16

50.3K 4.2K 509
                                    


AWAS TYPO BERTEBARAN !!

SEKALIAN MAU MEMBERIKAN INFORMASI DAN BERTANYA!!

"Gini..jangan terlalu berharap dengan adegan NC ya..ini cerita udah beda sama Versi Oneshootnya, disini aku enggak banyak2 adegan 'itu' palingan cuma sedikit nanti...Maaf banget ya ?

Dan, sebenarnya kalian ini tertarik sama jalan cerita ini, atau hanya menanti adegan enaenanya sih ? Di jawab ya "



****


"Aku bukan mainan. Kumohon Jimin-Ssi, bisakah kau memaafkan kami ?"

Hyojin menatap Jimin dalam, sedangkan Jimin menatap Hyojin tajam.

Jungkook dapat merasakan atmosfer di sekitarnya mendadak berubah menjadi tidak enak.

"Memaafkan ? Ya, tentu aku akan memaafkan kalian, jika kalian berhasil mengembalikan keluarga kami yang utuh. Tanpa adanya kalian di kehidupan kami."

Hyojin terdiam. Syarat yang sangat sulit tentunya.

"H-Hyung, Aku rasa kelasmu sudah memulai pelajaran, lebih baik kau masuk ke kelas." Ujar Jungkook mencoba mencairkan suasana.

Jimin mendengus kesal, menatap semakin tajam mata Hyojin. Membuat gadis itu menundukan kepalanya.

Jimin memasukan kedua tangannya di saku celana seragamnya. Lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Jungkook dan Hyojin untuk masuk ke kelasnya.

"Hyojin-ah." Panggil Jungkook sembari menepuk pelan bahu Hyojin.

Namun dengan kasar, Hyojin menepisnya dengan tangannya.

"Jangan ganggu aku, kumohon. Atau aku akan berada pada situasi yang sulit."

Setelah mengucapkan itu, Hyojin kembali melangkahkan kakinya. Kali ini ia berbalik berjalan melewati Jungkook untuk masuk ke kelasnya.

Jungkook sendiri terdiam. Dia mulai paham dengan situasi saudara tiri itu.

Dan dengan kasar ia menghela nafasnya gusar.

"Apa yang sedang di rencanakan Jimin-Hyung, Dan kenapa aku sangat peduli dengan masalah mereka ?"

****


Jimin dan Hyojin pulang sekolah secara terpisah. Itu karna Hyojin memang pulang lebih dahulu menggunakan Bus.

Namun, mungkin Park Jimin sudah sampai rumah. Mengingat tadi dia menunggu Bus di Halte cukup lama.

Gadis itu berjalan memasuki rumahnya.

Salah seorang pelayan menghampirinya, seperti biasa. Membawakan Tas majikan mereka.

"Biar aku saja. Dan kumohon,perlakukan aku apa adanya saja, Anda itu lebih tua dariku, Bibi Shin." Ujar Hyojin sembari tersenyum manis pada pelayan rumahnya.

"Tidak bisa Nona, Anda majik-"

"Bibi Shin, Aku lelah, aku akan istirahat sekarang." Saut Hyojin cepat sembari meninggalkan pelayannya yang hanya terkekeh pelan melihat sikap baik majikan barunya itu.

Hyojin memasuki kamarnya, dan tanpa di duga.

Park Jimin tengah duduk di tepi ranjangnya, sembari menatap Hyojin dingin.

"A-Apa yang kau lakukan di kamarku Jimin-Ssi ?" Tanya Hyojin.

"Aku akan memintanya baik-baik sekarang, karna aku sudah muak dengan ini..."

Jimin menggantungkan kalimatnya, membuat Hyojin mendengarnya dengan was-was.

"...Bawa Ibumu pergi dari rumah ini. Dan aku tidak akan menyentuhmu setelahnya, mari kita bekerja sama." Lanjut Jimin.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang