipinya.

Jimin menoleh, menatap Ibunya yang sedang menitikan air mata dengan tersenyum getir ke arah Jimin.

Dimana senyuman lebar nan manis ibunya tadi ? Pikir Jimin bingung.

"Eomma.." Panggil Jimin sembari mencoba menghapus air mata Ibunya.

Namun, seakan jantung Jimin berhenti berdetak. Saat tangan kecil itu tidak bisa menggapai wajah Ibunya.

Tubuh Ibu Jimin seolah bergerak menjauhi dimensi Jimin sekarang. Dapat Jimin lihat Ibunya yang masih terus tersenyum sembari menitikan air mata ke arahnya.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang