38

29.5K 2.9K 423
                                    

WARNING!

"ADA ADEGAN DEWASA!"

Tapi enggak sampai enaena kok 😄 bulan puasa libur dulu enaenanya 😜😝😂😄







AWAS TYPO BERTEBARAN !!!

****

"Hyojin-ah, Eomma merindukanmu, Sayang." Senang Sinkyung sembari memeluk tubuh Hyojin erat.

"Aku juga, Eomma."

Kedua anak dan ibu itu pun saling berpelukan, mengabaikan Jimin dan ayahnya yang hanya diam saja sedari tadi.

"Jimin-ah, bagaiman-"

"Jika kau tanya kabarku, maka aku baik-baik saja." Saut Jimin cepat sembari mengeluarkan ponsel di saku jaketnya.

"Aku ada acara malam ini, bisa kita percepat acara peluk-rindu kalian ?" Ujar Jimin pada Ibu tirinya yang masih memeluk Hyojin.

Sinkyung pun melepas pelukannya pada Hyojin.

"Jimin-ah, bagaimana kabarmu selama kami-"

"Tanyakan saja pada suamimu, tadi aku sudah menjawabnya."

Jimin pun langsung melangkahkan kakinya menjauh dari ketiga orang itu, menuju ke parkiran mobil.

"Aish! Bocah nakal itu!" Kesal Junho yang melihat tingkah anaknya semakin susah di atur.

"Sikap Jimin berubah menjadi kasar lagi..apa dia baik-baik saja sekarang ?" Khawatir Hyojin pada Jimin

"Hyojin-ah, apa Jimin memperlakukanmu dengan baik selama ini ?"

Hyojin mendongakan kepalanya, menatap Ayah tirinya itu terkejut.

"O-Oh, Jimin..Dia selalu memperlakukanku dengan baik selama ini."

Sinkyung melihat perubahan janggal di mimik wajah putrinya itu.

"Hyojin-ah, apa Jimin selalu di rumah denganmu ?"

Kali ini Sinkyung mulai khawatir dengan kabar Hyojin akhir-akhir ini, yang ia tinggal bersama putra suami barunya yang sangat membencinya itu.

"I-Itu..J-Jimin sering sekali  menginap di rumah temannya, Eomma..." Bohong Hyojin dengan menundukan kepalanya.

"...Eomma, aku sedang tidak enak badan. Apa kita bisa pulang sekarang ? Jimin juga sudah menunggu." Lanjut Hyojin

Sinkyung pun mengangguk cepat.

"Benar, wajahmu pucat Sayang."

Mereka pun akhirnya mulai melangkahkan kakinya, menuju ke parkiran mobil di mana Jimin berada.

****

Jimin masuk ke dalam kamarnya setelah mereka sampai di rumah.

Ia pun menghempaskan tubuhnya di ranjang tengkurap, dan menenggelamkan kepalanya di bantal.

"Eomma, mereka kembali, dan aku tidak tahu, apa aku bisa mengendalikan emosiku atau tidak nanti..."

"....Dan jika tidak, maka rencanaku untuk menyakiti putrinya akan gagal."

Jimin pun membalikan tubuhnya dengan kini ia terlentang di ranjangnya. Di tatapnya langit-langit kamarnya nanar.

Tok...Tok..

Jimin tahu, itu Hyojin.

"Hmm, masuk."

Pintu kamarnya pun perlahan terbuka, dan benar saja itu Hyojin.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang